Liga Inggris
Sebut Bertahan di Arsenal adalah Kesalahan Terbesar, Wenger: Aku Jadi Tahanan di Tantanganku Sendiri
Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger mengungkapkan bahwa bertahan di Arsenal merupakan kesalahan terbesarnya.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger mengungkapkan bahwa bertahan di Arsenal merupakan kesalahan terbesarnya.
Wenger memang berada di Emirates Stadium selama lebih dari dua dekade, tepatnya selama 22 tahun.
Dirinya baru memutuskan untuk hengkang dari The Gunners pada akhir musim 2017/2018 ini.
Kini, kursi pelatih yang ditinggalkannya telah diisi oleh pelatih baru, Unai Emery.
• Usai Resmi Berseragam Juventus, Begini Tanggapan Cristiano Ronaldo terkait Lionel Messi
Wenger mengaku bertahan di Arsenal dalam jangka waktu lama lantaran terobsesi untuk memberikan lebih banyak gelar.
Namun, saat ditanya apa kesalahan terbesar dalam kariernya di sebuah wawancara dengan sebuah radio asal Perancis, RTL, ia langsung menjawab Arsenal.

Pelatih asal Perancis itu mengaku bertahan di Arsenal merupakan kesalahan terbesar yang pernah dibuatnya.
"Mungkin bertahan di klub yang sama selama 22 tahun," ungkapnya seperti dikutip TribunWow.com dari Metro.co.uk, Selasa (17/7/2018).
"Aku adalah orang yang sangat suka bergerak, tapi aku juga menyukai sebuah tantangan. Aku menjadi tahanan dalam tantanganku sendiri," lanjut Wenger.
• Meski Diusir dari Stamford Bridge, Antonio Conte Tetap Berterima Kasih pada Chelsea
Pelatih 68 tahun itu juga mengungkapkan, ia pernah menolak beberapa kali tawaran untuk memimpin Timnas Perancis.
Menurutnya, menangani sebuah klub dengan jumlah pertandingan lebih banyak membuatnya bersemangat ketimbang tim nasional yang hanya bertanding di beberapa kesempatan.
"Aku memiliki kesempatan beberapa kali untuk menjadi manajer Perancis. Aku tidak yakin itu sebelum atau sesudah (Raymond) Domenech. Mungkin keduanya," jelasnya.
Raymond Domenech menangani Timnas Perancis senior pada tahun 2010 hingga 2010.

"Aku selalu lebih tertarik pada aspek manajemen sehari-hari. Aku merasa jauh lebih bersemangat."
"Ini pertanyaan yang aku tanyakan pada diriku sendiri, apakah aku harus menjadi manajer tim nasional. Seorang manajer tim nasional bertanggung jawab atas sepuluh pertandingan per tahun. Di klub, kamu bertanggung jawab atas 60 (laga). Obat saya adalah pertandingan berikutnya, jadi begitu (alasan menolaknya)," tegas Wenger.
• Cristiano Ronaldo: Tak Ada Seorang pun di Real Madrid yang Akan Menangis karena Kepergianku
Sementara itu, kini Wenger dikabarkan sudah siap untuk menangani sebuah klub baru.
Menurut kabar yang beredar, ia sudah berdiskusi untuk menangani Timnas Jepang.
Meski begitu, hingga kini belum ada pernyataan resmi terkait kabar tersebut.(*)