Direktur LP3ES Rustam Ibrahim: AHY akan Jauh Lebih Prospektif Jadi Presiden 2024
Direktur LP3ES, Rustam Ibrahim menganalisis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa menjadi Presiden RI 2024.
Penulis: Wahyu Ardianti
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim menganalisis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa menjadi Presiden RI 2024.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @RustamIbrahim yang ia tuliskan pada Sabtu (14/7/2018).
Dalam cuitannya tersebut, Rustam menilai jika AHY akan lebih prospektif menjadi presiden 2024.
Menurutnya, hal itu bisa terlaksana jika AHY menjadi menteri terlebih dahulu dengan cara bergabung ke partai yang diperkirakan menang.
Ia menambahkan, langkah tersebut akan menjadi langkah yang lebih baik daripada menjadi cawapres 2019 namun tidak menang, alias gagal.
"Akan jauh lebih prospektif bagi AHY menjadi Presiden tahun 2024 dengan menjadi Menteri yang sukses 5 tahun mendatang daripada menjadi Cawapres yang gagal. Tinggal ikut koalisi yang diperkirakan bakal menang,'" tulisnya.
Sebelumnya, Rustam juga pernah menuliskan cuitan tentang hal itu.
"Menurut pendapat saya, strategi paling baik bagi Partai Demokrat adalah gabung koalisi Jokowi. AHY jadi Menteri.
Sebagai Menteri akan lebih leluasa mempersiapkan diri jadi Capres 2024.
Apalagi jika sebagai Menteri terlihat sukses dimata rakyat @AndiArief__," tulisnya melalui akun @RustamIbrahim.
Selain itu, Rustam juga menyebut jika menjadi pasangan Anies atau Prabowo sama-sama kan menjadi sulit bagi AHY.
"Menurut pendapat saya, menjadi pasangan Anies - AHY ataupun Prabowo - AHY akan merugikan AHY sendiri.
Kalaupun menang, kesempatan AHY jadi Presiden tahun 2024 lebih sulit. Prabowo atau Anies tentu ingin 2 periode @AndiArief__,"@RustamIbrahim.
• Divestasi 51 Persen Saham Freeport, Fahri Hamzah: Apa yang Diburu? Apakah Berhubungan dengan Pemilu?
Menanggapi hal tersebut, Andi Arief mengatakan jika Demokrat mempertimbangkan banyak hal dalam koalisi.
Ia pun menyebut bagaimana bisa dua partai bisa berkoalisi jika pimpinan partai pendukung koalisi utama tidak mau bertegur sapa.
"Partai Demokrat mempertimbangkan banyak hal termasuk kesejajaran dalan koalisi.
Bagaimana mungkin bisa berkoalisi jika pimpinan partai pendukung utama koalisi bertegur sapa saja tidak mau, bisa dibayangkan koalisinya nanti," tulis @AndiArief__.
Terkait AHY, Andi Arief mengatakan jika pendapat apapun yang muncul saat ini pihaknya menghargai.
Andi Arief juga menyebutkan jika AHY sudah memiliki elektabilitas di mata rakyat.
Meski demikian, ia mengaku pihaknya tidak akan memaksaan AHY.
"Soal AHY, apapun pendapat yang muncul saat ini kita hargai, tetapi tidak bisa mengabaikan bahwa ia sudah memiliki elektabilitas yang harus dibaca sebagai keinginan rakyat.
Tidak harus dipaksakan tetapi harus ditimbang dan dibicarakan," tulis Andi Arief.
Lebih lanjut, Andi Arief mengungkapkan jika sebagai kenyataan AHY sedang dinegasikan oleh sejumlah pihak secara sembrono yang menurut Demokrat justru keliru.
"Justru saya melihat AHY sebagai kenyataan sedang coba dinegasikan secara sembrono, menurut kami ini kekeliruan," tulis Andi Arief.

Capture postingan (TWITTER)
Pertemuan Agus Hermanto Dengan DPP PDI Perjuangan
Partai Demokrat mengklarifikasi terkait pertemuan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto dengan pengurus DPP PDI Perjuangan, Jumat (13/7/2018).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menepis Agus Hermanto seolah-olah mendapatkan tugas khusus dari Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melakukan komunikasi dengan DPP PDIP.
"Ketum SBY tidak pernah memberikan instruksi dan tugas khusus kepada Bapak Agus Hermanto untuk berkomunikasi dengan DPP PDI Perjuangan," tegas Hinca kepada Tribunnews.com melalui pernyataan persnya, Jumat (13/7/2018).
Meskipun, kata dia, SBY memberi ruang kepada para kadernya untuk menjalin komunikasi dengan pihak manapun, tentunya dengan tujuan yang baik.
Tapi yang jelas, dia tegaskan, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Demokrat itu tidak diutus SBY untuk menjalin komunikasi dengan Pengurus PDI Perjuangan.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto bertemu Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/7/2018) siang
Usai pertemuan, Agus mengatakan bahwa ini merupakan kali pertama dia berkunjung.
Ia berjanji, silaturahim kedua partai akan semakin kuat di masa mendatang.
"Ini memang kunjungan saya yang pertama dan tentunya kami ingin ada kunjungan berikutnya. Barangkali saya akan mengundang Pak Hasto ke tempat kami," kata dia.
Agus tidak menjelaskan rinci mengenai pertemuan pertama itu.
Ia hanya mengatakan bahwa pertemuannya ini baru membahas hal umum, belum masuk ke hal khusus.
Hal khusus itu pun akan dibicarakan saat Agus mengundang Hasto ke kantornya jika jadi dilakukan pada waktu mendatang.
"Satu hal khusus yang bisa dibicarakan di lain waktu. Yang terpenting, kami ingin memperkuat silaturahim, memperkuat hubungan kami dalam melaksanakan kehidupan berbangsa," ujar Agus.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi kunjungan Agus itu. Bahkan, menurut dia, bergabungnya Partai Demokrat ke koalisi pendukung Jokowi sangat mungkin terwujud.
"Pada prinsipnya, komponen bangsa ini berbicara tentang rakyat dan negara, maka tidak mustahil ruang kerja sama itu akan semakin besar," ujar Hasto.(TribunWow.com/Woro Seto)