Breaking News:

Ratna Sarumpaet: Pak Luhut, Andalah yang Mengira Dapat Membuat Klaim Menipu Dunia

Seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet tampak melontarkan sindiran kepada Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Wulan Kurnia Putri
Kolase/tribunnews
Ratna Sarumpaet dan Luhut Binsar Pandjaitan 

TRIBUNWOW.COM - Seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet tampak melontarkan sindiran kepada Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @RatnaSpaet yang diunggah pada Kamis (12/7/2018).

Awalnya, akun Direktur CSPS Indonesia Prinjanto Rabbani mengunggah omongan Luhut yang menyebut rupiah tidak melemah, tetapi dollar yang menguat.

@PrijantoRabbani: Keblinger! Menko Luhut: Rupiah Tak Melemah, Dolar yang Menguat.

Menanggapi hal tersebut, Ratna Sarumpaet kembali mengungkit soal penghentian pencarian dan evakuasi korban KM Sinar Bangun.

Ratna Sarumpaet mengatakan jika Luhut yang mengira dapat membuat klaim menipu dunia.

Meski demikian, Ratna mengaku jika dirinya tidak dapat tertipu dengan Luhut.

Ratna lalu menegaskan jika dirinya akan terus mempersoalkan kasus nasib para korban yang hilang di perairan Danau Toba.

@RatnaSpaet: Hahaha. Hallo Pa @luhutpanjaitan.

164 org korban tenggelamnya KM Bangun Sari itu pun tak ingin jasadnya tlantar tak berharga di dasar D.Toba, Andalah yg mengira dpt mbuat KLAIM menipu dunia.

Aku tdk akan tertipu Bpk.

Aku akan mpersoalkan nasib mereka, ke ujung dunia sekali pun.

Postingan Ratna
Postingan Ratna (TWITTER)

Diberitakan sebelumnya, Ratna Sarumpaet sempat terlibat adu mulut dengan Luhut di depan keluarga KM Sinar Bangun beberapa waktu lalu.

Ratna mengatakan jika dirinya tidak setuju dengan keputusan pemerintah yang menghentikan pencarian dan evakuasi terhadap korban.

Ratna menyebut, kendala evakuasi bukan pada alat, tetapi tidak adanya kemauan dari pemerintah.

"Kau @AgusHerd br dlm tahap perdebatan SH sdh menipu diri. Evakuasi korban D. Toba dihentikan bukan karena ketidak mampuan mendatangkan peralatan. Tapi tak adanya kemauan. Itu y harus kau tanya pada LBP. Kalau tidak mampu mengorek kejujuran LBP, kau pun sebaiknya Diam. @fadlizon," kata Ratna Sarumpaet, Kamis (5/7/2018).

Postingan Ratna Sarumpaet
Postingan Ratna Sarumpaet (Twitter)

Dikutip TribunMedan, cekcok antara Luhut dan Ratna bermula saat Luhut tiba di Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (2/7/2018).

Luhut langsung menggelar rapat dengan instansi terkait, di antaranya Dinas Perhubungan, Basarnas, TNI dan Kepolisian dan membahas perkembangan evakuasi KM Sinar Bangun hingga perbaikan sistem transportasi di Danau Toba.

Usai mendengar penjelasan dari Tim Gabungan, Luhut pun maju ke hadapan forum untuk memberikan pernyataan.

Saat itulah, Ratna menyela dan terjadi adu mulut dengan Luhut.

"Saya berbicara mewakili keluarga," tutur Ratna, sampai berita ini ditulis belum diketahui keluarga korban siapa yang ia dampingi.

Luhut pun tak mengizinkan Ratna berbicara dalam forum tersebut.

"Aku mendampingi keluarga korban. Anda tidak boleh malarang," kata Ratna, sampai berita ini ditulis belum diketahui keluarga korban siapa yang ia dampingi.

"Saya memang akan bicara langsung dengan mereka. Tidak ada perlu dengan Anda. Kami sedang rapat ini. Saya tidak ada urusan dengan Ratna Sarumpaet." jawab Luhut.

"Kami warga, beri waktu bicara pak Menteri," celetuk Seorang warga.

"Saya memang datang untuk membahas ini (pencarian 164 korban KM Sinar Bangun, Red.) Nanti bicara dengan kalian." kata Luhut.

Sementara itu, pencarian dan evakuasi terhadap korban KM Sinar Bangun telah dihentikan secara nasional pada Selasa (3/7/2018).

Diberitakan Kompas.com, untuk memberikan penghormatan, digelar prosesi tabur bunga oleh keluarga korban.

Selain itu, juga dilakukan peletakan batu pertama berisi nama-nama para korban.

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan meski awalnya banyak yang tidak terima, akhirnya keputusan penghentian telah disetujui oleh semua pihak, khususnya keluarga korban.

"Kemarin sempat ada perdebatan, tapi lama-lama mereka menyadarinya," ucap Budi.

Apakah seluruh operasi pencarian dan penyelamatan korban akan berhenti total? Dia menjawab tidak.

Secara nasional memang ini menjadi hari terakhir, namun pihak Sumatera Utara tetap akan melakukan operasi rutin yang dilakukan Pol Air dan Lanal.

"Tim organik daerah tetap melakukan pencarian, operasi rutin dan patroli. Kapal-kapal kita tetap bergerak, Sumatera Utara-lah, khususnya Parapat- Danau Toba. Ada kantor kita juga di sini," ungkapnya.

Insiden KM Sinar Bangun tersebut menewaskan 3 orang dan 164 orang dinyatakan hilang.

Kemudian sebanyak 21 orang berhasil selamat. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Luhut Binsar PandjaitanRatna SarumpaetTwitter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved