Piala Dunia 2018
Joachim Low Sebut Mesut Ozil dan Thomas Muller Bermain Kurang Baik di Piala Dunia 2018
Usai kalah di laga final penyisihan grup F pada Rabu (27/6/2018), pelatih Timnas Jerman Joachim Low bicara soal performa anak asuhnya.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Setelah kekalahan mengejutkan dari Korea Selatan pada laga final penyisihan grup F pada Rabu (27/6/2018), pelatih Timnas Jerman Joachim Low bicara soal performa anak asuhnya.
Pelatih 58 tahun ini mengakui memang ada beberapa anak asuhnya tak memiliki performa kurang baik, dilansir TribunWow dari Metro.
Dua di antaranya adalah bintang Arsenal Mesut Ozil dan bintang Bayern Munchen Thomas Muller.
• Sebut 10 Kandidat yang Diusung PAN Unggul di Quick Count, Zulkifli Hasan Beberkan Kunci Kesuksesan
Padahal pada Piala Dunia 2014 lalu di Brasil, Muller adalah satu di antara pemain yang produktif mencetak gol dengan perolehan 5 gol selama turnamen.
Memang beberapa waktu terakhir Mesut Ozil sering dikritik sebab sering terlihat bermain setengah hati, baik di klubnya Arsenal maupun di Timnas Jerman.
Bahkan ia sempat terlibat adu mulut dengan satu di antara penggemar Timnas Jerman setelah mengalami kekalahan di laga pamungkas grup F yang mempertemukan Jerman dengan Korea Selatan.
"Aku harus mengganti beberapa pemain karena beberapa pemain terkena akumulasi kartu dan cedera," jawab Low ketika ditanya soal perubahan tim.
• Soal Quick Count, Said Didu Beberkan Potensi Kesalahan hingga Rekayasa Survei
Meskipun mengakui bahwa Ozil dan Muller tak bermain sebaik biasanya, namun Low menyebut dirinya turut andil dan bertanggung jawab atas kekalahan memalukan ini.
Ia menyebut bahwa sebenarnya tak hanya Ozil dan Muller yang memiliki performa kurang baik, namun beberapa pemain pun mengalami hal yang kurang lebih sama.
"Bukan hanya Ozil, tapi beberapa pemain juga tak bermain sebaik biasanya.
• Faizal Assegaf Soroti Keunggulan Nasdem, PAN, dan Hanura di Pilkada Serentak 2018
Aku bertanggungjawab atas apa yang terjadi, namun aku berpikir anak asuhku adalah tim yang baik.
Thomas Muller juga tak bermain meyakinkan di dua laga sebelumnya (kontra Meksiko dan Swedia), sehingga aku membuat sedikit perubahan.
Menjelang akhir, kami sadar bahwa kami membutuhkan gol, sehingga mengganti bek dengan pemain serang yang berarti membuat tim menjadi tak berstruktur, namun kami tak bisa menunggu lebih lama lagi, kami harus mengambil resiko,". (TribunWow.com/Maria Novena Cahyaning Tyas)