Pilkada Serentak 2018
Faizal Assegaf Sebut Kekalahan di Pilgub Jabar Buat PKS Gagal Usung Cawapres
Ketua Progres 98 Faizal Assegaf turut menyoroti kekalahan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilgub Jawa Barat secara quick count.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ketua Progres 98 Faizal Assegaf turut menyoroti kekalahan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilgub Jawa Barat secara quick count.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut diungkapkan Faizal Assegaf melalui akun Twitter @faizalassegaf yang diunggah pada Kamis (28/6/2018).
Menurut Faisal Assegaf, kekalahan PKS membuat partai tersebut bisa gagal mengusung calon wakil presiden dalam Pilpres 2019 mendatang.
Ia pun mengungkapkan apabila peta politik oposisi akan berubah total.
Faizal Assegaf mengatakan jika Jawa Barat adalah lumbung suara PKS untuk tawar menawar 9 nama cawapres yang mereka ajukan kepada Prabowo.
• Dinilai Tak Sopan, Fredrich Yunadi Divonis 7 Tahun Penjara
Akan tetapi, dengan kekalahan PKS sementara ini, maka ambisi PKS hancur berantakan.
@faizalassegaf: "Kalah di Pilgub Jabar bikin PKS gagal usung Cawapres.
Peta politik oposisi jelang Pilpres 2019 burabah total.
Jabar adalah lumbung suara bg PKS utk bargaining 9 nama Cawapres dgn Prabowo.
Tp ambisi buta PKS tsb hancur berantakn.
Daya tolak rakyat pd PKS semakin masif.
*FA*"
• Kotak Kosong Unggul dalam Hasil Quick Count di Makassar, Faizal Assegaf: Pukulan Telak Elite Parpol
Diketahui, dalam Pilpres 2019 mendatang, PKS telah mengajukan 9 nama kepada Prabowo Subianto.
Sembilan nama dari PKS itu antara lain, Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Kemudian Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Sementara itu, dalam Pilgub Jawa Barat yang dihelat pada Rabu (27/6/2018), pasangan calon yang diusung oleh PKS dan Gerindra yakni Sudrajat dan Ahmad Syaikhu hanya mampu menempati posisi kedua.
• Faisal Basri Sebut Menteri Perdagangan sebagai Salah Satu Musuh dalam Selimut Jokowi
Hal tersebut berdasarkan hasil final quick count sejumlah lembaga survei, seperti berikut.
1. Litbang Kompas
Ridwan-Uu: 32,54 persen
TB Hasanuddin-Anton: 12,2 persen
Sudrajat-Syaikhu: 29,53 persen
Deddy-Dedi: 25,72 persen
2. Indo Barometer
Ridwan-Uu: 32,40 persen.
TB Hasanuddin-Anton: 12,95 persen.
Sudrajat-Syaikhu: 28,54 persen.
Deddy-Dedi: 26,10 persen.
3. SMRC
Ridwan-Uu: 32,26 persen.
TB Hasanuddin-Anton: 12,77 persen.
Sudrajat-Syaikhu: 29,58 persen.
Deddy-Dedi: 25,38 persen.
4. Poltracking
Ridwan-Uu: 31,83 persen.
TB Hasanuddin-Anton: 12,91 persen.
Sudrajat-Syaikhu: 28,17 persen.
Deddy-Dedi: 27,08 persen.
• Cagub Jabar Sudrajat: Kita Bersabar, Hasil Quick Count Belum Mempresentasikan Perhitungan Suara
Dari hasil quick count tersebut, pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang diusung oleh PPP, PKB, Nasdem, dan Hanura menempati posisi teratas.
Sedangkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi yang diusung oleh Golkar, Demokrat, dan PAN hanya menempati urutan 3.
Di posisi terakhir, ada pasangan Tubagus Hasanudin dan Anton Charliyan yang didukung oleh PDIP.
Meski demikian, hasil quick count atau hitung cepat ini tidak bersifat mutlak atau resmi, lantaran keputusan pemenang yang sah adalah berdasarkan hasil pengitungan suara yang dilakukan oleh pihak KPU.
Di mana KPU akan melakukan rekapitulasi hingga 9 Juli 2018 mendatang.
Hasil resmi akan diumumkan oleh KPU setelah rekapitulasi selesai dilakukan. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)