Breaking News:

Fahri Hamzah Pertanyakan Tinggi Tiang LRT yang Berbeda: Ada yang Bisa Ngasih Jawaban?

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mempertanyakan tinggi tiang Light Rail Transit (LRT).

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Wulan Kurnia Putri
Instagram
Fahri Hamzah 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mempertanyakan tinggi tiang  Light Rail Transit (LRT).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @Fahrihamzah yang diunggah pada Rabu (27/6/2018).

Fahri Hamzah menanyakan mengapa tinggi tiang LRT di daerah Cipularang dari Jakarta pendek-pendek.

Sementara yang ke Bogor tingginya bisa mencapi dua kali lipat.

@Fahrihamzah: Saya barusan lewat Cipularang, dari Jakarta.

Kok tiang LRT pendek2 ya? Yang ke bogor tinggi2.... bisa 2x-nya... ada yang bisa ngasi jawaban?

Sebelumnya, Fahri Hamzah tampak menyoroti pidato Prabowo Subianto terkait pembangunan LRT.

Dalam pidatonya yang disiarkan secara live di Facebook, Prabowo menyebut adanya dugaan mark-up terkait pembangunan LRT ini.

@Fahrihamzah: Saya tidak menuduh pemerintah pak @jokowi tapi saya mengingatkan bahwa “teriakan” pak @prabowo tentang #FundRisingPilpres bukan tanpa alasan.

Dan itu Terkait dengan WARNING terhadap proyek LRT dan proyek besar lainnya.

Fahri Hamzah juga telah meminta Gerindra untuk menseriusi permintaan audit terkait apa yang disampaikan oleh Prabowo.

Saat itu, Fahri membalas omongan politisi PSI, Guntur Romli yang menyebut jika adanya tuduhan markup adalah hal yang serius.

@GunRomli: Prabowo nuduh ada "mark up LRT" dia menyebut sumbernya dari Anies, wartawan ngejar ke Anies,

tp Anies sendiri tdk bisa pertangungjawaban datanya, wartawan sdah kerja bagus,

pejabat publik yg asbun bahkan fitnah akan terlihat tdk punya data.

@GunRomli: "mark up LRT" ini masalah serius, klau memang benar maka yg berbuat harus masuk penjara KPK,

kalau tidak benar yg nuduh harus masuk penjara agar tdk bermain2 dgn isu korupsi, bahaya kalau isu korupsi dipolitisir.

Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah meminta Gerindra untuk seriusi permintaan audit mega proyek LRT tersebut.

@Fahrihamzah: Akhirnya ketemu pintu masuk untuk audit @bpkri dimulai....

ayo @Gerindra seriusi permintaan audit proyek2 raksasa ini...demi menjaga yang rakyat....tak boleh ada penyelewengan.

Capture TWITTER
Capture TWITTER (Capture TWITTER)

Diketahui, Prabowo menyebut jika ada mark up biaya proyek Light Rail Transit (LRT).

Menurut Prabowo, riset indeks pembangunan LRT di dunia menyebutkan biaya pembangunan LRT 8 juta dollar per kilometer.

Namun di Indonesia, melebihi jumlah itu.

Dia mencontohkan, pembangunan LRT Palembang, Sumatera Selatan yang memiliki panjang 24 kilometer, sedangkan dana yang dihabiskan untuk proyek tersebut Rp 12,5 triliun.

Itu artinya, dana yang dihabikan LRT Palembang setiap kilometernya mencapai 40 juta dollar.

“Jadi pikirkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 kilometernya. Jika 8 juta dollar itu saja bisa mendapatkan untung, apalagi 40 juta dollar?. Karena Saya mengerti hal ini banyak yang membenci saya,” kata Prabowo, Kamis (21/6/2018), melalui laman Facebooknya.

Sementara, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) LRT Palembang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Suranto menampik tudingan Prabowo Subianto.

Suranto menjelaskan, dari data yang dia miliki, biaya pembangunan LRT di Palembang sudah termasuk murah.

Sebab, dari rencana awal Rp 12,5 triliun, pembangunan LRT sepanjang 24 kilometer itu dipangkas Kementerian Keuangan menjadi Rp 10,9 triliun.

“Enggak bener itu (ada mark up) pembangunan LRT Palembang sudah paling murah,” kata Suranto, Jumat (22/6/2018), dikutip dari Kompas.com.

Suranto menjelaskan, dana Rp 10,9 Triliun tersebut sudah termasuk bunga, pajak, dan lainnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)Fahri HamzahGuntur Romli
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved