Pemilu Turki: Melihat Potensi Kemenangan Erdogan
Nasib Turki untuk lima tahun ke depan bakal ditentukan melalui hasil pemilihan umum (Pemilu) yang dilangsungkan Minggu (24/6/2018) hari ini.
Penulis: Rekarinta Vintoko
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Nasib Turki untuk lima tahun ke depan bakal ditentukan melalui hasil pemilihan umum (Pemilu) yang dilangsungkan Minggu (24/6/2018) hari ini.
Sebanyak 60 juta rakyat Turki dapat memberikan suara mereka mulai pukul 08.00 waktu setempat (12.00 WIB) hingga pukul 17.00 waktu Turki (21.00 WIB).
Selain untuk memilih Presiden, pemilu kali ini juga akan menentukan anggota parlemen untuk periode lima tahun ke depan.
Terdapat enam kandidat yang bakal bertarung memperebutkan kursi presiden, termasuk sang petahana Recep Tayyip Erdogan yang diusung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).
• Muharrem Ince Menjadi Pesaing Terkuat Erdogan dalam Pemilu Turki
Erdogan merupakan sosok yang diprediksi bakal menang.
Namun, dia akan menghadapi persaingan ketat dari kandidat Partai Republik Rakyat (CHP), Muharrem Ince.
Kedua kandidat ini punya visi misi yang saling bertolak belakang.
Bahkan, kedua calon presiden itu pun saling serang melalui pernyataan dalam kampanye di hari terakhir menjelang pemilu, Sabtu (23/6/2018).
"Jika Erdogan menang, telepon Anda akan terus didengarkan ... Ketakutan akan terus berkuasa," katanya Ince kepada pendukungnya yang berkumpul di Istanbul dikutip BBC.
"Jika Ince menang, pengadilan akan independen."
• Disindir Pindah Partai, Fahri Hamzah: Saya Akan di PKS Sampai Bersih, Asli!
Ince juga menjanjikan bakal mencabut status darurat negara, yang telah diberlakukan sejak terjadinya upaya kudeta pada 2016, dalam waktu 48 jam sejak dirinya terpilih.
Sementara Erdogan, menyindir lawannya yang sebelum menjadi anggota parlemen pernah mengemban profesi sebagai guru.
Menurut Erdogan, untuk memimpin suatu negara membutuhkan pengalaman.
"Ada hal yang berbeda antara menjadi seorang guru dengan pemimpin negara, menjadi presiden membutuhkan pengalaman," ujar Erdogan.
Erdogan kemudian berjanji kepada para pendukungnya untuk menciptakan proyek infrastruktur besar untuk mendorong ekonomi, jika dia terpilih kembali.
Setidaknya persoalan ekonomi menjadi topik utama dalam pemilu kali ini.
• Fadli Zon Minta Pemerintah Tidak Hanya Urusi Jalan Tol dan Bandara Saja
Untuk diketahui, mata uang Turki, Lira, telah mengalami hantaman.
Ditambah lagi inflasi yang sudah menyentuh angka 11 persen.
Akibatnya, harga untuk bahan baku jadi semakin mahal.
Topik lainnya adalah terorisme, mengingat Turki menghadapi serangan dari milisi Kurdi dan milisi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Jika Erdogan menang
Para pengamat menilai, jika Erdogan berhasil memenangkan kompetisi ini, maka kepemimpinannya akan melemahkan pemerintahan demokratis.
Termasuk jika pilpres dan pemilihan umum legislatif sama-sama dimenangi Erdogan dan AKP, lanskap politik Turki tidak akan banyak berubah.
Namun, jika hasilnya berbeda, ketidakstabilan politik dikhawatirkan bisa terjadi.
Seperti dikutip dari Kompas.com, pemilihan presiden Turki mengharuskan salah satu calon untuk meraih setidaknya lebih dari 50 persen suara untuk dapat dipilih langsung.
Jika tidak ada calon yang mampu meraih lebih dari 50 persen suara, maka dua calon teratas akan kembali berhadapan pada putaran kedua yang dijadwalkan pada 8 Juli mendatang. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)