Zulkifli Hasan: Kalau Ada Orang Gak Beres Tangkap, Jangan Bilang Masjid Radikal
Ketua MPR, Zulkifli Hasan tak setuju dengan istilah masjid radikal, sosok yang radikal adalah orang di dalamnya.
Penulis: Bima Sandria Argasona
Editor: Bima Sandria Argasona
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Ketua MPR Zulkifli Hasan tanggapi tentang daftar masjid yang terpapar radikalisme.
Tanggapan Zulkifli direkam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @SahabatZulhas.
Dalam video yang diunggah, Kamis (7/6/2018) Zulkifli menanyakan maksud dari kata radikal itu seperti apa.
Zulkifli sendiri merasa istilah masjid radikal tak cocok untuk dikenakan.
• Bicarakan soal Haters, Raffi Ahmad: Cukup Dua Tangan Menutup Telinga dan Melakukan yang Terbaik
"Masjid radikal saya gak setuju tuh istilah masjid radikal," ujarnya.
Ia sendiri tak percaya jika ada sebuah masjid yang dijuluki radikal.
Menurutnya, tak ada yang salah dengan masjid, yang salah adalah orang yang ada di dalamnya.
"Masjid ya masjid gitu kalau ada orang yang tidak beres ya kita tangkap, jangan dibilang masjid radikal," imbuhnya.
• Mundur dari Jabatan Kepala BPIP, Rocky Gerung: Cuma Yudi Latif yang Paham Etika Politik
Ia menhimbau jika memang ada orang yang bermasalah agar segera ditangkap dan dilaporkan.
Jangan malah membuat gaduh masyarakat dengan istilah-istilah baru seperti ini.
• Demi Kumpulkan Keluarganya, Raffi Ahmad Beli 6 Kaveling Perumahan Sekaligus
Sebelumnyam wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengungkapkan jika ada 40 masjid di DKI Jakarta yang terpapar radikalisme.
Ia menghimbau agar masjid lainnya tak terjerumus dalam paham tersebut.
"Itu kami juga sudah punya datanya di teman-teman Biro Dikmental dan Bazis. Akan kami arahkan ke kegiatan kami lebih banyak ke sana," kata Sandiaga di Pulau Untung Jawa, Selasa (5/6/2018), dikutip dari Kompas.com.
Sandi sendiri meniliai jika paham radikalisme muncul karena tidak berdayanya masyarakat.
• Djarot Resmi Jadi Warga Sumut, Suryo Prabowo: Baru Nyalon Gubernur Sudah Bisa Punya E-KTP
Untuk itu, Sandi ingin membagun perekonomian masyarakat melalui ekonomi masjid.
"Salah satu masalah terjadinya radikalisme adalah ketidakadilan dan paham, believe, yang terus dimasukan ke anak muda, generasi penerus bangsa kita dan mengambil jalan pintas. Tidak ada cara lain selain pendidikan, kedua berikan kesempatan mereka menjadi pengusaha, dan orang yang sukses dengan program OK OCE," kata Sandiaga.
