OTT KPK di Purbalingga
Pernah Jadi Pembina Arisan Tukang Becak dan Supir Truk, Inilah Perjalanan Karir Bupati Purbalingga
Penangkapan Bupati Purbalingga Tasdi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (4/6/2018), mengejutkan banyak pihak.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Penangkapan Bupati Purbalingga Tasdi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/6/2018), mengejutkan banyak pihak.
Sebelum tertangkap tangan KPK, Tasdi dikenal sebagai orang yang disiplin dan memiliki etos kerja tinggi.
Dalam perjalanan karirnya, Tasdi sering menjabat sebagai pembina kelompok-kelompok kemasyarakatan.
Seperti dikutip Tribunwow.com dari website Kabupaten Purbalingga, Tasdi pernah menjabat sebagai Pembina Arisan Tukang Becak Purbalingga (Artabangga) periode 2010 hingga 2015.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Pembina Pedagang Kaki Lima Purbalingga di tahun yang sama dengan jabatan Pembina Artabangga.
Tasdi mengawali karir politiknya di tahun 1997 dengan menjabat sebagai Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP.
• Sebut KPK Terancam Dikeroposkan, Goenawan Mohamad: Bukan Cuma soal Duit, Tapi Juga Kepercayaan
Sebelumnya, Tasdi juga pernah bekerja sebagai supir truk yang mengangkut sayuran.
Hal ini dijelaskan oleh rekannya di PDIP yang juga Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Purbalingga, Tongat.
Tongat menceritakan, etos kerja dan kedisiplinan tinggi yang dimiliki oleh rekan satu partainya itu tampak sejak Tasdi bekerja serabutan sebagai sopir truk pada masa Orde Baru.
“Tasdi waktu Orde Baru sempat jadi sopir truk, ngangkut sayur dari kaki Gunung Slamet dibawa ke pasar, sering ngompreng juga,” katanya kepada Kompas.com.
Pasca-bergulirnya reformasi, lanjutnya, Tasdi banting setir dan mengawali kiprah politik menjadi anggota DPRD Purbalingga periode 1999-2004 dari PDI-P.
Di periode pertamanya, Tasdi mengisi alat kelengkapan dewan di Komisi D.
• Bicara Menggebu-gebu, Ratna Sarumpaet: Ibu Megawati Itu Provokator Amandemen
Setelah itu, Tasdi semakin menancapkan taring politiknya dengan terpilih sebagai Ketua DPRD selama dua periode, yakni 2004-2009 dan 2009-2014.
Tongat melanjutkan, pada tahun 2013 terjadi kekosongan jabatan wakil bupati setelah Sukento Ridho Marhaendrianto naik kursi sebagai Bupati Purbalingga menggantikan Heru Sujatmoko yang mendampingi Ganjar Pranowo sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Di tahun 2016, Tasdi dicalonkan oleh PDIP sebagai bupati bersama Dyah Hayuning Pratiwi untuk periode 2016-2021.
Namun, setelah 2,5 tahun menjabat, Tasdi harus tersandung kasus korupsi dugaan penerimaan suap.
Perjalanan politik Tasdi pun kandas, sebab aturan di PDI-P tegas memberhentikan setiap kader yang terjerat kasus korupsi. (Tribunwow/Tiffany Marantika)