Berniat Order Go Car, Penulis Buku dan Naskah Jenny Jusuf Justru Alami Pelecehan Seksual oleh Driver
Penulis buku dan naskah televisi, Jenny Jusuf mengalami hal kurang menyenangkan saat ia memesan Go Car, Senin (28/5/2018).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Penulis buku dan naskah televisi, Jenny Jusuf mengalami hal kurang menyenangkan saat ia memesan Go Car, Senin (28/5/2018).
Hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitternya, @JennyJusuf.
Ia menuliskan "Halo @gojekindonesia, driver ini meminta bayaran sangat tinggi (150k dari tarif awal 29k) kemudian melakukan sexual harrasment saat saya menolak. Silakan ditindaklanjuti. (Please help RT, guys.)," tulis @JennyJusuf
Kronologinya berawal dari niatan Jenny memesan Go Car untuk menjemput di rumahnya Kubu Bidadari Villa.
• Pengemudi Ojek Online Kena Tipu Pengorder Baju: Itu Banci tapi Pas Ditelepon Suara Cewek
Orderan Jenny Jusuf (Twitter)
Lalu ia mendapatkan chat melalui fitur ojek online tersebut.
Jenny membalas chat pengemudi tersebut "malam, ditunggu di villa Kubu Bidadari ya," balas Jenny pada pengemudi bernama IBM.
Pengemudi tersebut justru membalas dengan kalimat yang kurang sopan.
• Tak Perlu Capek Mengetik, WhatsApp Segera Luncurkan Fitur Panggilan Audio Grup
"Today is very night, can you show me the price to take you. all being a price of 150k, if you want me to pick up you up if not okay," tulis IBM.
(Hari ini sudah sangat malam, dapatkah kamu mengatakan berapa bayaran untukku saat menjemputmu. Semuanya Rp 150 ribu, jika kamu ingin dijemput, tapi jika tidak, tidak apa-apa)
Jenny langsung membatalkan pesanannya.
• Ustaz Tengku Zulkarnain Berikan Klarifikasi Terkait Video Marahnya di Bandara
Tapi ia malah mendapatkan pelecehan seksual atas balasan yang dikirim IBM.
IBM juga menawarkan tarif gratis jika Jenny mau mengikuti ajakannya.
Percakapan Jenny dengan Driver (Twitter)
Semua percakapan Jenny dengan IBM sempat ia abadikan sebelum percakapan tersebut dihapus oleh IBM.
Setelah unggahan pertamanya tersebut, ia juga menambahkan lagi pada tweet-nya.
"Literally sedetik setelah di-screenshot, dia cancel order sehingga seluruh percakapan terhapus dan history hilang. Teman gue pernah ngalamin yang sama. Driver @gojekindonesia juga. Hal ini menyebabkan supir2 yang nakal sulit dilaporkan karena tidak ada bukti dan nomor order," tambah Jenny.
