Breaking News:

3 Fakta Menarik Zinedine Zidane dalam Final Liga Champions

Dibalik kemenangan gemilang Real Madrid dalam partai final Liga Champions terdapat sosok pelatih Zinedine Zidane yang membuat berhasil.

FourFourTwo
Zinedine Zidane 

TRIBUNWOW.COM - Partai final Liga Champions 2017-2018 telah usai.

Real Madrid menang 3-1 atas Liverpool FC di Stadion Olimpiyskiy, Kiev, Ukrania pada Minggu (27/5/2018) dini hari.

El Real sukses berkat gol-gol Karim Benzema pada menit ke-51 dan dwigol Gareth Bale (64', 83').

Sementara itu, tim dengan julukan The Reds itu hanya membalas via gol Sadio Mane (55').

Real Madrid pun genap mengoleksi 13 gelar Piala/Liga Champions dan menjadi pengumpul trofi terbanyak.

Namun, di balik kemenangan gemilang Real Madrid itu terdapat sosok pelatih yang membuatnya berhasil. 

Dihimpun TribunWow.com dari Bolasport.com, berikut 3 fakta mengenai pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane dalam Final Liga Champions:

Bermain Buruk di Final Liga Champions, Loris Karius: Aku Tak Bisa Tidur, Semuanya Masih Teringat

1. Fleksibel Dalam Menggunakan Formasi 

Zinedine Zidane
Zinedine Zidane (Winner.co.uk)

Real Madrid memulai laga kontra Liverpool dengan formasi 4-3-1-2.

Tujuannya adalah buat mendominasi laga.

Di sisi lain, Liverpool dengan 4-3-3 punya formula buat menangkal Real Madrid.

Formasi itu berhasil, Real Madrid di babak pertama menguasai permainan hingga 65 persen.

Hingga timnya mendapatkan gol dari Karim Benzema di menit ke-51.

Zidane pun masih tetap menggunakan sistem 4-3-1-2.

MAKI Berencana Gugat Perpres Soal Hak Keuangan BPIP ke Mahkamah Agung

Formasi itu ternyata membuat Liverpool kepayahan mengambil bola.

Setelah memasukkan Bale di menit 61, Madrid menjelma menjadi 4-3-3 dengan tiga penyerang bermain sangat sentral.

Liverpool tak punya waktu buat bereaksi karena tiga menit setelah Bale masuk, ia langsung mencetak gol spektakuler.

Andai gol tak secepat itu, Zidane pasti terus mendorong timnya dengan sistem 4-3-3.

Karena misi tercapai secara cepat, Madrid menyelesaikan laga dengan sistem 3-5-2.

Zidane menjadi pelatih yang proaktif di laga final.

Ia setidaknya punya dua hingga tiga rencana permainan, yang meski sudah bisa ditebak, namun tak diantisipasi dengan baik oleh Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.

Disisi lain, Juergen Klopp tak mencoba merombak taktik.

Ia tetap setia dengan 4-3-3, meski tahu timnya dalam kesulitan.

2. Mengganti Isco dengan Gareth Bale di Menit 61

Gareth Bale
Gareth Bale (Daily Star)

Zidane tidak memasukkan Gareth Bale dalam starting lineup pada laga final Liga Champions 2018.

Bale baru masuk pada menit ke-61 untuk menggantikan Isco Alarcon.

Keputusan pelatih asal Prancis untuk memainkan Bale terbukti tepat setelah ia menjadi pemain yang menentukan kemenangan Real Madrid.

Dua gol yang dicetak Bale membuat Los Blancos menang dengan skor 3-1 atas Liverpool.

Tersembunyi Dibalik Gaun, Ternyata Ada Cerita Menyentuh di Balik Sepatu Pernikahan Putri Diana

3. Membuat Rekor Sendiri

Selain membantu Real Madrid mendapatkan juara tiga kali berturut-turut.

Zidane juga mencatat rekor tersendiri.

Dia adalah pelatih pertama yang memenangi Liga Champions tiga kali secara berturut-turut, yaitu pada 2016, 2017, dan 2018. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)

Sumber: BolaSport.com
Tags:
Final Liga ChampionsZinedine ZidaneGareth BaleReal MadridJuergen Klopp
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved