Breaking News:

2 Tahun Pasca Kejadian, Korban Bom Thamrin Ungkap Kisahnya: Berdialog dengan Orang Meninggal

Korban bom Thamrin ceritakan pengalamannya pasca ledakan. Pernah halusinasi berbicara dengan mayat.

Editor: Claudia Noventa
Youtube
Dwi Siti korban Bom Thamrin 

TRIBUNWOW.COM - Korban bom Thamrin ceritakan pengalamannya pasca ledakan.

Ledakan bom yang terjadi pada 14 Januari itu, nyatannya meninggalkan luka yang mendalam bagi para korban, termasuk Dwi Siti.

Dwi Siti yang saat itu tengah berada di dalam kedai kopi tak menyangka akan menjadi korban keganasan teroris.

Kala itu bom meledak tepat di depan kedai tersebut.

Dwi Siti tertimpa puing bangunan hingga tak sadarkan diri.

"Saya terjatuh dan tertimpa, saat itu saya mulai kehilangan pendengaran, dan mata mulai buram," jelas Dwi, Kamis (24/5/2018).

 PSI: Laporan Ini Terpaksa Dilakukan Karena yang Dilakukan Bawaslu Tidak Adil dan Sewenang-wenang

Rupanya karena tertimpa puing Dwi mengalami patah tulang leher, dan beberapa lebam ditubuh.

Dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Mata Najwa, Dwi menceritakan pasca kejadiaan naas itu dirinya kerap bolak-balik ke psikiater.

"Di 2017 satu minggu itu saya tiga kali, kalau tidak berobat kondisi saya semakin menurun," ujar Dwi.

Dwi mengaku dirinya kerap mengalami halusinasi kala itu

Dirinya harus minum obat penenang setiap hari.

"Saya pun masih minum obat penenang, pernah satu bulan saya mengalami halusinasi," jelas Dwi.

Ia mengatakan teman-temannya melihat dirinya pernah melakukan beberapa keanehan.

"Beberapa teman-teman saya sempat bilang kalau saya sebenarnya mengalami sakit dan tidak bisa melakukan aktivitas normal tapi karena halusinasi itu saya melakukan aktivitas seperti orang biasa, dan setelah saya sadar baru saya merasakan sakit yang luar biasa dan dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

Bahkan saat jalani perawatan di Rumah Sakit permata Dwi mengaku dirinya kala itu berbicara dengan mayat.

"Berdialog dengan orang meninggal," jawab Dwi.

Hal itu dialami oleh Dwi saat dirinya berada di ruang ICU.

Ia menceritakan dimana saat dirinya berada di ICU, ada seorang nenek yang merupakan korban tewas menghampirinya.

"Sempat saya masuk ke ICU di samping saya kan ada nenek yang meninggal dan lama tidak didatangi oleh keluarganya kemudian tiba-tiba berdialog dengan saya," jelasnya.

Diceritakan oleh teman-temannya, Dwi menjelaskan dengan spontan mengenai identitas mayat tersebut.

"Saya sih hanya menggucapkan ibu ini namanya ini, rumahnya dimana, nomor berapa, atas nama siapa, dan saya ucapkan spontan saja, lalu teman-teman yang mendengarnya kemudian memberi tahu suster," jelasnya.

Tak hanya itu, kata dia, bahkan dalam satu bulan itu ia kerap 'didatangi' banyak korban termasuk pelaku bom bunuh diri tersebut.

"Dalam satu bulan itu ada yang meninggal datang ke saya, pelaku teror yang di Sarinah pun datang ke saya, mengucapkan minta maaf gitu," ujarnya.

Setelah berkonsultasi dengan psikiater, Dwi dinyatakan hanya mengalami halusinasi.

 Sidang Dijaga Ketat, Begini Sikap Dalang Bom Thamrin saat Dengar Tuntutan Hukuman Mati

Dua tahun sudah berlalu, kini terdakwa pelaku bom Thamrin, Aman Abdurrahman telah mendapatkan ganjaran akibat perbuatannya.

Aman Abdurrahman alias Oman Rochman dijatuhi hukuman mati pada Jumat (18/5/2018).

Diketahui, Aman merupakan ketua ISIS Indonesia dan dia lah yang membentuk Jamaah Anshar Daulah (JAD) sebagai wadah untuk mendukung khilafah Islamiyah.

Hadir sebagai saksi dalam persidangan Aman Abdurrahman, Ipda Denny Mahieu yang juga merupakan korban selamat dalam ledakan tersebut memberikan kesaksian.

Kedatangan Denny di persidangan Aman bukan yang pertama kali.

Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pernah mengundangnya bersaksi atas kasus yang membelit Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman, Kamis (23/2/2018) lalu.

Saat itu, usai memberikan keterangan, tiba-tiba Ipda Denny menghampiri terdakwa Aman.

Ia mendekat dan mengajak Aman berdiri lalu memeluk pria asal Sumedang itu.

Hadir dalam acara Mata Najwa yang dipandu oleh Najwa Shihab, Rabu (23/5/2018), Ipda Denny menjelaskan alasannya melakukan hal tersebut.

"Saya berpikir begini, setiap manusia itu hidup, begitu dilahirkan itu adalah sebagai orang yang suci tanpa dosa," ujar Ipda Denny.

Menurutnya, Aman adalah orang yang baik.

 Dinilai Tak Turut Bahagia karena Tampak Cemberut di Royal Wedding, Ini Tanggapan Victoria Beckham

Saat itu, ia menyampaikan bahwa dirinya bukan thogut seperti yang dituduhkan.

"Saya melihat Aman Abdurrahman itu beliau orang baik waktu beliau dilahirkan, tapi saya dengar dari beberapa pernyataan beliau bahwa polisi itu thogut," katanya.

Sempat ragu saat melangkah menghampiri Aman, namun Denny mencoba memberanikan dirinya.

"Jadi saya mencoba memberanikan diri. Itu pun saat saya melangkah saya sudah mulai ragu-ragu," ungkapnya saat hadir di Mata Najwa.

Meski begitu, ia pun berharap Aman mau untuk dipeluk.

"Tapi saya pikir ya sudah lah mudah-mudahan beliau nya mau. Alhamdulillah mau," tambahnya.

Saat memeluk terdakwa pelaku bom Thamrin itu, Denny membisikkan sesuatu kepada Aman Abdurrahman.

Terdakwa Aman Abdurrahman alias Oman menjalani sidang keterangan saksi di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (23/2/2018). Aman Abdurrahman didakwa sebagai salah satu orang yang terlibat dalam teror bom di Jalan MH Thamrin, dan yang merencanakan atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme.
Terdakwa Aman Abdurrahman alias Oman menjalani sidang keterangan saksi di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (23/2/2018). Aman Abdurrahman didakwa sebagai salah satu orang yang terlibat dalam teror bom di Jalan MH Thamrin, dan yang merencanakan atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

"Saya manusia juga," ujar Denny.

 Jelang Laga Real Madrid Vs Liverpool, Cristiano Ronaldo Tertawa Dibandingkan dengan Mohamed Salah

Kemudian Denny mengatakan kepada Aman bahwa mereka berasal dari suku yang sama, yakni dari Jawa Barat.

"Pak Aman dari Sumedang, sedangkan saya dari Cirebon, jadi sama-sama Jawa Barat, sama-sama satu suku, satu bangsa," ujarnya kepada Aman.

Saat dipeluk oleh Ipda Denny, Aman Abdurrahman turut menyampaikan sepatah kalimat.

Ia hanya berbisik kepada Denny dan mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui masalah Thamrin.

"Saya tidak tahu apa-apa masalah Thamrin," ucap Aman Abdurrahman.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Patah Leher hingga Kerap Alami Halusinasi, Dwi Siti Korban Bom Tharim Akui Bicara dengan Mayat

Tags:
Bom ThamrinAman AbdurrahmanNajwa ShihabMata Najwa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved