Ketika Fadli Zon dan Ferdinand Hutahaean Bersatu: Rezim Ini Harus Diakhiri
Fadli menyebutkan rezim yang takut dengan opini dan kebebasan pendapat, kaus, hastag, hingga memenjarakan pihak yang berbeda merupakan rezim rapuh.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengritik perihal kepemimpinan era Presiden Joko Widodo.
Dirinya menyebutkan jika rezim yang takut dengan opini dan kebebasan pendapat, kaus, hastag, hingga memenjarakan pihak yang berbeda merupakan rezim yang rapuh.

Kicauan Fadli Zon (Twitter)
Diketahui, soal kaos dengan tagar #2019GantiPresiden pernah disinggung oleh Jokowi dalam pidato acara Konvensi Nasional 2018 di Puri Begawan, Kota Bogor, Sabtu (7/4/2018).
Tak lama, terjadi sweeping kaus #2019GantiPresiden di acara Car Free Day di beberapa wilayah pasca kerusuhan di Bundaran HI.
• Tak Hanya Ancam Penjarakan, Sofyan Tsauri Juga Meminta Habib Rizieq Lakukan Sumpah Mubahalah
Memenjarakan pihak yang berbeda dilakukan kepada oknum-oknum yang mengatakan kasus terorisme di Indonesia sebagai pengalihan isu.
Menanggapi kabar tersebut, Kadiv Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi jika rezim ini harus diakhiri.

Kicauan Ferdinand (Twitter)
Membalas tanggapan dari Ferdinand, Fadli Zon mengomentari,"Mari kita akhiri rezim amburadul ini tahun depan bersama rakyat #2019GantiPresiden".

Kicauan Fadli Zon (Twitter)
• Mantan Kepala Staf Umum TNI Bandingkan #2019GantiPresiden dengan Kudeta Soeharto: Bukan Pengkhianat
Dikabarkan sebelumnya, Fadli juga sempat membuat polling terkait pemilihan presiden 2019 melalui akun twitter pribadinya, @fadlizon.
Dalam polling tersebut, Fadli Zon membuat dua pilihan nama calon presiden.
Di antaranya adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Survei di bulan Ramadhan, jika pilpres dilakukan sekarang, siapa yg Anda pilih?," tulis Fadli Zon.
Diketahui Fadli Zon memulai polling sekitar pukul 18.00 hingga 21.00 WIB.
Hingga Selasa (22/5/2018), hasil akhir polling ini sudah mendapatkan 18 ribu lebih suara.
Hasil suara dari polling tersebut, Prabowo memimpin jauh dibandingkan Jokowi.
Prabowo mendapatkan 78 persen suara, sedangkan Jokowi hanya mendapatkan 22 persen suara dari total suara keseluruhan. (TribunWow/Dian Naren)