Bom di Surabaya
Kisah Bocah Perempuan 7 Tahun Anak Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Surabaya: 'Rencana Tuhan'
Bocah perempuan berusia 8 tahun dengan inisial AIS selamat dari tragedi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Bocah perempuan berusia 8 tahun dengan inisial AIS selamat dari tragedi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Kejadian ini berlangsung di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Jalan Sikatan, Surabaya, sekitar pukul 08.50 WIB.
Awalnya terlihat sebuah mobil hitam sedang melaju di depan pintu penjagaan.
Disana ada sekitar 4 polisi yang tengah berjaga di pos pemeriksaan.
Di belakang mobil hitam terdapat 2 sepeda motor beriringan yang langsung dihadang oleh 2 petugas polisi.
Saat diberhentikan, tiba-tiba terjadi ledakan besar.
Ternyata empat pengendara motor itu lah pelaku bom bunuh diri.
Bom bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga yang menggunakan dua sepeda motor, yakni Honda Beat L 6629 NN dan Honda Supra L 3559 D.
Dari kejadian tersebut, keluarga yang beranggotakan 5 orang, 4 orang diantaranya tewas di tempat.
Sedangkan satu anak kecil kelahiran tahun 2010 masih hidup dan kini dalam kondisi terluka.
• Gogon Srimulat Tutup Usia, Sederet Tokoh Tanah Air Mengucapkan Bela Sungkawa
Menangis Lalu Merangkak
Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Roni Faisal Saiful Faton melihat bocah tersebut menangis dan menyangkut di motor bersama ibunya.
Sementara api dan asap ledakan masih mengepul, bocah tersebut tampak merangkak dan berdiri sendiri dari samping mobil dan motor yang rusak akibat bom.
"Saya teriak, berdiri nak. Saya takut mobil yang terbakar meledak," jelas Roni.
Sedangkan polisi lain yang berada di sekitar berteriak "Astaghfirullah" ketika melihat sang bocah.
Begitu anak tersebut berdiri, Roni lantas berlari dan menyambar anak perempuan berumur 8 tahunan tersebut.
"Saya langsung angkat anak itu," aku AKBP Roni Faisal Saiful Faton.
"Saya bopong, yang penting anak itu segera dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.
Diketahui identitas bocah tersebut adalah 'AIS' yang didapat dari tulisan di celana dalamnya.
• Habiburokhman Beri Somasi Terbuka untuk Pemfitnah Jika Partai Gerindra Mendukung Terorisme
Kondisi Bocah
Rony mengatakan kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya yang berada di belakang motor peledak.
"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.
Menambahkan, Rony memberi gambaran kondisi terkini bocah tersebut.
"Dia linglung berdarah-darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil," terangnya.
'Rencana Tuhan'
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebut ada campur tangan Tuhan atas selamatnya bocah tersebut.
"Ini mungkin rencana Tuhan. Seorang anak di tengah bom meledak diambil oleh AKBP Ronny (Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya). Dilarikan dari peristiwa bom itu untuk diselamatkan. Ini rencana Tuhan, dan kita berikan perawatan intensif," katanya dikutip dari Surya.co.id.
Pihaknya menuturkan kini bocah tersebut sudah dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Tadi saya sudah melihat instensif perawatannya, karena terus terang anak itu terlempar sekitar 3 meter ke atas kemudian jatuh lagi," kata Barung di Mapolda Jawa Timur, Surabaya.
• Ruhut Sitompul: Mereka yang Mengatakan Teror Sebagai Pengalihan Isu Lebih Sangat Biadab
Anak perempuan berinisial AIS itu disebut membutuhkan perawatan intensif yang cukup agar dapat mengembalikan kondisinya seperti semula.
Barung juga meminta agar semua pihak mendoakan AIS yang merupakan anak dari terduga pelaku teror satu keluarga yang tewas di Mapolrestabes Surabaya supaya segera kembali sehat. (*)