Breaking News:

Tanggapi Omongan Joko Anwar, Fahri Hamzah: Mukanya Kayak Orang Minta Dikasihani, Terbata-bata

Mereka berdua tampak membahas mengenai insiden serangan napi teroris yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase/TribunWow.com
Fahri Hamzah dan Joko Anwar 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)N Fahri Hamzah tampak menanggapi omongan sutradara Joko Anwar.

Pantauan TribunWow.com, melalui akun Twitter pribadi keduanya yang diunggah pada Jumat (11/5/2018) mereka membahas mengenai insiden serangan teroris di Mako Brimob.

Awalnya, Joko Anwar mengunggah sebuah headline berita terkait serangan teroris itu, dengan judul "Saatnya Negara Tegas".

Joko Anwar kemudian menuliskan caption, "Saatnya! #KamiBersamaPolri #KamiNKRI"

Fahri Hamzah kemudian mengomentari unggahan Joko Anawar tersebut.

Fahri Hamzah tampak menyindir seseorang dengan yang memiliki muka seperti orang minta dikasihani.

Yusril Ihza Mahendra Adu Mulut dengan Najwa soal HTI hingga Prabowo Diminta Bicara ke SBY

Tak cukup di situ, Fahri Hamzah juga menambahkan ciri-ciri orang yang ia maksud.

Dengan menyebutkan jika orang itu tindakannya melambai, serta saat pidato tampak terbata-bata sembari membawa contekan.

Fahri Hamzah lantas dengan tegas menyatakan jika itu semua adalah headline pencitraan.

@Fahrihamzah: Tapi muka-nya kayak orang minta dikasihani...

Tindakannya melambai...

pidatonya mendayu-dayu...

terbata-bata pakai contekan...

itu namanya headline pencitraan!

Sederet Artis dalam Aksi 115 di Monas hingga Vicky Shu Dimarahi Suami saat Usulkan Nama Anak

Postingan Fahri Hamzah
Postingan Fahri Hamzah (Capture)

Diberitakan sebelumnya, insiden di Rutan Mako Brimob menewaskan Lima personil aparat bernama Ipda Rospuji Siswanto, Bripka Deni Setiadi, Briptu Fandi Setyo Nugroho, Bripda Syukron Fadhli, dan Bripada Wahyu Catur Pamungkas.

Setelah 2 hari teroris menguasai sejumlah Blok Rutan Mako Brimob, polisi akhirnya berhasil mengambil alih kembali Mako Brimob pada Kamis (10/5/2018) pukul 07.15 WIB.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal menjelaskan jika insiden ini berasal dari penolakan pihak keluarga untuk diperiksa.

Salah satu keluarga narapidana terorisme menolak untuk makanan yang dibawa saat menjenguk untuk diperiksa.

Padahal pemeriksaan makanan adalah salah satu prosedur yang harus dilakukan dan ditaati oleh siapapun.

Ferdinand Hutahaean: Kebijakan Ini Mohon Dipertimbangkan Ulang, Dampaknya Terlalu Bahaya

"Kami sampaikan bahwa kejadian insiden ini memakan korban jiwa. Ada lima rekan kami dan satu dari mereka (narapidana terorisme) terpaksa kami lakukan upaya kepolisian karena melawan dan mengambil senjata petugas," ujar Iqbal saat memberikan keterangan pada awal media yang meliput tak jauh dari gerbang Mako Brimob, Rabu (9/5/2018) dikutip dari Tribunnews.com.

Sementara itu, 155 Narapidana dinyatakan telah menyerahkan diri, meski sebelumnya ada 10 narapidana yang menolak.

Karena penolakan dilakukan, akhirnya pihak kepolisian memutuskan untuk menyerbu napi yang belum menyerah.

Sehinngga total 155 narapidana berhasil diamankan sebelum fajar.

Selanjutnya 155 narapidana teroris yang sudah diamankan akan dipindahkan ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan siaran pers terkain insiden ini.

Presiden Jokowi menyampakan lima poin terkait insiden tersebut.

Berkaca dari Malaysia, Fadli Zon: Tanda-tanda Zaman, Semakin Yakin #2019GantiPresiden

"1. Saya mendapatkan laporan langsung dari Menteri koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wakapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN terkait dengan upaya pengendalian situasi dan pemulihan keamanan di Mako Brimob yang telah selesai dengan cara-cara yang baik.

2. Alhamdulillah, narapidana terorisme semuanya sudah menyerahkan diri kepada aparat keamanan.

Dan pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama rakyat dan negara kepada seluruh aparat keamanan yang erlibat dalam menyelesaikan peristiwa ini.

3. Perlu saya tegaskan bahwa negara dan seluruh rakyat tidak pernah takut dan tidak akan pernah memberikan ruang sedikitpun pada terorisme dan juga upaya-upaya yang menganggu kemanan negara.

4. Yang terakhir, atas nama rakyat, bangsa dan negara, saya menyampaikan rasa duka mendalam atas gugutnya lima anggota Kepolisian dan dalam melaksanakan tugas dari negara dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam mengahadapi duka ini.

5. Saya juga telah memerintahkan kepada Wakapolri untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada prajurit yang telah menjadi keganasan teroris.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, terima kasih," kata Presiden Jokowi. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Reaksi Said Didu Saat Ditanya Kenapa Tidak Pindah Saja ke Malaysia?

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Fahri HamzahMako BrimobJoko AnwarTwitterPresiden Joko Widodo (Jokowi)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved