Breaking News:

Briptu Rachel Mencuat usai Ikut Menyerbu Napiter, Ada Juga Kisah Sniper Dunia Lyudmila Pavlichenko

Briptu Rachel, satu-satunya wanita yang menjadi tim penyerbu Mako Brimob yang menginspirasi seperti Lyudmila Pavlichenko wanita sniper Jerman.

Tribunnews.com
Briptu Rachel 

TRIBUNWOW - Nama Briptu Rachel menjadi populer saat menjadi satu-satunya wanita dalam tim penyerbuan napi teroris di Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).

Wanita keturunan Manado Tionghoa ini merupakan polwan pertama yang mengikuti pelatihan antiteror di Amerika pada Tahun 2014 silam.

Dilansir dari Tribunews.com ia mengatakan saat ini bertugas di Brimob Polri dan merupakan atlet tembak nasional baik perorangan maupun beregu.

Briptu Rachel Ita
Briptu Rachel Ita (kupang.tribunnews.com)

Soal Insiden di Mako Brimob, Wiranto Beberkan Kondisi Ahok

Sebelum Briptu Rachel, ada penembak wanita yang juga menyita perhatian dunia atas prestasinya.

Dilansir www.warhistoryonline.com, Lyudmila Pavlichenko merupakan salah satu dari 2000 wanita yang bergabung dalam Red Army divisi infanteri saat Perang Dunia II Jerman menyerang Uni Soviet.

Selama berperang, Lyudmila Pavlichenko membunuh 136 orang di awal karirnya.

Atas prestasinya tersebut ia dinaikkan jabatannya menjadi Letnan dan berpindah medan tempur ke Odessa, salah satu wilayah di Uni Soviet.

Di sana ia kembali membunuh 257 tentara Jerman dan memberikan pernyataan akan terus menambah korbannya.

Dijuluki Anak Hantu karena Idap Penyakit Genetik Langka, Kisah Kakak Beradik Ini Menyentuh Hati

Saat bertempur di Odessa ia harus dirawat selama satu bulan karena terkena senjata dari Jerman.

Setelah sembuh, wanita kelahiran 1916 ini kembali ke medan pertempuran dan membunuh 309 tentara, termasuk di dalamnya 6 sniper Jerman.

Prestasinya sebagai sniper menempatkan dirinya dalam jejeran wanita penembak paling mematikan di dunia.

Plavichenko
Lyudmila Pavlichenko (www.warhistoryonline.com)

Ia juga menjadi warga Uni Soviet pertama yang diterima oleh Presiden Amerika, Franklin D Roosevelt di Gedung Putih.

Setelah kembali dari Amerika Lyudmila Pavlichenko diberikan gelar Mayor dan menjadi pahlawan bagi Negaranya.

Setelah perang berakhir, wanita tomboy ini kembali melanjutkan kuliah gelar doktornya dan menjadi asisten peneliti angkatan laut Uni Soviet.

Sebagai sniper wanita nama Lyudmila Pavlichenko tentunya sangat berjasa bagi Uni Soviet saat perang dunia II berlangsung.

Briptu Rachel yang juga menjadi sniper wanita di Indonesia juga sudah mulai banyak dikenal sebagai wanita yang jago dalam menembak. (Tribunwow/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Briptu RachelRachel ItaMako BrimobTeroris
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved