Pasca Pengguna Kaus #2019GantiPresiden Lakukan Intimidasi di CFD, Mardani Ali Sera Beri Seruan
Mardani Ali Sera memberikan seruan tersebut kepada penggerak dan pecinta Gerakan @2019GantiPresiden.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera angkat bicara usai insiden pengguna kaus dengan #2019GantiPresiden, yang melakukan intimidasi kepada pengguna kaus #DiaSibukKerja di Car Free Day (CFD), Minggu (29/4/2018).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Kamis (3/5/2018).
Mardani Ali Sera memberikan seruan kepada penggerak dan pecinta Gerakan @2019GantiPresiden.
• Tanggpi Pidato Jokowi, Gerindra: Cukup! Tolong Beri Solusi yang Benar, Ini RI Bukan Republik Dagelan
Berikut isi seruannya:
1. Jaga ketertiban.
2. Hargai perbedaan.
3. Hadirkan suasana gembira dan nyaman serta damai.
4. Jangan berhenti, suarakan karena itu hak kita untuk ganti ganti presiden 2019.
Mardani Ali Sera kemudian mengungkapkan apabila pihaknya ingin negeri ini maju, beradab dan dewasa dalam menghadapi perbedaan.
• PKS Dihina Usai Undang Dirinya, Rocky Gerung: Serendah Inikah Politik Hari Ini?
Diketahui, sejumlah masyarakat mengenakan kaus #2019GantiPresiden dan #DiaSibukKerja di Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/4/2018).
Terdapat peristiwa dimana seorang ibu yang mengenakan kaus putih dan anaknya dengan kaus merah dengan tulisan #DiaSibukKerja dipersekusi oleh massa.
Wanita yang diketahui bernama Susi Ferawati dan anaknya yang mengenakan kaus dengan tulisan #DiaSibukKerja terlihat dikerumuni beberapa orang pria.
Pria-pria yang mengerumuni tampak mengibaskan uang di depan wajah Susi.
Susi lantas hanya terdiam dan masih terus berjalan sambil menggandeng anaknya.
"Sawer-sawer," terdengar suara seorang pria.
Tampak suara ketakutan seorang anak kecil.
• CEO AMI Group: Raja Kalajengking Itu Julukan Lain dari Firaun, Sindir Jokowi?
"Kita nggak takut, kita benar, Masha Allah, ibu-ibu kalian perlakukan seperti ini, musibah apa kalian" ujar Susi.
sang anak tersebut justru tambah menangis semakin kencang.
Ibu yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja itu tampak begitu marah.
Kemudian, seorang pria yang mengenakan kaus #2019GantiPresiden tampak mendekati dan menenangkan ibu tersebut.
Sementara itu sebelumnya, Mardani Ali Sera sendiri menjelaskan mengenai esensi dari tagar #2019GantiPresiden ini.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Twittternya yang diunggah pada 27 Maret 2018 lalu.
"Lalu apa esensi Gerakan #2019GantiPresiden ?
Ada tiga: Pertama: wake up call bagi semua anak bangsa. Umat Islam khususnya dan para ulamanya lebih khusus lagi, bahwa Pemilu 2019 sudah diambang mata.
Pencoblosan pada hari Rabu, 17 April 2019 antara jam 07.00 - 13.00 sangat penting dan fundamental menentukan nasib bangsa. Karena kita memilih pemimpin nasional baik legislatif ataupun eksekutif.
Kedua: walau pencoblosannya di April 2019, pendaftarannya dilaksanakan pada 4-10 Agustus 2018.
Tidak sampai lima bulan ke depan kita sudah punya pasangan Capres/Cawapres. Dan ini proses yang penuh persyaratan, penuh perhitungan serta penuh resiko.
Makin awal menyiapkan diri makin rapi dan sedikit keburukan yang kita dapat.
Syarat 20% kursi hasil Pileg 2014 lalu, siapa calon yang dapat memenangkan dengan komposisi seperti apa (sipil militer, jawa-luar jawa hingga nasionalis-keummatan) perlu dibahas, dikaji & simulasi.
Karena itu, di poin dua ini sifat gerakan ini lintas partai, lintas ormas, lintas suku, lintas agama.
Siapapun warga Indonesia yang ingin kepemimpinan lebih baik di 2019 monggo bersatu.
Kita tidak sedang menyebar kebencian, kita tidak sedang menjelekkan pak Jokowi, beliau orang baik, pemerintah sekarang sedang bekerja.
Tapi kami menilai dan ini hak konstitusional kami, kami ingin #2019GantiPresiden yang lebih baik.
Ketiga: gerakan ini akan berusaha merumuskan apa agenda Menuju Indonesia Berkah.
Indonesia yang dekat dengan baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafuur. Indonesia maju, adil dan makmur sebagai ditulis dalam konstitusi.
Indonesia yang tidak punya hutang luar negeri, Indonesia yang pendapatan perkapita penduduknya mendekati $10.000 dan Indonesia yang kokoh dan tangguh karena lapangan pekerjaan tersedia dengan pajak yang tidak memberatkan.
Plus Indonesia yang market share perbankan syariah diatas 50%. Indonesia yang pendidikannya mampu menghasilkan mujahid dan mujahidah yang tangguh, ikhlas berjuang untuk negeri, berkakhlaqul karimah dan siap menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Jadi Gerakan #2019GantiPresiden insya Allah akan terus jalan dengan cara yang benar, tidak memfitnah, selalu merujuk pada ulama dan selalu mengandalkan kekuatan sendiri," tulisnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)
• Dirinya dan Jubir PD Dihina Ruhut Sitompul, Zara Zettira ZR: Salam Hormat untuk Istri dan Ibumu Bang