Pria Tua Pakai Baju Compang-camping Diabaikan saat Bilang Ingin Beli Harley Davidson

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria tua dari Thailand, memberikan pelajaran untuk karyawan dealer motor.

Ia memberikan pelajaran tentang sopan santun ketika membeli sepeda motor.

Dilansir TribunWow.com dari en.goodtimes.my, pria itu itu mengenakan kaus yang warnanya sudah pudar, bolong dan ukurannya cukup besar.

Ia juga menggunakan celana kedodoran dan juga sandal jepit.

• Seorang Anak Dengar Suara Aneh dari Pipa Pertanian, saat Digali Menemukan Makhluk Hitam di Dalamnya

Pria tua itu mengenakan pakaian lusuh dan mendatangi beberapa dealer membeli sepeda motor untuk dirinya sendiri.

Hanya karenaberpakaian buruk, karyawan dealer motor memiliki kesan dan menganggap pria tua itu tak mampu membeli sepeda motor mahal.

Akibatnya, pria tua itu tidak diperhatikan oleh si karyawan dealer motor.

Pria itu mendatangi beberapa dealer hingga ia dilayani oleh seorang karyawan dealer motor yang baik.

• Bocah 8 Tahun Beri Makan untuk Pria Tunawisma, Berapa Hari Kemudian Ada Telepon dari Wanita Menangis

Pria tua melihat beberapa motor dan mengambil keputusan untuk membelinya.

"Saya akan memilikinya," katanya.

Karyawan dealer motor pun tertegun ketika pria tua itu mengeluarkan setumpuk uang tunai untuk membayar kendaraan pilihannya, Haeley Davidson.

Pria tua itu mengeluarkan uang 19 ribu dolar dan mengendarai sepeda motor barunya.

• Pasca Hamil, Istri Ditinggal Suami Karena Berat Badannya 95Kg, 8 Bulan Kemudian Nasibnya Jadi Begini

Kakak pria tua itu memutuskan untuk memposting pengalaman kakaknya di media sosial.

Cerita tersebut langsung menjadi viral.

Dia menyebutkan bahwa kakaknya dikenal sebagai Lung Decha.

Lung Decha bekerja sebagai montir.

• Wanita Rela Lakukan Perjalanan 1,5 Jam hanya Untuk Makan Bersama & Memastikan Suami Tak Kelaparan

Dia tidak merokok, minum atau judi.

Lung Decha adalah pria pekerja keras dan jujur ​.

Dia membeli sepeda motor yang sudah menjadi mimpinya.

Ini terlalu buruk bagi karyawan dealer motor sebelumnya yang mengabaikan Decha dan kalah dalam mendapatkan komisi yang substansial. (*)