Jelang Pilpres 2019, Ketua DPP PKS: Demokrasi Jangan Baper, Diintimidasi dan Ditakut-takuti
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera memberikan komentar terhadap reaksi masyarakat yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dua periode.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera memberikan komentar terhadap reaksi masyarakat yang mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dua periode.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @MardaniAliSera yang diunggah pada Sabtu (21/4/2018).
Mulanya, ia menautkan postingan foto yang memperlihatkan masyarakat berkampanye untuk mendukung Presiden Jokowi memimipin dua periode.
Mereka tampak membawa sebuah spanduk yang bertuliskan 'Gerakan Nasional Jutaan Relawan Dukung Jokowi'.
Tampak masyarakat itu mengenakan kaus putih dengan #2019TetapJokowi.
• Foto Pria dan Anak yang Menguras Air Mata hingga Pilihan Bunga Sakura Bisa Melihat Kepribadianmu!
Menanggapi hal itu, Mardani Ali Sera menyebut jika #TetapJokowi di Car Free Day merukapan sebuah kegiatan yang bagus.
Sehingga masyarakat itu tidak perlu ditangkap atau diintimidasi.
Menurutnya, hal itu juga seharusnya juga dilakukan terhadap para tukang becak dan tukang usaha sablon #2019gantiPresiden agar tidak diintimidasi atau ditakut-takuti.
"Jutaan orang dukung jokowi dgn hestek #tetapjokowi di CFD ini bagusnya tak perlu di tangkap atau intimidasi. Begitu pula seharusnya tukang2 beca & tukang usaha sablon #2019GantiPresiden, jgn di intimidasi & ditakut2i. Demokrasi jgn baper," tulisnya.
Netizen yang melihat cuitan tersebut lantas ikut berkomentar:
@elfizal: Pak @MardaniAliSera beginilah keluhan yg punya sablon kaos. Takut terima order karena takut ditangkap POLISI Lah polisi sekrang kerjanya apa ya @DivHumas_Polri ??
• Pemerintah Berencana Mendatangkan Dosen Asing, Andi Arief: Banyak Positifnya
@ketombe03218463: Situ kali yg baper dgn kehebatan pak jokowi yg sdh banyak membangun negri.
@fongdavid32: Katanya mereka yg paling pancasila, katanya mereka yg paling bhineka, tapi Sila ke 5 Keadilan Sosial bagi SELURUH rakyat Indonesia tidak dijalankan, apakah yg meramaikan hastag #2019GantiPresiden bukan rakyat?
Apakah mereka yg berani mengkritik pemerintah bukan rakyat?.
@hwmaswin1: Bukanya itu pelanggaran..kan CFD harus bebas dari kegiatan politik.
Diketahui sebelumnya, dalm waktu dua bulan terakhir beredar beberapa atribut seperti gelang, kaus dengan #2019GantiPresiden.
Awalnya, gerakan itu secara terang-terangan dilakukan oleh Mardani Ali Sera.
Bahkan, saat acara Indonesia Lawyer Club (ILC), Mardani Ali Sera membagikan gelang yang betuliskan #2019GantiPresiden.
Oleh Mardani, gelang karet tersebut disebut sebagai komunikasi milenial.
Kemudian gerakan itu juga diikuti oleh partai Gerindra.
"Alhamdulillah bersama teman2 di @ILC_tvOnenews semalam. Semoga ada manfaat. Mohon dimaafkan jika dalam penyampaian ada kata2 saya yg tidak berkenan.
(Pic) Komunikasi Milenial #GelangKaret #2019GantiPresiden ditangan saya, bang Edi & bang @fadlizon," kicau Mardani Ali Sera.
Kini, Mardani menyebut tidak hanya kaus dengan #2019GantiPresiden, namun ada spanduk dengan ukuran besar.
Mendapatkan gambar itu, Mardani Ali Sera meminta agar tidak membahas soal kaus.
Ia khawatir ada oknum yang panik.
Namu, ia juga tampak bangga dengan lantaran idenya dengan #2019GantiPresiden sudah beredar di beberapa negara.
"Itu kaos besar sekali ya ?
Eh jgn bahas kaos krn ada yg panik
Skrang musimnya spanduk #2019GantiPresiden. Keren sudah sampai Turkey. Sebelumnya ada jepang, jerman, Inggris, dll," tulisnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo sempat menyinggung soal tagar #2019GantiPresiden di pidatonya dalam acara Konvensi Nasional 2018 di Puri Begawan, Kota Bogor, Sabtu (7/4/2018).
Presiden menyebut ada oknum yang sengaja membuat kaus dengan sablonan tagar tersebut.
"Sekarang isunya ganti lagi, isu kaus. #2019gantipresiden di kaus," ujar Jokowi.
Melanjutkan kalimatnya, Jokowi kemudian mengatakan,"masak kaus bisa sampai ganti presiden."
Dirinya mengatakan jika hanya Tuhan dan rakyatlah yang mampu mengganti presiden dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang.
"Juga ada kehendak dari Allah SWT. Masak pakai kaus itu bisa ganti presiden, enggak bisa," ungkap Jokowi. (TribunWow.com/Woro Seto)
• Pemerintah Ingin Sebagian BUMN Dipimpin WNA, CEO Ami Gorup: Sebaiknya Jokowi Istirahat Saja