Breaking News:

Isu Gaji Dosen Asing di Indonesia Tuai Kritik, Rustam Ibrahim: Jangan Dibandingkan dengan Dosen Sini

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) berencana mendatangkan sekitar 200 dosen dari luar negeri.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Rustam Ibrahim 

TRIBUNWOW.COM - Direktur LP3ES sekaligus Board of Komuniktas Indonesia Demokrasi Rustam Ibrahim beri tanggapan soal isu gaji dosen asing yang mencapai Rp 65 juta per bulan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Minggu (22/4/2018).

Rustam Ibrahim meminta agar gaji mereka tak dibandingkan dengan gaji dosen Indonesia di sini.

Menurutnya, lebih tepat jika membandingkan dengan gaji mereka di negara asalnya.

@RustamIbrahim: Jika ada dosen asing mengajar di Indonesia, jangan bandingkan dengan gaji dosen Indonesia di sini, tapi bandingkan dengan gaji mereka mengajar di negaranya sendiri.

Terjadi Tembakan di Dekat Istana, Raja Salman Dievakuasi ke Bunker Militer?

Rustam Ibrahim pun meminta agar para tokoh yang mengkritisi itu untuk berfikir.

Berikut sederet cuitannya terkait hal tersebut.

@RustamIbrahim: Banyak dosen2 universitas di Indonesia, dulu studi S2 atau S3 di negeri asing, beasiswa pemerintah asing.

Pulang bukan hanya dapat gelar, tapi juga tabungan lumayan hasil nabung + kerja serabutan di negeri asing Kini sudah tua2 masa terkena penyakit xenophobia? Mbok ya mikir.

@RustamIbrahim: Banyak dosen & peneliti Indonesia dulu mahasiswa S2 atau S3 di Amrik.

Dapat beasiswa, boleh bawa isteri/suami. Pulang bukan hanya bawa gelar, tapi jg tabungan lumayan, bahkan dapat anak warganegara AS.

Makanya, jangan smp krn politik, tua2 kena penyakit xenophobia. Mbok ya mikir.

Disebut Kesurupan dan Diminta Tobat oleh Ferdinand Hutahaean, Faizal Assegaf: Anda Umumkan Perang

@RustamIbrahim: Heran menyaksikan mereka yang terkena penyakit xenophobia, ternyata studinya di negara asing, dengan duit pemerintah asing, punya gelar universitas asing.

@RustamIbrahim: Banyak dosen2 Indonesia diminta ngajar di univeritas2 asing, di Korea Selatan, Jepang bahkan Amerika Serikat.

Tanya kepada mereka apakah gaji mereka seperti di Indonesia, atau naik berlipat?
Makanya sudah tua2 jangan sampai kena penyakit xenophobia. Mikir?

@RustamIbrahim: Universitas harus dibangun menjadi center of exellence, menjadi pusat pertukaran ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Jangan biarkan menjadi tempat tumbuhnya nasionalisme sempit dan xenophobia, hanya karena politik.

@RustamIbrahim: Untuk pengkritik TKA yang terkena xenophobia, ketahuilah bahwa pekerja asing di Indonesia hanya 126 ribuan, Sedangkan TKI Indonesia di luar negeri mencapai 9 jutaan.

Rocky Gerung: Baru Nyebut Dungu dan Fiksi, Dikeroyok, Kenapa Nolak Berpikir? Yuk Gue Ajarin, Gratis

@Darmaningtyas: Pak @Jokowi saya nolak keras jika Pemerintah mengimpor 200 dosen asing dg gaji Rp. 65 juta/bln. Itu jelas tidak adil.

Bukan dosen kita tdk berkualitas, tapi krn gajinya rendah akhirnya tdk fokus untuk ngajar dan meneliti, tapi ngobyek untuk hidup. Yg diperlukan, naikin gaji mrk.

@RustamIbrahim: Banyak dosen Indonesia mengngajar di LN, gajinya juga jadi berlipat.

Jika dosen orang Amrik ngajar pake standar gaji Indonesia, isteri & anaknya di AS makan apa?

Dosen asing mengajar di Indonesia bukan hanya soal kualitas, tapi juga pertukaran kebudayaan, ilmu dan teknologi.

Tanggapi Omongan Ketum PPP, Fadli Zon: Duh Sungguh Dangkal Pemikirian Ini, Tentang Diri Sendiri?

Diberitakan Tribunnews.com, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) berencana mendatangkan sekitar 200 dosen dari luar negeri.

Salah satu dampak Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) adalah semakin mudahnya warga asing menjadi tenaga pengajar universitas alias dosen di Indonesia.

Menristek Dikti M Nasir mengungkapkan, melalui perpres itu, warga negara asing dimungkinkan untuk menjadi dosen tetap selama dua hingga tiga tahun lamanya.

"Tujuannya kalau enggak dua tahun, ya tiga tahun, untuk stay di sini (Indonesia). Ya artinya dia bisa stay dua sampai tiga tahun, kayak kita di luar negeri," ujar Nasir di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (9/4/2018).

Mahfud MD Ogah Jadi Timses Prabowo hingga Rustam Ibrahim Sebut Dunia Akui Kehebatan Jokowi

Rencananya, Kemenristek Dikti akan fokus pada penyerapan tenaga pengajar universitas dari luar negeri yang ahli di bidang-bidang tertentu, misalnya teknologi, matematika, teknik mesin dan sains.

Beberapa negara, kata Nasir, juga sudah menyampaikan minatnya untuk mengirim tenaga pengajar universitasnya ke Indonesia.

Di antaranya adalah Australia, Inggris, Jepang, Korea Selatan dan Amerika Serikat. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rustam IbrahimTwitterDosen
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved