Pemilu 2019
Nadirsyah Hosen: Ibarat Lari Maraton, Hampir Finish Tiba-tiba Banyak yang Meragukan Prabowo
Dosen NU yang mengajar di Monash University Australia, Nadirsyah Hosen mengilustrasikan pemilihan presiden (pilpres) dengan lomba lari maraton.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Dosen NU yang mengajar di Monash University Australia, Nadirsyah Hosen mengilustrasikan pemilihan presiden (pilpres) dengan lomba lari maraton.
Dirinya juga mengaitkan lomba tersebut dengan persaingan antara Jokowi dan Prabowo.
Hal ini ia tuliskan dalam akun Twitter @na_dirs sebagai berikut:
"Ibarat lari maraton, sudah 3/4 menuju garis finish, tiba2 banyak yg meragukan Prabowo bisa menang lawan Jokowi di Pilpres 2019.
Banyak memprovokasi partai A, B & C agar calonkan nama lain.
Diam-diam ini sebuah pengakuan akan kinerja Jokowi.
Ternyata #2019SulitGantiPresiden"
• Fadli Zon Tunggak Tagihan Listrik, Denny Siregar: Fakta Bahwa Rakyat Sedang Susah
Dikabarkan sebelumnya, usai Prabowo resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden 2019 saat di acara Rakornas Gerindra, beberapa pihak menyatakan keberatan.
Salah satunya adalah Partai Demokrat yang diwakili oleh Kadiv Advokasinya, Ferdinand Huatahaean.
Melalui akun Twitter pribadinya, @LawanPolitikJKW dirinya mengatakan:
"Andaikan pak @prabowo iklas ingin bangsa ini maju, kami sangat berharap beliau mengurungkan niat nyapres dan kemudian bersama-bersama membentuk koalisi untuk mencapreskan pemimpin baru.
Hanya ini cara yg paling tepat untuk mengganti presiden, dan saya pikir akan terbentuk kekuatan besar."
• Haji Lulung hingga Ratna Sarumpaet Dukung Rocky Gerung, Begini Tanggapan Pengurus NU
Netizen lainnya menanggapi jika Partai Gerindra dan Partai Demokrat bisa bersama membentuk koalisi, maka akan menjadi semakin kuat.
"Pak Prabowo dan Pak SBY jadi king maker untuk #2019GantiPresiden itu baru josss"
Menambahkan, Ferdinand kembali menegaskan kalimatnya perihal tujuan utama ganti presiden.
"Ini bkn masalah jagoan partai Demokrat. Tapi kesamaan tujuan utk ganti presiden.
Jika serius mau ganti presiden, usulan sy layak dipertimbangkan."
(TribunWow/Dian Naren)