Isu Tenaga Kerja Asing, Denny Siregar Ikut Beri Tanggapan
Pegiat media sosial Denny Siregar menuliskan catatan soal tenanga kerja asing yang kini tenagh berhembus kencang di Indonesia
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM- Pegiat media sosial Denny Siregar menuliskan catatan soal tenanga kerja asing.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Facebook Denny Siregar yang ia tuliskan pada Minggu (15/4/2018).
Mualnya, ia menanggapi soal isu ribuan tenaga kerja asal tiongkok yang berdatanagn ke Indonesia.
Ia menulsikan sebuah catatan yang berjudul 'Tenaga Kerja Kampret.'
• Andi Arief: Dunia Hampir Perang, Indonesia Tidak Berperan, Kurang Fiksi dan Bacaan
Seperti ini catatan Denny ASiregar selengkapnya:
"Sekali-kali kita bicara fiksi...
Indonesia negara yang sangat maju. Uang kita banyak. Pabrik-pabrik di negara kita juga sangat banyak. Mulai dari yang produksi baja sampai produksi material untuk rel kereta.
Kalau kita mengandalkan perputaran di dalam negeri saja, kita tidak akan bergerak kemana-mana. Karena itu supaya semakin berkembang, kita investasi keluar negara.
Supaya bisa mudah berinvestasi di suatu negara, kita menyodorkan pinjaman ke negara itu dengan bunga rendah. Bukan. Pinjamannya bukan pinjaman berbentuk uang cash. Tapi pembangunan, baik itu infrastruktur maupun bangunan. Sama saja, kan ?
Nah, karena kita sebagai pemberi pinjaman, kita juga yang membangun sarananya, tentu kita juga memegang teknologinya. Supaya semua sesuai dengan apa yang kita inginkan, maka kita juga mengirimkan tenaga kerja kita ke negara tujuan.
• Ketua PPP Sebut Prabowo Lobi Minta Jadi Cawapres Jokowi, Fadli Zon: Itu Fiktif, Jangan Sok Tahu
Setuju dengan konsep itu, kan ? Pasti setuju. Semua yang berwawasan pengusaha pasti akan mengaminkan..
Itu fiksi. Sekarang kita bicara realita. Kita ganti kata "Indonesia" dan "Kita" dengan kata "China".
Ya begitulah yang dilakukan China terhadap investasi luar negerinya. Mereka ekspansi kemana-mana karena kelebihan cash dan produksi dalam negerinya. Untuk menjaga investasinya supaya bisa sesuai kebutuhan - dan tentunya tidak dikorupsi pejabat setempat - mereka mengirimkan tenaga kerjanya. Dengan tenaga kerja dari mereka sendiri, mereka juga menjaga teknologinya.