Andi Arief: Dunia Hampir Perang, Indonesia Tidak Berperan, Kurang Fiksi dan Bacaan
Andi Arief menuliskan soal peperangan antar negara yang tengah terjadi dan ketidakhadiran Indonesia dalam menghadapi fenomena tersebut.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Politisi Demokrat, Andi Arief menuliskan soal peperangan antar negara yang tengah terjadi dan ketidakhadiran Indonesia dalam menghadapi fenomena tersebut.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun twitter @andiarief__ yang ia cuitkan pada Sabtu (14/4/2018).
Diketahui, Perang Suriah telah menjadi bencana yang perlahan-lahan akan menghantam hampir di seluruh dunia.
Perang Suriah ini merupakan sebuah konflik betsenjata dari berbagai pihak dengan intervensi internasional.
Kerusuhan tumbuh sejak adanya protes kebangkitan dunia Arab pada tahun 2011.
• Ruhut Sitompul: Pak Jokowi Berhasil, Lawannya Makin Stress Sebentar Lagi Gila
Kemudian perang Rusia ini melibatkan beberapa negara.
Suriah dibantu oleh Rusia, Iran dan Tiongkok.
Sementara Inggris, Perancis, dan Amerika siap menggempur pasukan Suriah.
Presiden Suriah, Bashar al Assad memberikan reaksi menantang, dalam menanggapi serangan udara yang dilakukan AS, Inggris dan Perancis. Ia menyatakan bersumpah akan menghancurkan pemberontakan.
"Agresi militer hanya membuat Suriah dan warga Suriah semakin bertekad melanjutkan perang dan membasmi terorisme di seluruh negeri," demikian Assad seperti dikutip kantor berita SANA.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang jadi sekutu utama Assad menyatakan, langkah tiga negara itu akan berdampak destruktif bagi seluruh sistem hubungan internasional.
• Ketua PPP Sebut Prabowo Lobi Minta Jadi Cawapres Jokowi, Fadli Zon: Itu Fiktif, Jangan Sok Tahu
Demikian dilaporkan kantor berita Rusia, TASS. Ia mengatakan, berita dibuat-buat soal serangan senjata kimia dijadikan negara-negara barat untuk membenarkan serangan terhadap Suriah.
Putin juga menuntut diadakannya sidak Dewan Keamanan PBB
Perdana Menteri Inggris Theresa May memberikan pernyataan balasan terhadap Putin sejam setelahnya.
Ia menyebut tuduhan akan adanya rekayasa serangan senjata kimia sebagai "absurd dan berlebihan". Dalam tujuh tahun perang saudara di Suriah, Rusia berkali-kali menentang langkah internasional terhadap Assad.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengecam serangan udara sekutu terhadap Suriah.
Ia menyebut para pemimpin AS, Inggris dan Perancis sebagai "pelaku tindakan kriminal".
Lantaran sudah adanya keterbukaan sikap beberapa negara dalam menghadapi perang Suriah, Andi Arief memberikan kritikan terhadap Indonesia.
Menurut Andi Arief, negara kini tidak berperan lantaran kurangnya fiksi dan bacaan.
"Dunia hampir perang, Indonesia tidak berperan. Kekurangan fiksi maka kekurangan bahan bacaan," tulisnya.
(TribunWow.com/Woro Seto)
• Dibandingkan dengan Rocky Gerung, Budiman Sudjatmiko: Beda, Supaya manusia Nggak Masuk Zaman Barbar