Breaking News:

Inilah Kisah Persahabatan Rocky Gerung dan Gus Dur saat Berada di Forum Demokrasi

menguak kisah persahabatan antara Rocky Gerung dan Presiden ke-4 RI, Abdurrahmad Wahid (Gus Dur).

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
KOLASE / TRIBUNWOW.COM
Gus Dur dan Rocky Gerung 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik menguak kisah persahabatan antara Rocky Gerung dan Presiden ke-4 RI, Abdurrahmad Wahid (Gus Dur).

Rachland Nashidik yang mengaku sebagai 'ex-room mate' mengatakan jika Gus Dur adalah sahabat baik dari Rocky Gerung.

Bahkan, Gus Dur tak pernah lupa untuk mengucapkan Selamat Natal kepada Rocky Gerung.

Rachland Nashidik: Profesor Asal Perancis Kecewa Rocky Gerung Tolak Beasiswa Doktor

Selain bersahabat baik, Gus Dur dan Rocky Gerung juga kerap bersama-sama ketika memimpin Forum Demokrasi.

Menurut Rachland Nashidik, pernyataan Gus Dur selalu ditunggu-tunggu dan menjadi berita ketika memimpin Forum Demokrasi.

Namun ternyata, yang menjadi penulis dari pernyataan Gus Dur (Ghost Writer) dalam Forum Demokrasi adalah Rocky Gerung.

"Abdurrahman Wahid adalah sahabat lekat @rockygerung.

Gus Dur tak pernah lupa ucapkan Selamat Natal padanya.

Saat memimpin Forum Demokrasi, statement-statement Gus Dur selalu ditunggu dan selalu jadi berita.

Siapa yang ia percaya jadi Ghost Writer?

Rocky Gerung," tulis Rachland Nashidik.

Wasekjen DPP Partai Demokrat Bongkar Sifat Asli Rocky Gerung

"Kolom Gus Dur yang selalu memikat tentu ditulis beliau sendiri.

Tapi pernyataan Gus Dur sebagai Ketua Forum Demokrasi ditulis oleh Rocky Gerung.

Tentu atas persetujuan Gus Dur yang selalu membaca lagi isinya.

Saya saksi hidup tentang ini," imbuh Rachland Nashidik.

Terbongkar Pendidikan Rocky Gerung hingga Ia Mengajar di UI

Diketahui, nama Rocky Gerung menjadi buah bibir publik beberapa hari ini.

Pengamat politik sekaligus Dosen Filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung memberikan pernyataan yang kontroversial di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/4/2018).

Dirinya menagatakan bahwa kitab suci adalah hal yang fiksi, namun berbeda dengan fiktif.

Hal ini lantaran menurut Rocky Gerung, kata fiksi dianggap negatif karena dibebani oleh kebohongan, sehingga fiksi itu selalu dimaknai dengan kebohongan.

"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan makna telos yang dalam bahasa Yunani yang memiliki arti akhir, tujuan ataupun sasaran.

Rocky kembali menekankan bahwa fiksi adalah baik, sedangkan yang buruk adalah fiktif.

Ia lantas mengambil contoh Mahabharata dimana menurutnya Mahabharata adalah fiksi namun bukan fiktif.

Fiksi itu kreatif sama seperti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telosnya.

"Anda berdoa, Anda masuk dalam energi fiksional bahwa dengan itu Anda akan tiba di tempat yang indah,” ujarnya menjelaskan.

Rocky menambahkan, dalam agama, fiksi adalah keyakinan. Dalam literatur, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi.

Simak videonya di bawah ini.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Tags:
Rocky GerungAbdurrahman WahidGus Dur
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved