Bela Pidato Prabowo, Fadli Zon: Indonesia Pernah Pecah Lho!
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pernah menyatakan jika Republik Indonesia akan bubar di tahun 2030. Fadli Zon mengatakan sebagai warning.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pernah menyatakan jika Republik Indonesia akan bubar di tahun 2030 pada acara Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra, Senin (19/3/2018).
Hal ini menjadi viral dan langsung ditanggapi oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Sembari tertawa Presiden Jokowi mengatakan,"Kita memandang ke depan itu harus memandang dengan cara yang optimisme.
Kita memandang ke depan itu juga memberikan sebuah harapan yang lebih baik kepada anak-anak muda kita, kepada rakyat kita.
Sesulit apapun tantangan yang ada, sesulit apapun hambatan yang ada, memberikan rasa optimisme, rasa harapan ke depan yang lebih baik. Seperti itu", ujarnya.
Berbeda, Fadli Zon justru mengatakan jika hal ini adalah sebuah warning (peringatan) untuk Jokowi.
• Jokowi Permudah Tenaga Kerja Asing Masuk Indonesia, Ferry Juliantono: Bukti Antek
Hal ini ia utarakan dalam acara Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan oleh stasiun tv swasta, Selasa (10/4/2018).
"Ini apa yang disampaikan Pak Prabowo adalah sebuah warning kewaspadaan.
Jangan kita take it for grant it.
Bahwa Indonesia ini pernah pecah lho, jangan salah. Kita ini pernah jadi 16 negara bagian pada waktu Republik Indonesia Serikat.
Karena perilaku Belanda, dan itu hasil dari Konferensi Meja Bundar", ujarnya.
Fadli Zon juga mengatakan Indonesia kembali bersatu karena jasa dari parlemen.
"Akhirnya ini ditangkap oleh Bung Karno dan pada 17 Agustus terbentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena NKRI itu kan terbentuk tahun 1950. Jadi bapaknya NKRI itu Mohammad Natsir", ujar Fadli.
• Rocky Gerung Sebut Kitab Suci adalah Fiksi, Sejumlah Tokoh Angkat Bicara
Terakhir, "kita sangat setuju dan sangat mendukung Indonesia kalau perlu sampai 1.000 tahun atau sampai kiamat tetap berdiri sebagai negara yang kokoh.
Tapi jangan lantas kita mengesampingkan gejala-gejala yang menunjukkan semakin lemah, seperti ketimpangan, utang, dan kemiskinan". (TribunWow/Dian Naren)
Lihat videonya di bawah ini.
