Debat dengan Faizal Assegaf, Ferdinand: Hambalang Selesai Bagi Demokrat, Apa yang Kau Mau Bung?
Ketua Progres 98, Faizal Assegaf mengatakan melalui Twitternya @faizalassegaf kepada Kadiv Advokasi Partai Demokrat sebagai berikut:
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Permasalahan hambalang kembali mencuat di kalangan netizen.
Jelang pemilihan presiden, berbagai kinerja tiap-tiap presiden menjadi evaluasi bagi masing-masing pihak, salah satunya adalah ketika masa periode Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ketua Progres 98, Faizal Assegaf mengatakan melalui Twitternya @faizalassegaf kepada Kadiv Advokasi Partai Demokrat sebagai berikut:
"Mestinya bung Ferdinand Hutahaean lebih jujur & trbuka saat ditanya soal skandal Hambalang oleh netizen.
Lucu tuh, nama akunnya @LawanPoLitikJKW, tapi nalar anda terbukti sepenuhnya dikenalikan oleh isi kepala gurita Cikeas.
Hasilnya, berargumentasi atas arahan pak boss"
• Sarita Mukti Minta Maaf ke Jennifer hingga Ibunda David Noah Blak-blakan soal Pernikahan Putranya
Menanggapi kicauan dari Faizal Assegaf, Ferdinand mengatakan jika kasus Hambalang sudah terselesaikan.
Dirinya juga menantang kemauan dari Faizal tersebut.
"Isi kepalamu sudah dipenuhi kebencian kod banyak manusia.
Hambalang sudah selesai bagi Demokrat dan para koruptornya sudah dihukum.
Lantas apa lagi yang kau mau bung FA?
Apa km pikir cuma yang didalam isi kepalamu itu lah yg benar?"
Tak hanya itu, Ferdinand justru menyalahkan pemerintah saat ini atas proyek Hambalang.
"Apa laig mmg yang harus dijawab tentang hambalang?
Kasus hukum@hambalang mangkrak di kader penguasa sekarang.
Buka mata bung, jangan asal njeplak"
• Wakasekjen MUI Ingatkan Jokowi Kaos Bisa Mengganti Presiden: Peristiwa Kaos Merah di Thailand!
Diketahui, proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten, Jawa Barat, kini terbengkalai.
Megaproyek itu mulai mangkrak sejak tahun 2012 lalu.
Berikut foto-foto kondisi Hambalang terkini:



Pemerintah era Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan melanjutkan proyek di atas tanah seluas 32 hektar yang telah menghabiskan uang negara sebesar Rp 2,5 triliun tersebut. (TribunWow/Dian Naren)