Breaking News:

Kecewa Soal Novel Baswedan, Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Samakan Era Jokowi dan Megawati

Dahnil Anzar mengatakan, kasus ini tak kunjung selesai karena Presiden rendah komitmennya terhadap agenda pemberantasan korupsi, lawan bandit politik.

Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Kolase/TribunWow.com
Megawati, Novel Baswedan, Dahnil Anzar Simanjutak, dan Jokowi 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak menanggapi kasus Novel Baswedan yang tak kunjung usai.

Pantauan TribunWow.com, hal itu disampaikan Dahnil Anzar Simanjutak melalui akun Twitternya yang diunggah pada Minggu (1/4/2018).

Dahnil Anzar Simanjutak mengungkapkan kekecewaannya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait upaya penuntasan kasus ini.

Menurutnya, penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan merupakan simbol upaya teror terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.

@Dahnilanzar: Pak Presiden @jokowi 9 hari lagi, 1 tahun sudah penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan sbg simbol upaya teror terhdp pemberantasan korupsi.

Dan terus terang kami kecewa dg sikap miskin aksi ramai retorika empati dari pak Presiden untuk mendorong penuntasan teror ini.

HEBOH! Mahfud MD Ungkap Sosok Hakim Agung Artidjo Alkostar yang Diisukan Pengurus FPI Usai Tolak PK Ahok

Dahnil Anzar menganggap hal tersebut lantaran komitmen Presiden Jokowi terhadap kasus ini dirasa rendah.

@Dahnilanzar: Cacat mata Novel Baswedan adl simbol teror terhadap agenda pemberantasan korupsi yang sulit terungkap di Negeri ini, karena? mohon maaf Pak Presiden @jokowi.

Karena Presiden rendah komitmennya terhadap agenda pemberantasan korupsi, lawan bandit politik.

POPULER! Sohibul Iman: Menteri-menteri Bukan Hanya Tanpa Data Malah Juga Miskin Logika

Dahnil Anzar Simanjutak menanyakan kepada Jokowi, apakah kebenaran tak terungkap karena mengancam kursi sang presiden?.

Jika benar demujuan, maka ia mempersilahkan Jokowi untuk menikmati kursi tersebt.

@Dahnilanzar: Pak Presiden @jokowi bila kursi kekuasaan tidak bisa digunakan untuk mengungkap kebenaran,

karena kebenaran itu bisa mengancam kursi tersebut.

VIRAL! Beredar Video Ketika Tsamara Amany Dengar Curhatan Warga, Fahri Hamzah: Planga-Plongo

Silahkan Pak, nikmati kemewahan kursi kekuasaan tsb.

Karena bagi kita yg beragama, kekuasaan hrs dipertanggungjawabkan kpd Allah SWT kelak.

Lebih lanjut, Dahnil Anzar Simanjutak lantas menyamakan era Jokowi dengan zaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kala menjadi presiden Indonesia.

Menurutnya, ketika zaman Megawati, ada kasus munir, sementara era Jokowi ada kasus Novel Baswedan.

@Dahnilanzar: Di Jaman Ibu Megawati, Munir meninggal di Racun.

Di Jaman Pak Joko Widodo, Novel Baswedan disiram Air keras.

Baca berita ini: Tanggapi Omongan SBY, Fahri Hamzah: Ayo Pak, Bantu Mereka Bersatu

Baca juga: Postingannya soal Putin Tuai Kritikan dan Disebut Bikin Malu, Fadli Zon: Ada Masalah? Hak Sayalah

Kasus ini bermula saat Novel disiram cairan yang diduga air keras oleh orang tak dikenal di dekat Masjid Jami Al Ihsan pada 11 April 2017 lalu.

Ketika itu, Novel baru saja selesai menunaikan salat Subuh berjemaah di masjid yang dekat dengan rumahnya itu sekitar pukul 05.10 WIB.

Novel Baswedan merupakan Kepala Satuan Tugas yang menangani kasus dugaan korupsi E-KTP.

Pihak kepolisian mengaku tidak menunda-nunda penanganan kasus ini, tapi memang lambat karena ditemukan kesulitan-kesulitan dalam penyelidikannya.

Pada 24 November 2017, polisi resmi merilis sketsa wajah pelaku penyiraman terhadap Novel Baswedan.

Meski demikian, hingga kini pelaku juga belum tertangkap. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

HEBOH! Tsamara Amany dan Fadli Zon Ditantang untuk Debat Terbuka, Mbah Mijan: Politisi Muda Sok Pintar

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Novel BaswedanMegawati SoekarnoputriPresiden Joko Widodo (Jokowi)Dahnil Anzar SimanjuntakTwitter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved