Prabowo Mengungkapkan Republik Indonesia Dinyatakan Tidak Ada Lagi Tahun 2030
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan jika 'Republik Indonesia tidak ada lagi tahun 2030'.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan jika 'Republik Indonesia tidak ada lagi tahun 2030'.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Prabowo Subianto dalam Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra yang videonya diunggah di media sosial oleh akun resmi Gerindra, Senin (19/3/2018).
Dalam video tersebut, Prabowo yang mengenakan baju putih dan berpeci tampak bersemangat dan menggebu-gebu menegaskan pidatonya.
Populer: Inilah Waktu yang Dipilih Gerindra untuk Umumkan Prabowo Sebagai Calon Presiden 2019

"Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara. Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini," ucap Prabowo.
"Tetapi, di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar," imbuhnya.
Prabowo juga mengatakan bahwa meyoritas kekayaan bangsa Indonesia dikuasai oleh segelintir orang saja.
"Elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, enggak apa-apa."
"Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, enggak apa-apa."
"Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa."
"Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!"
"Semakin pintar! Semakin tinggi kedudukan! Semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi."
Populer: Anies dan Gatot Nurmantyo Berpotensi Jadi Pendamping Prabowo di Pilpres 2019

Dalam keterangan video tersebut, Partai Gerindra juga menuliskan ajakan untuk melawan koruptor dan komprador.
Yakni mereka yang mengambil uang rakyat dan membiarkan penjarahan kekayaan Indonesia untuk dikirim ke luar negeri.
"Sudah berkali-kali Prabowo Subianto mengingatkan, bahwa negara ini kaya namun miskin karena para elit kita membiarkan para komprador menguasai sumber daya alam Indonesia.
Bahwa mereka, para elit, seakan menutup mata dan telinganya ketika banyak rakyat Indonesia berteriak kelaparan, para ibu berteriak susahnya akses kesehatan yang layak, mahalnya pendidikan yang bermutu.
Pantaskah mereka dipilih kembali? Pantaskah mereka kita biarkan terus menjarah hasil bumi nusantara?
Mari kita pertahankan momentum peperangan melawan koruptor dan komprador.
Koruptor adalah mereka yang mengambil apa yang sudah menjadi uang rakyat untuk perut sendiri.
Komprador adalah mereka yang membantu menjarah, atau membiarkan penjarahan serta pengiriman kekayaan alam nusantara ke luar negeri - Prabowo Subianto," sebagaimana tertulis dalam keterangan video.
Simak video selengkapnya di bawah ini.
Tanggapan Fadli Zon
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, pernyataan Prabowo tersebut merupakan peringatan karena cara kepemimpinan di Indonesia saat ini sangat kacau.
"Jadi begini, ini namanya warning ya. Tentu ingin Indonesia lebih dari 1000 tahun, sampai kiamat kalau perlu tetapi kalau cara memimpin Indonesia seperti sekarang ya bisa kacau," ujar Fadli kepada wartawan di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018).
Wakil Ketua DPR ini mengungkapkan bahwa saat ini cara kepemimpinan Indonesia sangat buruk.
Hal tersebut ditandai dengan banyaknya hutang negara.
"Saya kira yang saat ini udah banyak salah jalan. Seperti masuk jerat hutang," tambah Fadli.
Dirinya mencontohkan beberapa negara kuat yang bisa bubar karena salah urus.
"Kita lihat pengalaman Uni Soviet negara yang sangat kuat saja bertahan hanya tujuh puluh tahun. Padahal dia punya partai yang sangat kuat dia punya Red Army yang sangat kuat," tegas Fadli. (*)