Kevin-Marcus Juara All England, 7 Fakta Kemenangannya: Pukulan Ajaib hingga Samai Rekor Seniornya
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sukses mempertahankan gelar juara di ganda putra turnamen bulutangkis All England.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sukses mempertahankan gelar juara di ganda putra turnamen bulutangkis tertua dan paling bergengsi di dunia, All England.
Dalam laga di Birmingham, Inggris, Minggu petang (18/03) atau Senin dini hari WIB, Kevin/Marcus menang dua set langsung atas pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dengan 21-18 dan 21-17.
"Senang rasanya bisa merebut gelar bergengsi. Luar biasa bisa juara lagi," kata Kevin sebagaimana dilansir dari BBC Indonesia usai pertandingan.
Gelar kemenangan ini juga membuat Kevin/Marcus berhasil mempertahankan gelar juara yang tahun lalu diraihnya.
Apa saja fakta-fakta yang membuat Kevin dan Marcus menyabet gelar prestisius ini untuk kesekian kalinya. Berikut ini TribunWow.com rangkum beritanya.
Populer: Srikandi Bulutangkis Indonesia Tumbangkan China di Ajang Asia Team Championships 2018
Menang dua set
Marcus/Kevin sukses mengalahkan Boe/Mogensen dengan straight games, 21-18, 21-17, pada laga yang digelar di Arena Birmingham, Inggris, tersebut.
Laga yang digelar di Arena Birmingham, Inggris, tersebut berlangsung dengan tempo cepat saat Marcus/Kevin mampu unggul 5-1.
Penampilan meletup-letup 'The Minions' coba dinetralisir oleh Boe/Mogensen dengan berusaha untuk menurunkan tempo permainan.
Namun, pukulan Mathias Boe yang menyangkut di net membuat Marcus Gideon/Kevin Sanjaya unggul 11-6 saat memasuki interval gim pertama.
Pasca-interval, Boe/Mogensen mampu tampil lebih apik dengan pertahanan ketat yang sulit ditembus oleh Marcus/Kevin.
Ganda putra peringkat dua dunia ini bahkan mampu mencetak empat angka beruntun yang membuat laga imbang pada skor 15-15.
Setelah kedudukan imbang, partai final ideal benar-benar terjadi saat kedua pasangan terlibat saling balas poin yang berlangsung alot.
Bahkan rally alot dengan 57 pukulan sempat terjadi dan diakhiri dengan smash tajam Kevin Sanjaya yang membuat kedudukan menjadi 19-17 untuk Indonesia.
Momentum pun menjadi milik The Minions, hingga akhirnya antisipasi yang salah dari Carsten Mogensen membuat gim pertama berakhir dengan skor 21-18 untuk keunggulan Marcus/Kevin.
Memasuki gim kedua, laga kembali berlangsung alot saat kedua pasangan saling susul poin hingga kedudukan 4-4.
Semangat pantang menyerah dipertontonkan oleh Marcus/Kevin yang mampu menyamakan skor menjadi 9-9 meski sempat tertinggal dua angka.
Selanjutnya, momentum berhasil diraih oleh Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang mencetak dua angka beruntun dan membuat mereka unggul saat interval gim kedua.
Selepas jeda, Mathias Boe/Carsten Mogensen pantang menyerah untuk mempertipis jarak poin mereka dengan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Pasangan Denmark itu tercatat sempat menyamakan kedudukan di angka 14-14, 16-16, 17-17.
Namun setelah imbang di angka 17, momentum kembali menjadi milik pasangan Indonesia yang berhasil mencetak poin beruntun.
Sambaran Kevin Sanjaya pun membuat gim kedua berakhir dengan skor 21-17 untuk kemenangan pasangan Indonesia.
Kemenangan straight games, 21-18, 21-17, pun mengantarkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menjadi juara All England 2018.
Populer: Diduga Dicurangi Wasit, Aksi Balasan Pebulutangkis Kevin Sanjaya Bikin Videonya Trending YouTube
Sedikit melakukan kesalahan
Kevin menambahkan kunci kemenangan di babak final adalah fokus untuk meraih poin demi poin dan meminimalkan kesalahan: "Jangan banyak melakukan kesalahan sendiri. Itu saja sih."
Hal senada disampaikan Marcus, bahwa dia dan Kevin mencoba untuk tampil tanpa beban meski diakui tidak mudah karena datang sebagai juara bertahan.
"Menikmati pertandingan, jangan ada tekanan. Fokus satu demi satu dan melakukan yang terbaik," kata Marcus.
Pukulan ajaib
Boe menyebut Kevin punya 'pukulan ajaib'.
"Ada bola yang mestinya tak bisa dikembalikan, tapi Kevin bisa mengembalikan. Itu ajaib," kata Boe.
Memang beberapa kali dalam turnamen ini Kevin membuat lawan terperangah.
Dikira sudah mati dan tak bisa mengembalikan bola, tapi bola justru tiba-tiba kembali, yang membuat pemain Inggris Gaby Adcock menjulukinya 'pemain ajaib'.
Kevin menjelaskan tidak ada yang istimewa dari pukulannya: "Itu reflek saja."
Apa kata pelatih?
Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi, mengatakan keberhasilan Kevin/Marcus mempertahankan gelar juara membuktikan bahwa keduanya memang istimewa, baik dari aspek fisik maupun mental.
Ia mengatakan gelar juara yang diraih tahun lalu di turnamen ini sangat berpengaruh terhadap kepercayaan diri Kevin/Marcus, yang mendorong keduanya panen gelar sepanjang 2017.
"Ujian pemain itu di antaranya adalah All England. Yang lain adalah Olimpiade dan kejuaraan dunia. Kalau sudah juara All England, tingkat kepercayaan diri pasti meningkat pesat," kata Herry.
Populer: Daftar Panjang Indonesia Juara All England dari Masa ke Masa!
Menyamai rekor seniornya
Kevin/Marcus menjadi ganda putra pertama sejak tahun 1996 yang berhasil mempertahankan gelar juara.
Prestasi ini ditorehkan oleh ganda putra legendaris Indonesia, Ricky Subagja/Rexy Mainaky.
Rexy mengatakan sejak awal dirinya sudah yakin Kevin/Marcus akan bisa mengikuti jejak dirinya.
Kelebihan Kevin/Marcus, menurut Rexy, adalah tingkat konsentrasi yang sangat tinggi di lapangan: "Secara mental mereka juga tahu apa yang dilakukan di lapangan. Mereka stabil, tak mudah goyah."
Pemain terbaik 2017
Selain sukses di Birmingham, duo ini tampil di 11 turnamen superseries dan sembilan kali masuk babak final.
Dari sembilan final, Kevin/Marcus menyabet tujuh gelar juara, yaitu di Birmingham, India, Malaysia, Jepang, Cina, Hong Kong, dan di Dubai.
Prestasi ini memecahkan rekor yang dicatat pasangan Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong pada 2015.
Tak mengherankan jika badan bulutangkis dunia, BWF, menobatkan Kevin/Marcus sebagai pemain terbaik 2017, yang membuat keduanya kaget karena gelar itu biasanya selalu diraih oleh pemain tunggal.
Tak pernah terkalahkan
Selain meraih gelar juara All England 2018, kemenangan yang diraih Marcus Gideon/Kevin Sanjaya ini juga memiliki makna penting.
Ganda putra nomor 1 dunia ini belum pernah mengalami kekalahan sepanjang musim kompetisi 2018, alias invincible!.
Sepanjang tahun 2018, Marcus/Kevin tercatat sudah tampil bersama pada tiga turnamen dan semuanya berakhir dengan status juara di tangan mereka.
Sebelum menggondol gelar di All England 2018, Marcus/Kevin lebih dulu sukses menjuarai Indonesia Masters 2018 dan India Open 2018.
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya sukses menyapu bersih 15 partai yang digelar pada 3 turnamen di atas dengan kemenangan.
Satu lagi kemenangan juga dicatatkan oleh The Minions saat keduanya dipasangkan pada ajang Badminton Asia Team Championship 2018.
Tren positif yang diraih Marcus/Kevin ini seakan melanjutkan penampilan apik yang mereka tunjukkan pada musim kompetisi 2017. (*)