Berikan Anaknya Permen yang Salah, Ibu Ini Menyesal Seumur Hidup Satu Jam Setelahnya
Bocah 11 tahun asal Inggris, Aaron O'Farrell, meninggal setelah memakan sebungkus permen.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Bocah 11 tahun asal Inggris, Aaron O'Farrell, meninggal setelah memakan sebungkus permen.
Kejadian tersebut terjadi setelah sang ibu memberikan permen pada anaknya yang memiliki alergi pada kacang.
Aaron memang alergi pada kacang sejak berusia 2 tahun.
Saat itu, ibu Aaron, Jaywantee O'Farrell memberikannya permen yang dia dapat dari saudaranya yang usai merayakan sebuah acara besar agama Hindu di sebuah Pura di Brimingham.
Saat itu, dia membuka permen dan mengambil yang berwarna putih.
Baca: Juara All England, Marcus Gideon Terekam Lakukan Hal Ini Sebelum Lakukan Servis, Dibanjiri Komentar
Dirinya memecah permen itu dan memberikannya sedikit ke anaknya.
Namun, setelah menyuapkan permen itu, Aaron langsung membuangnya karena tak menyukainya.
Aaron kemudian meminta minum, dan ibunya memberikannya sebuah minuman kemasan dan buah jeruk.
Tak berselang lama bocah 11 tahun itu langsung mengeluh tenggorokannya sakit dan tak bisa bernapas.
Aaron juga mulai berlarian kesana-kemari di sekitar rumah dan ibunya terus mencoba menenangkannya.
"Ayah, ayah, aku tidak bisa bernapas, aku tidak bisa bernapas," ujar Jaywantee menirukan anaknya, seperti dikutip TribunWow.com dari Mirror.co.uk, Senin (19/3/2018).

Saat itu, Jaywantee langsung menyuntikannya EpiPen sambil menelpon ambulan.
EpiPen adalah alat penyuntik epinefrin otomatis yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi bernama anafilaksis.
Saat ambulan datang, EpiPen bekerja dan Aaron masih terlihat sadar saat dimasukkan ke dalam ambulan.
"Aaron melihat ke arahku dan rumah, aku pikir dia akan baik-baik saja. Aku kemudian duduk di mobil untuk megikuti ambulan ke rumah sakit," ujarnya.
Baca Juga: Tak Sarapan Selama 10 Tahun, Wanita Ini Alami Penyakit dan Kondisi yang Mengerikan
Namun saat tiba di Chesterfield Royal Hospital, Aaron dinyatakan meninggal karena alaergi kacang yang menyebabkan syok anafilaksis dan mengakibatkan serangan jantung.
"Kami tiba di rumah sakit dan menunggu. Setelah satu jam atau lebih dokter keluar dan memberitahu kami Aaron telah meninggal," ujarnya.
Jaywantee sangat kecewa, saat memberikanya permen dia tidak melihat ada peringatan alergi atau adanya bahan kacang di bungkus.
Padahal dia selama ini selalu berhati-hati mengenai makanan yang dikonsumsi anaknya.
Aaron meninggal pada September 28, 2014 lalu, namun hingga saat ini kasusnya masih terus diselidiki.(*)
Baca Juga: Alexis Sanchez Ungkap Perasaannya di Instagram usai Tak Dimainkan Jose Mourinho saat MU vs Brighton