Muhaimin Iskandar Tegaskan Partai Kebangkitan Bangsa Serap Ajaran Marhaenisme

TRIBUNWOW.COM - Mengikuti jejak Soekarno, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan jika partainya serap ajaran Marhaenisme.

Diawali dengan ziarahnya ke makam Marhaen di Kampung Cipagalo, Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Selasa (13/3/2018), dirinya menyampaikan pernyataan-pernyatan dengan tagar #PKBSerapMarhaenisme sebagai berikut:

"KAMI berziarah ke makam Marhaen ingin menyerap inspirasi, gagasan dan pemikiran marhaenisme yang digelorakan Bung Karno dulu.

SEKARANG ini siapa yang peduli dengan ajaran Marhaenisme? Apalagi menziarahi atau mengurus makamnya? Kita harus menghargai panutan dan teladan kita yang terdahulu.

BACA  Stephen Hawking Meninggal Dunia, Budiman Sudjatmiko Ungkap Perasaannya saat Bertemu Langsung

PERCAKAPAN Bung Karno dengan Marhaen sekitar 1922-25 jadi dasar inspirasi dalam pikiran Bung Karno memerdekakan negara ini bahwa kita harus merdeka dan mandiri dalam hal-hal memenuhi kebetuhan dasar hidup kita.

NILAI-nilai Marhaenisme sejalan dengan perjuangan kita bersama untuk kemandirian bangsa, yaitu nasionalisme, demokrasi dan ketuhanan YME.

NASIONALISME itu cinta tanah air, demokrasi itu kita berhak olah dan nikmati sendiri anugrah dari tanah air serta berketuhanan untuk merawat bumi sebagai anugrah Tuhan YME. Ini disebut Trisila oleh Bung Karno sewaktu mengemukakan ide Pancasila 1 Jun 1946.

KELIRU kalau ada yang bilang ajaran Marhaenisme seperti ajaran Marxisme a la Indonesia. Itu ngaco! Marhaenisme mengenal dan berbasis azas ketuhanan!.

BACA  Sebut Perhitungan Sri Mulyani Selalu Meleset, Rizal Ramli: Sono Ngeband & Selfie Lagi Gih!

AJARAN Marhaenisme sangat sederhana, betapa nikmatnya bila tanah air Indonesia, dikelola/diurus oleh bangsa Indonesia sendiri dan hasilnya dinikmati oleh bangsa Indonesia. Simple kok. #PKBSerapMarhaenisme

PELAJARI nilai-nilai ajaran universal Marhaenisme dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari soal kemandirian

TIDAK ada salahnya pihak2 yang terkait membangun sebuah tugu peringatan untuk Marhaen. Bahkan kita usulkan Marhaen yg tewas jaman romusha ini sbg pahlawan nasional. Setidaknya ada penghargaan untuk jasa-jasanya."

Marhaen adalah seorang petani pencetus ideologi Marhaenisme yang kemudian dikembangkan oleh Presiden Pertama RI, Soekarno.

Marhaen juga merupakan seorang rakyat bisa, seorang muslim yang taat dan santri, memiliki semangat untuk hidup dan berjuang, meski tidak memiliki apapun terutama modal untuk bisa maju dan hidup sejahtera.

Dengan berziarah ke makam tersebut, ia mengaku semakin kuat tekad untuk terus melanjutkan semangat Bung Karno, perjuangan Gus Dur, perjuangan para kiai, ulama, dan pejuang pejuang lainnya. (*)