Terbuat dari Tanaman Tradisional, Bolehkah Anak-anak Minum Jamu?
Entah itu membuat sendiri, membeli di penjual jamu gendongan, atau membeli jamu instan di warung.
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Apakah kamu pernah meminum jamu?
Entah itu membuat sendiri, membeli di penjual jamu gendongan, atau membeli jamu instan di warung.
Lalu, anak-anak kita bolehkah meminum jamu?
BACA: 2 Wanita Naik Mobil Lihat Turis Bawa Anak di Pinggir Jalan Lalu Belikan Makanan & Lakukan Hal Ini
Jamu Obat Tradisional
Jamu sebenarnya merupakan minuman yang bisa digunakan sebagai obat tradisional.
Itu karena jamu dibuat oleh tumbuh-tumbuhan yang memang menyehatkan tubuh.
Jamu yang dibuat sendiri biasanya lebih aman daripada jamu yang dibeli.
Apalagi jamu instan yang biasanya dijual di warung atau toko.
Kenapa? Karena jamu instan kadang-kadang sudah ditambah dengan zat-zat kimia, termasuk juga bahan pengawet.
Maka itu, khasiat tanaman tradisionalnya akan menurun.
Tanaman tradisional yang akan dibuat jamu juga harus dicuci bersih dulu agar tidak ada kotoran dan bakteri yang menempel.
Bolehkah Anak-anak Meminumnya?
Jawabannya boleh, asalkan hanya untuk penyakit ringan.
Penyakit ringan itu misalnya flu, batuk, gangguan saluran pencernaan, gangguan saluran pernapasan, dan tidak nafsu makan.
Bisa juga digunakan untuk mengobati penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh.
Penyakit-penyakit berat sebaiknya minum obat saja yang sesuai dengan resep dokter.
Namun begitu, kita juga tidak boleh terus-terusan minum jamu.
Kalau dalam dua hari, flu masih menyerang, sebaiknya kita periksa ke dokter.
Apakah Ada Efek Samping?
Tentu saja tidak ada, karena jamu dibuat asli dari tanaman.
Jamu juga bisa dibuat dari makanan yang kita makan sehari-hari, misalnya jahe, bawang merah, jeruk nipis, dan lain-lain.
Karena tubuh kita sudah sering mengonsumsi makanan itu, maka saat kita minum jamu, tubuh akan bereaksi seperti biasa saja.
Namun, kalau mau minum jamu tapi dapat obat dari dokter juga, sebaiknya jangan mencampur obat dan jamu.
Karena hal itu malah bisa membahayakan tubuh kita.
Maka itu, usahakan beri jeda satu sampai dua jam setelah minum jamu, baru setelah itu minum obat, atau sebaliknya.
Dosis jamu juga harus diperhatikan.
Misalnya anak-anak usia di bawah lima tahun hanya minum seperempat gelas.
Anak-anak usia enam sampai 12 tahun minum setengah gelas jamu.
Sedangkan untuk anak-anak 12 tahun ke atas minum segelas jamu.
Jangan lupa minum air putih setelah minum jamu, agar ginjal kita tetap berfungsi dengan baik.
Nah, ternyata jamu itu bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Walaupun rasanya ada yang pahit, tapi kalau kita membuat sendiri, kita bisa tambahkan bahan alami yang membuat jamu terasa lebih lezat dan tetap sehat.
Tonton juga YouTube TribunWow.com:
(*)
Berita ini telah tayang di Bobo berjudul Bolehkah Anak-anak Minum Jamu?