Tak Terima Dikatakan Berbohong dan Membangkang, Fahri Hamzah Beri Somasi Sohibul Iman
Tak terima disebut dirinya berbohong dan membangkang, Fahri Hamzah membuat kicauan-kicauan sebagai bentuk protesnya kepada Presiden PKS, Sohibul Iman.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Tak terima disebut dirinya berbohong dan membangkang, Fahri Hamzah membuat kicauan-kicauan sebagai bentuk protesnya kepada Presiden PKS, Sohibul Iman melalui akun Twitternya @FahriHamzah, Jumat (2/3/2018).
Adapun berikut kicauan Fahri Hamzah sebagai bentuk protesnya kepada Sohibul Iman:
"Sebelum istirahat sejenak, saya akan tanya langsung ke @msi_sohibuliman yg sangat fasih bercerita ke media soal saya #BohongDanMembangkang : dari semua cerita saudara, sebut 1 saja yg saudara alami langsung sehingga berani bersaksi. Satu saja. Saya tunggu sampai besok sore.
Sudah berani menuduh saya #BohongDanMembangkang maka saya minta satu (1) saja peristiwa itu yang @msi_sohibuliman melihat, mendengar dan mengalami langsung kejadian perkara; kapan dan di mana peristiwa itu terjadi. Itu syarat kesaksian dalam hukum positif dan syariat agama."
BACA Ditantang Debat Terbuka Bersama Sohibul Iman, Begini Reaksi Fahri Hamzah
Tak hanya sampai disitu, Fahri pun memberikan somasi kepada Sohibul Iman untuk bisa membuktikan semua tuduhannya dalam tempo 24 jam.
"Jika dalam tempo 24 jam @msi_sohibuliman tidak bisa membuktikan semua tuduhannya maka tentu selain membenarkan dugaan saya bahwa teriakan #huuu #KaderPKS itu adalah pertanda batalnya wudhu imam dan konsekwensi selanjutnya adalah mundur atau dimundurkan. #TuduhanMSI
Sholat kita batal kalau imamnya kentut. #TuduhanMSI #BohongDanMembangkang #SavePKS""
BACA Sebar Hoax Kedekatan Dirinya dengan Admin MCA, Fadli Zon Ancam Ananda Sukarlan ke Polisi
Dikabarkan sebelumnya, Presiden PKS, Sohibul Iman buka-bukaan soal pemecatan Fahri dari partainya.
Sohibul mengungkap awal mula perseteruan PKS dengan Fahri adalah ketika dia hendak merotasinya dari posisi Wakil Ketua DPR.
Setelah dikabarkan ke Fahri, soal kebijakannya tersebut, Fahri mengiyakan dan bersedia mematuhi keputusan partai. Hanya, Fahri meminta tidak langsung dicopot dari kursi pimpinan DPR karena masih memiliki tugas muhibah ke luar negeri yang telah dijadwalkan jauh hari sebelumnya.
Namun, masih kata Sohibul, ternyata Fahri tidak memenuhi janjinya.
Saat Desember 2015, tidak seperti yang dijanjikannya, Fahri terus-menerus membuat alasan agar tidak dilengserkan dari posisi Wakil Ketua DPR.
BACA Gara-gara Kalimat Ini, Hotman Paris Peringatkan Najwa Shihab: Awas UU ITE
Secara aturan sesuai dengan UU MD3, fraksi memang berhak mengatur kader-kadernya di alat kelengkapan Dewan, termasuk di kursi pimpinan DPR.
PKS pun memecat Fahri dari seluruh keanggotan partai pada April 2016.
Pada Desember 2016, PN Jaksel memenangkan gugatan Fahri dan menyatakan pemecatannya tidak sah.
PKS kemudian mengajukan banding, yang kemudian kembali kalah dari Fahri.
Hingga kini, Fahri tetap mengaku sebagai kader PKS. (TribunWow/Dian Naren)