Fahri Hamzah dan Ganjar Pranowo Turut Soroti Tragedi Tugas Osis di SMAN 1 Semarang
Menanggapi peristiwa tersebut, Fahri Hamzah menginstruksikan kepada Ganjar Pranowo dan Muhajir Effendy.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Siwi SMA N 1 Semarang, Anindya Puspita Helga Nur Fadhil dikeluarkan dari sekolah setelah menjalankan tugas sebagai pemateri dalam kegiatan Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS) dan masuk kepengurusan OSIS.
Menanggapi peristiwa tersebut, Fahri Hamzah menginstruksikan kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy.
"Pak @ganjarpranowo tolong bantu komunikasikan selamatkan Anin dkk. Mereka mau ujian malah dipecat. Juga @Kemdikbud_RI segera bertindak. Jangan telat masa depan orang bisa hancur."
Menanggapi cuitan Fahri Hamzah, Ganjar membalasnya.
@ganjarpranowo: Sudah direspon oleh pemrpov sjk kejadian. Mhn maaf pak ketua saya sdg cuti tp saya ikut pantau
Mendengar tanggapan dari Ganjar, Fahri lantas berterimakasih.
"Maturnuwun pak Gub. Saya doakan sukses... Tapi tolong pantau jangan ada anak kita yang dikeluarkan. Ini mau ujian.. Saya kontak pak pak menteri segera.."
BACA Tinjau Wisma Atlet, Anies Bawedan Tampak Berkacak Pinggang Dihadapan Jokowi
Kejadian ini dilatarbelakangi oleh laporan tiga orangtua siswa berinisial BT, KR dan NT yang menghadap Kepala SMA Negeri 1 Semarang.
Mereka melaporkan adanya perisakan dan kekerasan yang menimpa anak-anak mereka.
Bukti pelaporan tersebut adalah rekaman video kegiatan LDK dimana terdapat pihak-pihak yang menganggap itu belebihan dalam tindak kekerasan.
Menurut keterangan Anin, dalam video tersebut panitia tengah mengambil tindakan pendisiplinan terhadap junior yang melakukan kesalahan.
Lihat juga video Video Viral Hujan Uang di Kuningan, Jakarta, Warga Heboh Rebutan 'Rezeki Nomplok'
Akhirnya, panitia menawarkan sanksi apa yang diminta untuk menebus kesalahannya.
"Nah, junior itu yang meminta untuk ditampar. Ingat ya, ini pendisiplinan dan kami menawarkan sanksi apa, dia yang minta. Akhirnya, saya pura-pura menampar padahal cuma saya puk puk. Juga junior itu tidak merasa sakit," kata Anin.
Tak hanya itu, orang tua Anin juga mendapat surat panggilan dari pihak sekolah atas kasus ini.
Semenjak mencuatnya kasus tersebut, Guru BK mengajukan dua pilihan kepada siswanya tersebut yakni dikeluarkan atau mengundurkan diri. (TribunWow/Dian Naren)