Pengemis di Tasikmalaya Bawa Uang Rp 43 Juta & Perhiasan Emas Sebagai Hasil Jerihnya Selama 3 Tahun
Opon, warga kelurahan Kota Baru, Kecamatan Ciberem Kota Tasikmalaya menunjukkan kepada petugas Satpol PP yang sedang melakukan razia pengemis.
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Kabar mengejutkan datang dari seorang pengemis di Tasikmalaya.
Opon, warga kelurahan Kota Baru, Kecamatan Ciberem Kota Tasikmalaya menunjukkan kepada petugas Satpol PP yang sedang melakukan razia pengemis di Jalan Haji Zainal Mustofa, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Saat digledah petugas, didapatkan uang sebanyak lebih dari Rp 43 juta dari dalam kantong plastik yang dibawanya.
Dilansir Tribunwow.com dari akun Instagram @tanntee_reempoonng Sabtu (24/2/2018), kejutan kembali ditunjukkan oleh perempuan paruh baya ini.
Dari kantong plastik lainnya, dikeluarkan setumpuk perhiasan emas berupa gelang dan kalung.
Ditaksir perhiasan tersebut senilai Rp 15 juta rupiah.
BACA Lihat Olokan Komikus Jepang Terhadap Jokowi, Begini Balasan Langsung Fahri Hamzah dan Fadli Zon
Petugas langsung membawanya ke Kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan.
Kepada petugas, pengemis yang biasa mangkal di sekitaran alun-alun Kota Tasikmalaya ini mengaku semua perhiasan-perhiasan dan uang tersebut adalah hasil jerih payah mengemis selama tiga tahun terakhir.
Lihat videonya di bawah ini.
Seraya dengan kabar diatas, dinas sosial merasa susah menghentikan pengemis di Bali lantaran pendapatannya bisa setara gaji asisten manajer.
Dikabarkan sebelumnya, Mengemis ternyata menjadi pekerjaan rutin yang dinikmati bagi sejumlah orang, bukan lagi keterpaksaan akibat tekanan ekonomi yang berat.
Berdasarkan penelusuran Tribun Bali dalam sepekan terakhir, penghasilan yang menggiurkan dari mengemis menjadi alasan utama para pengemis bertahan, karena mereka bisa meraup hingga Rp 9 juta per orang dalam sebulan atau rata-rata sekitar Rp 300 ribu dalam sehari.
Itu setara gaji seorang asisten manajer di perusahaan lokal.
"Ya bisa dapatlah Rp 250 ribu," kata Nyoman Sari, seorang pengemis yang ditemui Tribun Bali pada akhir Januari lalu di trotoar pinggiran Jalan Raya Ubud, Gianyar.
BACA Komikus Jepang Olok-olok Proyek Kereta Cepat Jokowi, Ternyata Sakit Hati yang Jadi Pemicunya
Sari mengemis bersama dua anaknya, satu masih balita dan satu lagi berusia 9 tahun.
"Anak saya yang besar itu sebetulnya bersekolah, sudah kelas tiga. Karena saya ajak ke sini, dia gak masuk dulu beberapa hari," imbuh perempuan itu sambil menunjuk ke anaknya yang berusia 9 tahun.
Nyoman Sari berasal dari Banjar Munti Gunung, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Di persimpangan Jalan Imam Bonjol (Denpasar) - Sunset Road - Raya Kuta (Badung), seorang perempuan pengemis mengaku mendapatkan penghasilan sekitar Rp 150 ribu dalam sekali mangkal di satu tempat.
Jika sampai dua kali mangkal di tempat berbeda, dia bisa meraup total Rp 300 ribu dari kegiatan mengemisnya dalam sehari. (TribunWow/Dian Naren)