Breaking News:

Hidup Sebatang Kara di Gubuk Kecil di Gunungkidul, Mbah Paijah Andalkan Belas Kasih Tetangga

Disebutkan oleh Andrie bahwa kakek tersebut bernama Paijah yang telah berusia kurang lebih 60 tahun.

Editor: Wulan Kurnia Putri
Andrie Wahe/ grup Facebook Info Cegatan Jogja
Mbah Paijah 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah unggahan yang menceritakan seorang kakek hidup yang tak layak huni di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendadak viral di jagat maya.

Cerita mengenai kakek tersebut diunggah oleh Andrie Wahe dalam grup Facebook Info Cegatan Jogja pada Selasa (20/2/2018).

Unggahan tersebut langsung mendapatkan lebih dari 1,9 ribu reaksi dari warganet.

Andrie mengungkapkan bahwa kakek tersebut tinggal di sebuah gubuk yang tak layak huni di dusun Tanjung, Desa Getas, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam unggahannya, Andrie memohon kepada para warga Daerah Istimewa Yogyakarta agar dapat turut membantu kakek sebatang kara tersebut.

BACA: Disindir soal Hubungan Rumah Tanggahnya, Suami Turun Tangan, Okie Agustina: Mba Suci Saya Penuh Dosa

Unggahan Andrie disertai dengan foto rumah dari kakek tersebut yang dindingnya hanya terbuat dari karung gandum.

Setelah ditelusuri Tribun Jogja, Andrie akhirnya memberikan konfirmasi mengenai unggahan tersebut.

Disebutkan oleh Andrie bahwa kakek tersebut bernama Paijah yang telah berusia kurang lebih 60 tahun.

Andrie mengungkapkan bahwa terdapat klarifikasi yang mengatakan Mbah Paijah dahulu merupakan warga desa tetangga.

Namun karena merasa tidak betah, Mbah Paijah memutuskan untuk tinggal di gubuk tersebut seorang diri.

Di rumah tersebut Mbah Paijah sudah menetap sekitar lima tahun.

Menurut Andrie rumah yang dihuni Paijah sungguh tak layak.

BACA: Fahri Hamzah Unggah Foto Deddy Corbuzier: Macam-macam Digulung Juga Nih!

Bahkan untuk makan Paijah mendapatkan bantuan dari orang-orang dermawan atau tetangganya.

Saat ini warga Dusun Tanjung telah mengusahakan Paijah untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti bantuan beras dan bahan-bahan makanan.

Andrie menyebutkan bahwa pada minggu Komunitas Pelopor Ketertiban Jogja akan bersilahturahmi ke rumah Mbah Paijah.

Saat ditanya mengenai sanak saudaranya, Mbah Paijah hanya terdiam dan tak mau menjawab.

Menurut Andrie, Mbah Paijah tak banyak menceritakan mengenai anak-anaknya ataupun cucunya.

Hingga kini Mbah Paijah masih menetap di gubuk kecil tersebut.

Andrie berharap agar Mbah Paijah segera mendapatkan bantuan rumah yang layak huni. (*)

Berita ini telah terbit di Tribun Jogja berjudul Kisah Mbah Paijah, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Kecil di Gunungkidul, Andalkan Belas Kasih Tetangga

Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Daerah Istimewa YogyakartaGunungkidulTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved