5 Kejadian Guru Dianiaya Murid Maupun Walinya, Dari Dipukul hingga Tewas Sampai Dihantam Pakai Kursi
Wajah dunia pendidikan kembali tercoreng, belum dingin kasus seorang pelajar membunuh gurunya sendiri.
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Wajah dunia pendidikan kembali tercoreng, belum dingin kasus seorang pelajar membunuh gurunya sendiri.
Kini kekerasan kepada seorang guru kembali terulang.
Kejadian ini begitu memprihatinkan, apalagi hal yang sama seakan beruntun membuat pilu banyak orang.
Menurut catatan Sripoku.com, sedikitnya ada 5 kejadian guru dianiaya murid, bahkan sampai kasus Pak Budi yang meninggal dihabisi muridnya sendiri.
1. Pak Budi Meninggal Dipukuli

Ahmad Budi Cahyono, guru kesenian SMAN 1 Torju, Kabupaten Sampang yang tewas setelah dipukul muridnya ternyata masih berstatus guru honorer (guru tidak tetap).
Guru yang dikenal multitalenta ini masih menerima gaji di bawah upah minimum kabupaten (UMK) Sampang.
Peristiwa ini berawal saat Budi menyampaikan pelajaran kesenian. Seperti dikutip dari laporan Antara, HI saat itu tertidur di kelas. Budi langsung mendekati HI dan mencoret pipinya dengan tinta.
Tindakan itu sudah biasa dilakukan kepada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran yang ia sampaikan. Namun, sang siswa HI langsung berdiri dan memukul sang guru hingga mengenai pelipis wajahnya.
Versi lain menyebutkan Budi menegur HI yang berulah di dalam kelas. "Kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB siang tadi," kata Kepala SMA Negeri I Torjun Sampang, Amat
"Saya sendiri sebenarnya sedang tidak berada di dalam kelas, informasinya HI ditegur oleh Pak Budi saat pelajaran kesenian terakhir itu,'' katanya. ''Kemungkinan anak ini masih mengulang kembali kesalahannya (berulah, red) dan tiba-tiba HI memukuli Pak Budi."
Namun aksi HI tidak sampai di situ. Seusai pulang sekolah, siswa itu menunggu guru Budi di Jalan Raya Jrengik dan kembali menganiaya sang guru. Sesampainya di rumahnya, Budi tiba-tiba pingsan dan langsung dirujuk ke RS Dr Soetomo Surabaya. Hasil diagnosis dokter menyebutkan yang bersangkutan mengalami mati batang otak dan semua organ dalam sudah tidak berfungsi.
2. Guru dipukul menggunakan kursi
Siswa SMA Negeri 1 Kubu Raya, Kalimatan Barat terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian setelah pada bulan juni 2017 lalu, EY (pelaku) memukul gurunya sendiri Bu Rahayu dengan menggunakan kursi.
Hal tersebut ia lakukan setelah tidak terima dirinya tidak naik kelas karena nilai yang diberikan Bu Rahayu kurang dan pelaku menganggap karena Bu Rahayu ia tidak naik kelas.
EY memukul gurunya dengan kursi kayu dan ditinju menggunakan tangan sebelah kanan ke arah kening. EY pun dijerat pasal 351 ayat 1 KUHP.
3. Siswa SD menantang Gurunya
Tahun 2016 lalu beredar video anak kecil yang menantang seorang guru ketika sedang akan diperingatkan dan dinisehati. Ia terus menatap tajam gurunya sembari membusungkan dada. Murid tersebut sempat mengatakan: “lawan badan aku.”
Tidak ketinggalan siswa SD tersebut juga mengatai gurunya monyet. Sang Guru akhirnya meninggalkan siswanya sambil mengatakan anak tersebut agar sekolah di hutan. Anak tersebut justru menyorakkan kata “Huu” kepada gurunya.
4. Siswa SMP menantang kepala sekolah
Video seorang siswa ketika menantang kepala sekolah menjadi viral. Kejadian tersebut terjadi di Purbalingga, Jawa Tengah. Siswa SMP tersebut tidak terima setelah diperingatkan oleh guru dan kepala sekolah.
Dalam video tersebut, ia sempat mengatakan: “ora usah mecicil ko. Adang ngko baline” kalimat tersebut kurang lebih bermakna: “tidak usah melotot. Saya hadang (untuk berkelahi) nanti ketika pulang.”
Guru yang berada di ruang kepala sekolah merasa geram dan akhirnya mengatakan agar sekarang saja coba tunjukan kemampuannya. Anak tersebut langsung berdiri dan membuka baju seolah-olah siap berkelahi.
5. Guru Dipukuli Wali Murid

Kini dunia pendidikan kembali tercoreng akibat aksi penganiayaan kepada seorang kepala sekolah di SMP 4 Lolak, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara.
Namun, kali ini aksi penganiayaan tersebut tidak dilakukan oleh siswa, melainkan oleh orang tua siswa pada Selasa (13/2/2018).
Dilansir dari Tribun Manado, nahas menimpa kepala sekolah SMP 4 Lolak, Astri Tampi (57), warga Desa Labuan Uki, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong. Ia telah dianiaya oleh DP alias Mart (41).
Kejadian bermula ketika Astri mengundang Mart untuk datang ke kantornya, pasalnya, Astri ingin menegur anaknya Mart yang berperilaku nakal.
Ia pun ingin agar Mart membuat surat pernyataan atas kenakalan yang dilakukan oleh anaknya.
Namun, alih-alih menerima teguran tersebut.

Mart malah memukul Astri, menendang kaca meja, lantas mengangkat meja tersebut dan diarahkan ke kepala Astri.
Selain itu, Mart pun memukul Astri dengan menggunakan kaki meja.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui dari unggahan Alfred Bustian Kaemba pada Selasa (13/2/2018) sekitar pukul 20.00 WIB waktu setempat.
Dalam tayangan itu, tampak meja di ruangan kepala sekolah SMP 4 Lolak yang terbalik dengna pecahan kaca dan barang-barang yang berserakan di sekitarnya.
Tampak juga tangan Astri yang berdarah dan bengkak, diduga terkena pecahan kaca dan hantaman meja.
VIRAL: Adelina Lisao, TKI yang Tidur Bersama Anjing dan Tewas di Malaysia Ternyata Berstatus Pekerja Ilegal
Hingga Rabu (14/2/2018) pukul 00.03 WIB tayangan tersebut telah dibagikan sebanyak 81.284 kali dan dtanggapi 25 ribu netizen.
Tonton juga YouTube Official TribunWow.com
(Sripoku.com/Candra)
Berita ini telah tayang di Sriwijaya Post berjudul: "Miris! Ini 5 Kejadian Beruntun Guru Dianiaya, Dibunuh hingga Dipukuli Wali Murid, Ya Allah Kelewatan"