Tanggapan Fadli Zon dan Fahri Hamzah Soal Penyerangan terhadap Pemuka Agama
Kedua wakil rakyat ini menyampaikan tanggapannya tentang peristiwa penganiayaan terhadap pemuka agama yang belakangan ini sering terjadi.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Minggu (11/2/2018) pagi terjadi penyerangan di Gereja St Lidwina, Sleman, Yogyakarta.
Pelaku berinisial S asal Banyuwangi melukai sejumlah orang menggunakan senjata tajam berupa samurai.
Satu di antara korban yang terluka adalah Romo Karl-Edmund Prier SJ, yang kini harus menjalani perawatan di RS Panti Rapih akibat luka sabetan di punggung dan belakang kepala.
Sebelumnya, pada Kamis (1/2/2018) juga terjadi penganiayaan terhadap seorang ustaz di Bandung, Jawa Barat.
Mirisnya lagi, sang ustaz yang diketahui bernama Prawoto harus meregang nyawa karena dianiaya menggunakan linggis seberat delapan kilogram, dilansir tribunnews.com pada Jumat (2/2/2018).
BACA JUGA : Buya Syafii Maarif Ngobrol dengan Pelaku Penyerangan Gereja St Lidwina Sleman, Begini Katanya
Hal ini tentu menimbulkan banyak kecaman dari berbagai kalangan, tak terkecuali dari para politikus.
Mereka adalah Fahri Hamzah dan Fadli Zon, keduanya merupakan Wakil Ketua DPR RI.
Pada Senin (12/2/2018) Fadli Zon memposting sebuah cuitan di akun Twitter miliknya @fadlizon.
Ia menyatakan keprihatinan atas banyaknya penyerangan terhadap pemuka agama belakangan ini.
BACA JUGA : Beredar di Twitter, Detik-detik Penyerangan Gereja St. Lidwina, Sleman Yogyakarta
Anggota partai Gerindra ini juga mengimbau masyarakat untuk waspada akan adanya adu domba antar umat beragama
Ia pun meminta seluruh warga agar tetap menjaga persatuan.
Hal senada disampaikan oleh Fahri Hamzah.
Ia memposting kultwit di hari yang sama soal tragedi penyerangan terhadap rumah ibadah dan para pemuka agama.
Fahri menyesalkan peristiwa yang terjadi belakangan ini.
Menurutnya, rumah ibadah adalah tempat yang suci, tempat di mana umat memuliakan Tuhan.
Mantan kader PKS ini pun berpesan kepada seluruh masyarakat untuk saling menjaga, karena menurutnya tak ada paksaan dalam agama,
Tak lupa, ia pun mengingatkan pemerintah untuk bertindak, dan negara pun harus seimbang, berdiri di tengah, dan membela tanpa beda.
Terakhir, Fahri pun menyatakan simpatinya kepada semua pemuka agama yang menjadi korban penyerangan oknum tak bertanggungjawab akhir-akhir ini. (TribunWow.com/Maria Novena Cahyaning Tyas)