Soal OTT Marianus Sae, Fahri Hamzah Sebut Ada yang Senang
Bupati Ngada sekaligus Bakal Calon Gubernur NTT Marianus Sae ditangkap dalam OTT oleh KPK terkait dugaan suap proyek.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kabar teresertnya Marianus Sae dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengejutkan publik.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah turut Angkat Bicara.
Pantauan TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitternya pada Senin (12/2/2018).
Menurut Fahri, ada pihak-pihak yang senang terkait penangkapan Marianus Sae.
Meski demikian, Fahri Hamzah hanya menyebutkan warna-warna saja sambil mentautkan berita mengenai penangkapan Marianus Sae.
Baca berita ini: Sri Mulyani Dapat Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia, Fadli Zon: Kok Bisa?
"Yg senang yg biru karena yang merah lagi kena...
nanti kalau Biru kena merah Hepi...
kuning lagi banyak sial," kata Fahri Hamzah.
Baca: Video Debat Seru Hotma Sitompul dan Hotman Paris: Tantangan Taruhan Jam Tangan Rolex Rp 1 Miliar
Diketahui Marianus Sae merupakan Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Ia juga akan mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur pada Pilkada 2018 ini.
Baca ini: Membanggakan, Menkeu Sri Mulyani Dinobatkan Sebagai Menteri Terbaik di Dunia
Marianus Sae ditangkap bersamaan dengan tiga orang lainnya di tempat yang berbeda untuk kasus yang sama.
Penangkapan ini dilakukan sehari menjelang penetapan calon gubernur dan wakil gubernur NTT oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT, Senin (12/2/2018).
Marianus Sae diduga mendapatkan fee dari proyek-proyek di lingkungan Pemkab Ngada.
Nama Marianus Sae pernah menjadi perbincangan publik ketika dirinya memerintahkan untuk memblokade bandara.
Saat itu, ia menyuruh petugas Satuan Polisi Pamong Praja untuk memblokir Bandara Turelelo Soa.
Baca: Soal Penyerangan Gereja St. Lidwina, Fahri Hamzah: Negara Harus di Tengah, Membela Tanpa Beda
Perintah tersebut ia keluarkan karena sakit hati lantaran tak mendapat tiket Merpati Nusantara Airlines rute Kupang-Bajawa.
Akibatnya, pesawat yang mengangkut 54 orang penumpang itu tak bisa mendarat.
Hingg akhirnya pesawat terpaksa kembali ke Bandara El Tari, Kupang.
Demikian pula dengan pesawat Merpati nomor penerbangan 6516 dari Kupang-Soa batal mendarat di Bandara Turelelo-Soa.
Baca: Video Anggota Polisi di Medan yang Minta Uang Damai Rp 30 Ribu Viral, Begini Nasibnya Sekarang
Bandara tersebut diblokade mulai pukul 06.15 WiTA hingga pukul 09.00 WITA.
Sementara itu, terkait penangkapan Marianus Sae, PDIP sebagai partai pengusung menyerahkan semuanya sesuai proses hukum yang berlaku.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menyatakan jika terbukti bersalah, pihaknya tidak segan akan memecat Marianus Sae.
"DPP PDI Perjuangan akan segera melakukan pengecekan apakah MS adalah anggota partai yang sah sebagai pemegang KTA PDI Perjuangan.
Karena sebelumnya beliau adalah Mantan Ketua PAN/Bupati Kab Ngada NTT, yang mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan, dalam kapasitas diusung oleh PKB, bersama Bakal Cawagub Eni Nomleni yang merupakan kader PDI Perjuangan (Ketua DPC TTS).
Top 5 News! Bayaran Termahal Hotman Paris Terungkap hingga Identitas Penyererang Gereja St. Lidwina Sleman
Dan apabila kedepannya ditemukan bahwa MS adalah anggota sah pemegang KTA PDI Perjuangan, maka yang bersangkutan dengan OTT ini otomatis dipecat dari keanggotaan partai," kata Andreas Hugo Pareira dikutip Tribunnews.com.
Sementara itu, terkait jumlah kekayaannya, berdasarkan catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Marianus memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 33.776.400.000.
Jumlah tersebut terdiri dari harta bergerak, harta tidak bergerak, surat berharga serta giro dan setara kas lainnya. (*)