Menurut Peneliti, Ini 7 Alasan Orang yang Lambat Menikah Lebih Bahagia daripada yang Menikah Muda

TRIBUNWOW.COM - Setiap orang pasti mendambakan sebuah cinta.

Tekanan sering diberikan oleh orang-orang yang berada di sekitar untuk segera menemukan pasangan.

Tak sedikit orang yang akhirnya memutuskan untuk menikah lebih muda.

Banyak orang yang nikah muda karena tertekan dengan orang-orang di sekitarnya dan takut kesepian.

POPULER: Sebelum Tercipta, Ternyata 9 Alat Canggih Ini Sudah Ada Lebih Dulu di Kantong Doraemon!

Dilansir TribunWow.com dari Brightside, orang yang menikah muda terkadang tidak lebih bahagia daripada orang yang telat menikah.

Orang yang memilih untuk menikah muda adalah orang yang terburu-buru mengambil keputusan.

Sebelum memutuskan untuk menikah muda, yuk simak 7 penilaian objektif dari peneliti, apakah kamu siap membangun hubungan yang serius dengan pasanganmu.

7. Cinta membantu perkembangan diri

Orang dewasa tak pernah berhenti untuk memperbaiki diri sendiri, dan hanya cintalah yang sanggup memberinya kekuatan.

Mereka tidak takut mengubah sudut pandang mereka dan siap mengakui kekurangan mereka.

Dua orang yang saling mencintai akan selalu mencoba memperbaiki diri lebih baik lagi demi hubungan yang harmonis dengan pasangan.

Jika pasangan menginginkanmu untuk menerima mereka apa adanya dan menyarankanmu agar kamu mengatasi kebiasaan buruk mereka, hubungan kalian tidak akan berkembang dan akan menjadi orang asing satu sama lain.

6. Cinta adalah memberi

Orang yang mandiri tidak pernah meminta bantuan pasangan dan tidak berusaha meminta perhatian lebih dari pasangan.

Kebanyakan orang lebih suka dicintai daripada mencintai.

Pada dasarnya, cinta akan membuatmu saling berbagi dengan apa yang dimiliki.

POPULER: Pria Ditinggal Menikah Wanita yang Dekat Dengannya 10 Tahun Jadi Viral, Dirinya Ungkap Fakta Ini

5. Salah satu aspek utama dalam cinta adalah tekad

Salah satu kalimat dari sumpah nikah adalah sebagai pasangan harus saling memihak dalam sakit, sehat, kaya, maupun miskin.

Kalimat tersebut menyiratkan bahwa orang yang ingin memulai sebuah keluarga harusnya mengerti bahwa cinta bukan hanya tentang perasaan tapi juga keputusan yang mengikat.

Salah satu komponen hubungan yang matang adalah tujuan dan keinginan untuk bersama.

4. Cinta adalah pekerjaan

Bersabar dengan kebiasaan pasangan, perhatian adalah sesuatu yang mungkin terdengar membosankan dan menyita banyak usaha.

Namun, hal-hal tersebut adalah pondasi hubungan yang harmonis.

Jika kamu ingin memperkuat cintamu maka kamu harus bekerja keras.

POPULER: Kabar Terkini dan Kegiatan Para Personel Westlife setelah 20 Tahun Berlalu

3. Cinta adalah tanggung jawab

Tanggung jawab adalah sifat yang membedakan orang dewasa dan anak-anak.

Kamu dapat menilai dengan indikator ini, apakah hubunganmu adalah hubungan dewasa atau tidak.

Jika pasanganmu mengatakan, "Tidak ada bedanya. Hal tersebut tidak akan mengubah apa pun!", maka itu adalah tanda bahwa mereka belum siap menjalani hubungan yang serius.

2. Mencintai berarti saling menghormati

Orang yang dewasa pasti telah menemukan tujuan hidup dan jati diri, yang berarti mereka telah siap menghormati keputusan orang lain.

Misalnya seperti memberikan kebebasan dan mencoba untuk mencari kesepakatan lain.

Orang yang terlalu mementingkan perasaannya sendiri berarti orang tersebut belum siap untuk mendengarkan, memahami, atau jujur akan segala sesuatu.

1. Cinta tidak akan melindungimu dari luka

Luka dan kekecewaan adalah hal normal yang terjadi dalam hidup.

Bahkan pasanganmu tidak selalu bisa melindungimu.

Kamu harus lebih berani menghadapi kesulitan, tidak mengeluh dan menyalahkan orang lain.

Selain itu, kamu dan pasangan harus memiliki sifat saling toleran satu sama lain.

TONTON JUGA CHANNEL YOUTUBE TribunWOW Official:

Peneliti percaya bahwa jika kita mengerti dan menerima 7 prinsip ini, kita dapat membangun hubungan yang sangat kuat.

Peneliti juga menyarankan untuk berpikir lebih matang sebelum menikah, jika merasa diri sendiri atau pasangan belum siap.

Dari pada menikah muda, lebih baik kamu menghabiskan waktumu untuk meraih mimpi, hobi, dan pengembangan diri. (*)