4 Fakta Pelaku Penyerangan di Gereja Lidwina Sleman, Status Mahasiswa hingga Menikah dengan Bidadari
Pelaku dalam menjalankan aksinya menggunakan penutup kepala dan berpakaian hitam. Lantas siapakah pelaku tersebut?
Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
TRIBUNWOW.COM - Telah terjadi pembacokan di Gereja St Lidwina, Bedhog, Trihanggo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (11/2/2018).
Ditengah acara misa yang berlangsung khidmat, tiba-tiba pelaku masuk seraya berteriak-teriak dan menayunkan pedang sepanjang satu meter.
Saksi dalam insiden tersebut mengatakan aksi itu melukai beberapa orang yang sedang mengikuti ibadah.
"Mengenai romo kepala bagian kiri lalu mengenai korban lain, terkena punggung belakang, ada satu polisi terkena sayatan pedang dibagian lengan", ujarnya.
Pelaku dalam menjalankan aksinya menggunakan penutup kepala dan berpakaian hitam.
BACA 3 Fakta Marianus Sae, Bakal Calon Gubernur NTT yang Terkena OTT KPK
Lantas siapakah pelaku tersebut?
Berikut Tribunwow.com lansir 4 fakta mengenai pelaku penyerangan di Gereja Lidwina Sleman, Senin (12/2/2018) sebagai berikut:
1. Seorang Mahasiswa
Pelaku penyerangan tersebut bernama Suliyono.
Kapolres Sleman Muhammad Firman Lukmanul Hakim mengatakan jika pelaku masih berstatus mahasiswa.
Di KTP pelaku tertulis alamat Krajan RT 02 RW 01 Kandangan, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
“Kami sedang mengecek untuk memastikan kebenaran alamatnya, juga latar belakang pelaku," kata Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman, Minggu (11/2/2018).
Usai mendapatkan informasi tersebut, kepolisian Banyuwangi segera mengunjungi rumah pelaku.
2. Orang yang Cerdas dan Mudah Bergaul
Usai kejadian tersebut, dua teman sekolah Suliono mendatangi RS Bhayangkara, Sleman.
Kedua teman Suliono bernama Bayu Tri Widodo dan Ari Kristianto.
Menurut penuturan kedua temannya, Suliono merupakan orang yang cerdas.
"Sebenarnya dia Suliono itu orangnya cerdas," papar Bayu.
Lihat juga video Detik-detik Gereja St Lidwina Sleman Diserang, Pemuda 22 Tahun Aniaya Romo dan Jemaat
Bayu juga mengatakan jika Suliono pernah mendapatkan beasiswa semasa dirinya menempuh pendidikan kuliahnya di Palu.
Selain cerdas, menurut teman-temannya itu Suliono merupakan pribadi yang cukup akrab dengan teman-temannya.
3. Pernah Keluar dari Pondok Pesantren karena Tidak Sepaham
Tetangga Suliono, Mubarok, melihat sosoknya sebagai anak yang baik dan rajin beribadah.
Mubarok yang juga Mantan Kepala Desa Kandangan itu juga mengatakan jika Suliono pernah mondok selama enam bulan di Pondok Pesantren Ibnu Sina Genteng Banyuwangi milik KH Maskur Ali, Ketua PCNU Banyuwangi.
Namun, Suliono keluar karena mengaku tidak sepaham dengan ilmu yang diajarkan di pondok pesantren tersebut.
BACA Dukung Jokowi dan Menyarankan Agar Dirinya Tak Maju dalam Pilpres 2019, Begini Reaksi Fahri Hamzah
4. Akan Menikah dengan Bidadari
Menurut pengakuan orangtua Suliono, mereka sempat meminta agar anaknya itu pulang dan tinggal di Banyuwangi untuk menikah.
Namun Suliyono menolak permintaan kedua orangtuanya itu.
Suliono mengaku dirinya ingin menikah dengan bidadari.
"Saya suruh pulang, nikah saja. Tapi enggak mau, katanya mau nikah sama bidadari," kata Mistadji, ayah kandung Suliono.
(TribunJogja/TribunWow/Dian Naren)