Tersangka Pembunuhan Menyamar Menjadi Biksu selama 16 Tahun, Samarannya Terkuak setelah Ia Bertaubat
Tersangka pembunuhan menyamar menjadi seorang biksu dan menjadi buronan selama 16 tahun.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Seorang tersangka pembunuhan yang melarikan diri selama 16 tahun di China akhirnya ditangkap oleh polisi.
Selama pelarian tersebut, tersangka ternyata menyamar sebagai biksu..
Tersangka yang diketahui bernama Li Tianyou (41) ditahan oleh polisi karena dicurigai membunuh seorang pelamar pacarnya pada 2002 silam di kota selatan Guangzhou di provinsi Guangdong, sebagaimana dikutip TribunWow.com dari The Star Online.
Populer: 5 Fakta Pelaku Pembunuhan Terhadap Ustaz HR Prawoto di Bandung
Li melarikan diri setelah tiga rekannya ditangkap dan dipenjara usai pembunuhan tersebut.
Dia terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak pernah lama tinggal di kota.
Dalam pelarian tersebut, Li kerap menderita dan kelaparan.
Pada saat dia tiba di kota timur Nanjing di provinsi Jiangsu pada tahun 2004, Li memiliki sedikit uang.
Ia kemudian mengabdikan dirinya sebagai biksu Buddha meskipun dia memiliki pengetahuan yang dangkal tentang Buddhisme.
Li mencukur gundul kepalanya dan mendapatkan sertifikasi sebagai biksu menggunakan identitas palsu yang dia beli.
Dengan menjadi biksu, kebutuhan makanan dan akomodasi Li terjamin gratis karena disediakan oleh kuil.
Populer: Gempa Dahsyat Guncang Taiwan, Ratusan Warga Luka-luka dan Hilang dalam Reruntuhan
Penyamaran tersebut membuat jalan hidup Li berubah.
Suatu hari ia terjun ke pedesaan di Suqian, provinsi Jiangsu dan berhasil membangun sebuah kuil baru.
Jiwa kepemimpinan yang dimilikinya membuat Li ditunjuk sebagai kepala biara.
Penduduk desa pun mengatakan bahwa Li adalah pribadi yang baik.
"Dia akan selalu memberi kita buah-buahan saat melewati pintu rumahnya dan anak-anak mencintainya," ujar seorang penduduk desa.
Kebaikan Li membuat dirinya semakin terkenal dan dikunjungi banyak orang.
Namun dari situlah polisi berhasil mengetahui keberadaan Li dan menangkapnya pada 28 Desember 2017. (*)