Fahri Pilih Setia Meski Diusir, PKS Beri Tanggapan: 'Kita Semua Tahu, Tidak Ada yang Sempurna'
"Tentang keinginan beliau tetap di PKS, tentu kami gembira jika pak Fahri ingin tetap di PKS," ujar Mardani.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan partainya menghargai keinginan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah untuk tetap setia kepada PKS.
"Tentang keinginan beliau tetap di PKS, tentu kami gembira jika pak Fahri ingin tetap di PKS," ujar Mardani, dalam pesan singkatnya, sebagaimana dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, Selasa (6/2/2018).
Namun ia menjelaskan jika seeorang ingin tetap tinggal di dalam rumahnya, maka seharusnya orang tersebut juga menjaga isi dan perasaan penghuni lain dari rumah itu.
"Tapi tentu jika seseorang mengganggap itu adalah rumahnya, akan sama-sama menjaga rumah tersebut," kata Mardani.
Populer: Soal e-KTP, Fahri Hamzah: Saya Menduga Ini Hanyalah Balas Dendam yang Kalah Tender
Tidak seperti yang dilakukan oleh Fahri selama ini, kata Mardani, yang dinilai membuat penghuni lainnya dalam arti para kader PKS, tidak nyaman.
"Bukan malah melakukan aksi yang membuat penghuni rumah tidak nyaman," tegas Mardani.
Lebih lanjut ia mengakui tidak ada yang sempurna dalam memimpin maupun menjadi anggota sebuah partai.
Kendati demikian, seharusnya semua kader harus menyempurnakan kekurangan itu melalui cara yang santun.
"Kita semua tahu, tidak ada yang sempurna, dan tugas kita menyempurnakan dengan cara yang hikmah dan penuh kasih sayang, bukan sebaliknya," kata Mardani.
Populer: Diajak Gabung Golkar, Fahri Hamzah: Ini Pesannya Pak Jokowi
Sebelumnya, kabar merapatnya Fahri ke partai Golkar semakin berhembus.
Setelah beberapa waktu lalu ditawari Ketua DPR RI sekaligus politisi Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk hijrah ke Golkar, Fahri pun sempat menyambangi kantor DPD Golkar DKI.
Saat itu ia akan menghadiri acara 'Netizen Ngopi Bareng Fahri' di kawasan Pegangsaan Barat, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2018) malam.
Sebelum memulai acara yang memiliki lokasi dekat dengan kantor DPD Golkar DKI, Fahri pun didatangi politisi Golkar Fayakhun Andriadi.
Kemudian usai acara tersebut, sejumlah pengurus DPD Partai Golkar DKI pun mengajak dirinya masuk ke dalam kantor tersebut.
Perlu diketahui, Fahri terancam tidak bisa kembali menduduki kursi di parlemen Senayan pada periode selanjutnya.
Hal tersebut karena dirinya tidak diusung lagi oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon legislatif selama tiga periode berturut-turut.
Politisi yang selalu menyampaikan pernyataan kontroversial itu memang sebelumnya telah dipecat dari keanggotaannya di PKS, partai yang selama ini telah membesarkan namanya.
Namun jangan sebut dirinya 'Fahri Hamzah' jika tidak melawan.
Dipecat seperti itu, Fahri memang sempat melakukan perlawanan melalui jalur pengadilan, ia dimenangkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, namun PKS tidak terima dan mengajukan banding.
Populer: Jika Gabung Golkar, Fahri Hamzah Berbalik Dukung Jokowi? Begini Penjelasan Pengamat Politik
Sikap Fahri Hamzah
Menanggapi ajakan sejumlah pihak untuk masuk ke Partai Golkar, Fahri Hamzah mengaku akan tetap setia dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ia menjelaskan alasannya adalah bahwa dirinya merupakan salah satu pendiri partai, sehingga ia pun enggan untuk pindah ke lain partai meskipun itu bsia saja dilakukan.
Namun ia tetap setia meskipun PKS 'mengusirnya', lantaran ia ingin mewujudkan cita-cita partai tersebut.
"Saya pendiri partai, sebagai pendiri, saya harus setia dengan cita-cita saya dalam mendirikan partai," ujar Fahri, di Nusantara III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).
Ia menambahkan, kesetiaan itu ingin tetap ia pegang karena dirinya ikut dalam proses pembentukan para kader PKS.
"Saya harus setia dengan metode yang kita kembangkan dalam partai dan juga saya bilang ke teman-teman PKS itu partai kader," kata Fahri.
Lebih lanjut ia menegaskan dirinya diusir dari partai, bukan pergi meninggalkan.
Oleh karena itu beberapa waktu lalu ia melawan secara hukum karena tidak ingin hengkang dari partai yang telah membesarkannya.
"Saya kan di PKS itu diusir, bukan pergi, makanya saya nggak mau pergi, makanya saya melawan secara hukum, saya nggak mau pergi," tegas Fahri.
Syarat masuk Golkar
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka peluang bagi Fahri Hamzah untuk menjadi kader partai berlambang pohon beringin.
Namun, Airlangga mengisyaratkan bagi pihak yang ingin bergabung di Partai Golkar harus mendukung Presiden Joko Widodo, baik saat ini maupun pemilihan presiden pada 2019.
"Munas (Musyawarah Nasional Golkar) kan sudah mendukung Pak Jokowi," ujar Airlangga di komplek Istana Negara, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Menurut Airlangga, Golkar terbuka bagi semua pihak yang ingin menjadi bagian dari partai, termasuk Fahri Hamzah, namun hal ini perlu dikembalikan lagi kepada yang bersangkutan.
"Tanya sama beliau dulu (Fahri), Partai Golkar kan partai terbuka, siapa juga boleh," tutur Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian.
Sementara terkait kunjungan Fahri ke kantor Golkar, Airlangga menjelaskan, hal tersebut merupakan undangan dari partai kepada pimpinan DPR.
"Ya namanya pimpinan DPR diundang ke partai kan, pasti masuk kantor Golkar, masuk kantor siapa juga bisa, semua juga boleh," ujar Airlangga. (*)