Breaking News:

Pakai Modus "Tuyul", Pengemudi Taksi Online Fiktif Meraup Rp 10 Juta Tanpa Perlu ke Mana-mana

AA melibatkan seorang wanita berinisial MCL (34) untuk memasarkan jasanya kepada para pengemudi online tersebut.

Editor: Mohamad Yoenus
Kompas.com/Akhdi Martin Pratama
Para tersangka dan barang bukti kasus order fiktif taksi online di Mapolda Metro Jaya, Rabu (31/1/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Polisi Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap AA (24), pria yang menawarkan jasa pemasangan aplikasi "tuyul" untuk taksi dan ojek online.

AA memasang tarif Rp 100 ribu untuk setiap pemasangan tuyul.

AA melibatkan seorang wanita berinisial MCL (34) untuk memasarkan jasanya kepada para pengemudi online tersebut.

Kepada polisi, AA mempelajari pemasangan tuyul ini secara otodidak.

Menurut AA, pemasangan tuyul cukup mudah dan hanya membutuhkan waktu 10 hingga 15 menit.

AA memiliki cukup banyak pelanggan, di antaranya 10 pengemudi taksi dan ojek online yang kini diamankan Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya berinisial RJ, GJH, YR, FA, D, ET, PA, M, FF, dan PE.

Berikut lima fakta menarik terkait pemakaian aplikasi tuyul:

1. Tak Perlu Angkut Penumpang

Menurut FA, dengan aplikasi ini, para pengemudi taksi online tak lerlu lagi repot-repot mengangkut penumpang.

Hal ini terjadi karena aplikasi tuyul mampu memanipulasi pergerakan mitra gojek.

"Pertama kami tentukan lokasi dengan aplikasi fake GPS. Lalu, kami lakukan order fiktif, kami sendiri yang terima order dengan ponsel lain dan otomaris simbol mobil di aplikasi akan bergerak seolah-olah kami sedang melayani pelanggan," katanya ketika ditemui, Kamis (1/2/2018).

Ia mengatakan, dengan begitu, para pengguna aplikasi tuyul cukup berada di satu tempat untuk melancarkan aksinya.

Pengguna tuyul pun dapat menentukan waktu order dengan bonus tinggi.

Misalkan saja pada jam-jam sibuk dan saat turun hujan.

2. Tak Perlu Sediakan Kendaraan

Di aplikasi Grab, FA tercatat sebagai mitra GrabCar.

Namun, pria itu tidak membutuhkan mobil untuk melakukan aksinya. Dia juga memang tidak punya mobil.

Menurut FA, tanpa memiliki kendaraan sekalipun, pengguna aplikasi tuyul dapat menjalankan aksinya.

Ia tinggal membuat order dari akun yang berbeda dan menerima order tersebut melalui akunnya yang lain.

Otomatis, gambar kendaraan dalam aplikasi taksi atau ojek online dapat bergerak menuju lokasi tujuan meskipun FA tak melakukan perpindahan lokasi.

3. Ada Komunitasnya

FA mengaku para pengguna aplikasi tuyul memiliki komunitas.

Ia bahkan mengaku menyewa rumah kontrakan di Jalan Aries Utama, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat.

"Kami sewa kontrakan 6 bulan, biayanya Rp 20 juta. Kami bayarnya iuran saja, seikhlasnya. Kami ada 10 orang di sana," ujar FA.

Menurut FA, tak ada yang mengoordinasi hingga terbentuk perkumpulan ini.

Menurut dia, perkumpulan para mitra ojek online ini terbentuk begitu saja atas dasar kesamaan nasib.

4. Gunakan 170 ponsel

Dalam komunitasnya, lanjut FA, ada 170 ponsel yang dibeli dengan cara iuran sukarela.

Setiap ponsel dibuat satu hingga dua akun pelanggan.

"Kalau akun pelanggannya banyak jadi kelihatan ganti-ganti pemesannya, jadi enggak dicurigai perusahaan," katanya.

Ia mengatakan, 170 ponsel tersebut digunakan secara bergantian.

Para pengguna tuyul pun kerap menghapus dan membuat kembali akun pelanggan untuk membuat pelanggan order fiktifnya lebih variatif.

5. Penghasilan fantastis

Dengan tuyul, FA mengaku mendapat keuntungan hingga Rp 10 juta per bulan tanpa harus repot-repot mengantarkan penumpang dengan menggunakan aplikasi tersebut.

FA mengatakan, menggunakan aplikasi tuyul itu, dalam sehari, ia dapat membuat lima hingga enam order fiktif dalam rentang waktu pukul 14.00 hingga pukul 16.00.

Artinya, hanya butuh waktu dua jam.

Hal itu bisa dilakukan karena para pengguna aplikasi tuyul biasanya memiliki lebih dari satu ponsel yang dapat dijalankan bersamaan.

Ia mengatakan, keuntungan itu jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelum menggunakan aplikasi pembuat order fiktif tersebut.

"Dulu saya kan mitra taksi online, saya enggak punya mobil, lalu sewa sehari Rp 200.000. Belum lagi beli bensinnya. Buat narik 6 penumpang (6 perjalanan) butuh waktu seharian," katanya. (*)

Berita ini telah tayang di Kompas.com berjudul: 5 Fakta Menarik soal "Tuyul" yang Dipakai Taksi "Online"

Sumber: Kompas.com
Tags:
TuyulPolda Metro JayaGPS
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved