Salju Turun, Presiden Jokowi jadi Imam Salat di Afganistan saat Kunjungan Kenegaraan
Saat tiba di Agfanistan, cuaca sedang hujan dan bersalju, meski demikian penyambutan dari Afganistan tetap meriah, hangat, dan penuh persahabatan.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan di Afganistan pada Senin (29/1/2018).
Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube @Jokowi Presiden RI ke 7, pada kunjungannya tersebut, Presiden Jokowi mendapat kesempatan untuk menjadi imam salat.
Saat tiba di Agfanistan, cuaca sedang hujan dan bersalju, meski demikian penyambutan dari Afganistan tetap meriah, hangat, dan penuh persahabatan.
Sepanjang jalan tampak warga Afganistan mengibarkan bendera Indonesia berukuran kecil.
Presiden Jokowi disambut langsung oleh Presiden Afganistan Ashraf Ghani.
Viral: Merasa Jadi Korban Salah Tangkap dan Divonis 8 Tahun, Pria di Palembang Ini Tulis Surat untuk Jokowi
Setelah upacara penyambutan, Presiden Jokowi melakukan dialog dengan Presiden Ghani beserta pejabat terkait beberapa isu.
Selang beberapa waktu kemudian, Presiden Jokowi dan rombongan tampak akan menunaikan ibadah Salat.
Sebelum salat, Presiden Jokowi dan Presiden Ghani tampak bertukaran penutup kepala.
Presiden Jokowi menggunakan sorban, sementara Presiden Ghani menggunakan kopyah.
Pada saat itu, Presiden Jokowi didaulat menjadi imam salat.
Baca ini: Netizen Nyinyiri Mahfud MD Terkait Unggahannya Soal Bocah SD yang Dikeroyok karena Gol Bunuh Diri
Setelah menunaikan salat, presiden tampak menemui beberapa siswa sekolah.
Dalam kunjungannya tersebut Presiden Jokowi mengucapkan keprihatinannya atas tragedi yang terjadi di Afganistan.
Diketahui, 2 hari sebelum kunjungan Jokowi dan pada pagi harinya, sempat terjadi serangan bom di kota Kabul.
Sejumlah pihak sempat menyarankan agar Presiden Jokowi menunda kunjungannya, tetapi Jokowi tetap ngotot untuk melakukan kunjungan tersebut.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Afghanistan merupakan kunjungan kedua Presiden Republik Indonesia ke Afghanistan setelah Kunjungan Kenegaraan Presiden Sukarno pada tahun 1961.
Pada kunjungan ini, dikutip laman Setkab, Menlu Retno Marsudi mengungkapkan jika Presiden akan membahas 3 isu utama.
Top 5 Seleb! Sunan Kalijaga Pamer Tumpukan Uang di Atas Kasur hingga Curhatan Atlet Angkat Besi yang Selingkuh
Isu pertama terkait dengan isu peace building yang diminta Presiden Ghani pada saat kunjungan ke Indonesia pada bulan April tahun lalu.
Isu peace building ini, selain dibahas dengan Presiden Ghani juga dibahas dengan Ketua dan para anggota High Peace Council, dan membahas secara lebih detail rencana ke depan.
Satu tindak lanjut yang segera dilakukan adalah akan diadakan pertemuan antara ulama Indonesia dan Afghanistan dalam waktu yang dekat ini.
“Pada tanggal 28 Februari nanti menurut rencana akan dilakukan peace process, pertemuan yang kedua. Indonesia akan diundang untuk hadir di dalam pertemuan tersebut, dan delegasi Indonesia akan hadir dan delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Wakil Presiden,” kata Menlu.
Baca ini: Mahasiswi UNS Dibuang di Sungai Opak Bantul, Sempat Berteriak dari Bawah Jembatan
Kedua, isu yang dibahas adalah upaya untuk penguatan kerja sama dalam bidang ekonomi.
“Angka perdagangan Indonesia dengan Afghanistan memang masih sangat kecil.
Oleh karena itu, Presiden Ghani secara khusus meminta bantuan Indonesia agar dapat memberikan capacity building tetapi untuk bussiness to bussiness.
Capacity building yang diberikan kepada Afghanistan agar Afghanistan mampu meningkatkan ekspornya keluar,” ungkap Menlu.
Menlu mengatakan bahwa Presiden Jokowi sudah menyanggupi jika capacity building akan diberikan ke kalangan bisnis Afghanistan di samping capacity building yang sudah selama ini jalan dan terus ditingkatkan antara lain untuk law enforcement, pertanian, UMKM, dan lain-lain.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menawarkan beasiswa degree 100 orang Afganistan untuk belajar di Indonesia.
Top 5 News! Tanggapan Hotman Paris Soal Suster Suntik Mayat hingga Curhatan Istri Polisi yang Wafat Usai Salat
Dalam konteks untuk mensiarkan Islam yang rahmatan lil alamin (Islam yang damai), Presiden menyampaikan Indonesia sudah membangun kompleks Indonesia Islamic Center yang lahannya diberikan oleh pemerintah Afghanistan.
Diketahui lahan tersebut seluas 10.000 meter persegi dan berada di dekat Kabul.
Komplek tresebut rencananya akan dibangun masjid, klinik kesehatan, perpusatakaan, dan guest house. (*)
Viral: Gen Halilintar Cover Mic Drop BTS, Videonya Jadi Trending YouTube, Netter: Keren Parah
Baca juga: Tak Hanya Kritik Menteri Susi, Fahri Hamzah Juga Sebut Presiden Harus Punya Istana di dalam Laut