Catatan Fadli Zon Soal Gizi Buruk di Asmat: Kritik Pemerintah hingga Beberkan Fakta Mengejutkan
Menurut Fadli Zon, pemerintah lalai dalam membangun SDM dan mestinya harus mendahulukan pembangunan infrastruktur kesehatan dan pendikan di Papua.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Menanggapi Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak yang menimpa anak-anak di Asmat, Papua, Fadli Zon angkat bicara.
Dikutip TribunWow.Com dari akun Twitter @fadlizon yang diunggah pada Jumat (26/1/2018), Fadli Zon mengungkapkan jika kasus ini harus dijadikan bahan koreksi serius.
Berikut ini beberapa postingan Fadli Zon terkait gizi buruk di Asmat.
@fadlizon: Kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk yg menimpa belasan ribu anak-anak dan balita di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, harus dijadikan bahan koreksi serius trhdp pendekatan pembangunan pemerintah selama ini.
@fadlizon: Saya melihat Pemerintah terlalu mementingkan pembangunan fisik dan lalai membangun sumber daya manusia di Papua.
Viral! Pernikahan Pasangan di Solo Ricuh hingga Polisi Turun Tangan, Sang Ibu Sempat Menyumpahi Anaknya
@fadlizon: Kasus KLB gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat, yg telah merenggut korban jiwa 70 anak, seharusnya bisa diantisipasi pemerintah.
@fadlizon: Apalagi, pemerintah sendiri yg menyampaikan gejala KLB ini sebenarnya telah berlangsung sejak September 2017. Kenapa penanganannya terlambat?.
@fadlizon: Sejak pertengahan tahun lalu kita sebenarnya telah disuguhi data tingginya gizi buruk kronis yang menjangkiti 27,5 persen atau sekitar 6,5 juta anak Indonesia.
@fadlizon: Bukan hanya di Asmat, angka gizi buruk di Pulau Jawa jg masih tinggi. Di tengah pembangunan infrastruktur yg jor-joran, tingginya angka gizi buruk ini seharusnya jd bahan evaluasi serius bagi pemerintah.
@fadlizon: Gizi buruk ini kenyataan di depan mata, sementara kebutuhan infrastruktur itu sifatnya jangka panjang. Pemerintah seharusnya segera ubah haluan prioritas pembangunan.
Baca ini: Ungkap Bertemu dengan AKP Tutu Mulyana yang Viral, Mahfud MD Bilang Akan Ikut Joget
@fadlizon: Seperti sudah sering saya sampaikan, saya ingatkan kembali pemerintah salah satu agenda Nawacita mereka adlh meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
@fadlizon: Jadi, tdk seharusnya pembangunan sumber daya manusia ini dikesampingkan di belakang pembangunan fisik, di bawah pembangunan infrastruktur.
@fadlizon: Apalagi, agenda pembangunan infrastruktur yg selama ini berjalan sebenarnya hanya berorientasi proyek, tidak berorientasi pada masyarakat.
@fadlizon: Sebab, ekses belanja infrastruktur bagi pemulihan ekonomi dan perbaikan kehidupan masyarakat terbukti tak banyak. KLB gizi buruk dan campak yang menimpa anak-anak Asmat ini adlh contohnya.
@fadlizon: Pembangunan infrastruktur menurut saya telah membuat pemerintah abai persoalan-persoalan jangka pendek yg bersifat vital bagi masyarakat.
@fadlizon: Laporan Global Nutrition menunjukkan Indonesia menempati urutan tinggi dalam kasus gizi buruk, bahkan paling tinggi diantara negara-negara ASEAN lain. Angka gizi buruk Indonesia hanya lebih rendah dibanding Laos.
Baca berita ini: Tak Hanya Edarkan Uang Palsu, Oknum Kades di Cilacap Jawa Tengah Ini Juga Lakukan Kejahatan Lainnya
@fadlizon: Dalam jangka panjang, tingginya angka gizi buruk ini akan mempengaruhi manusia Indonesia, berupa hilangnya produktivitas dan meningkatnya biaya kesehatan.
@fadlizon: Jangan lupa, 95 persen pembentukan otak anak terjadi pd seribu hari pertama kehidupannya, hingga usia 6 tahun.
@fadlizon: Seorang balita usia 2 tahun, pembentukan otaknya sudah mencapai hampir 80 persen. Sehingga, jika ada balita mengalami gizi buruk, kalau tak segera diintervensi maka ia akan mnjd generasi yg hilang.
@fadlizon: Itu sebabnya, Bank Dunia menyebut dampak malnutrisi berimplikasi pd kehilangan 2-3 persen PDB Indonesia. Jika nilai PDB Indonesia atas Harga Dasar Berlaku (AHDB) mencapai Rp.12.406,8 triliun, maka kasus gizi buruk berpotensi memangkas hampir Rp.372 triliun.
@fadlizon: Jadi, implikasinya sgt besar bagi perekonomian kita di masa mendatang. Itu pula sebabnya sejak lama saya mengingatkan, dahulukan pembangunan manusia Indonesia, bukan pembangunan jalan tol.
Heboh: Wanita dengan Gangguan Jiwa Melahirkan di Depan Ruko Kosong di Medan, Kisahnya Ramai Diperbicangkan
@fadlizon: Kalaupun pemerintah berhasrat membangun infrastruktur, maka seharusnya yg dibangun prioritas infrastruktur kebutuhan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan.
@fadlizon: Itu sebenarnya yg mendesak dibutuhkan rakyat Papua. Dari data yang saya baca, saat ini tenaga dokter yang ada di Kabupaten Asmat hanya 12 orang, plus seorang dokter spesialis.
@fadlizon: Lalu, dari 16 puskesmas yang ada, hanya 7 yang punya dokter. Jadi, jumlah tenaga medis dan prasarana kesehatan yang ada di sana sangat tak memadai memang, apalagi untuk menghadapi KLB.
@fadlizon: Selain itu, krn penanganan gizi buruk tak bisa hanya dilakukan dengan memberikan makanan tambahan, perlu dipikirkan edukasi efektif pada masyarakat di sana.
@fadlizon: Rakyat Papua sangat membutuhkan infrastruktur air bersih, pendidikan dan kesehatan. Pembangunan infrastruktur dasar ini mestinya didahulukan pemerintah. (*)
Baca juga: Fahri Hamzah: Saya tak Harus Jadi Apa-apa, tak Harus Menjabat atau Punya Kuasa