Persamaan dan Perbedaan Rumah DP 1% Jokowi dengan Rumah DP 0% Anies-Sandi

TRIBUNWOW.COM - Mei tahun lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan rumah DP satu persen.

Pasca diresmikan, Managing Director PT Sri Pertiwi Sejati Group (SPS Group), Asmat Amin mengatakan minat masyarakat tinggi untuk memiliki hunian tersebut.

Kini, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tengah melunasi janjinya untuk membuat rumah dengan DP nol persen.

Sejak kampanye pemilihan gubernur DKI Jakarta, wacana tersebut menjadi topik yang hangat dibicarakan.

BACA  WhatsApp untuk Bisnis Resmi Diluncurkan di Indonesia, Italia, Meksiko, Inggris, dan Amerika Serikat

Meski keduanya memiliki program yang sama, yakni menyediakan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan batasan gaji tertentu, namun ada perbedaan di antara keduanya.

Lalu apa saja perbedaan rumah DP nol persen Anies-Sandi dengan Rumah DP satu persen milik Jokowi ?

Inilah persamaan dan perbedaan yang dirangkum TribunWow.com dari berbagai sumber.

1. Sasaran

Di program Anies Sandi, rumah DP nol persen untuk mereka yang memiliki gaji di bawah Rp 7 juta.

Sehingga mereka yang memiliki gaji di atas Rp 7 juta, tidak boleh membeli hunian ini.

Sedangkan di program Jokowi, DP 1% untuk mereka yang memiliki gaji maksimal Rp 4 juta per bulan.

BACA  Instagram Kini Bisa Deteksi Pengguna yang Sedang Aktif dan Kapan Terakhir Aktif

2. Bentuk Hunian

Program DP 1% Jokowi mencakup semua jenis hunian.

Jenis hunian ini antara lain; Rumah Susun dan Rumah Tapak.

Sedangkan Anies-Sandi membangun hunian dengan bentuk vertikal alias rumah susun.

3. Harga

Rumah yang dibangun dalam program DP 1% Jokowi berkisar di harga Rp 100 jutaan.

Kemudian harga rumah DP 0 persen Anies-Sandi dijual dengan harga sesuai tipe.

Tipe 21 dijual Rp 185 juta per unit, sementara tipe 36 dijual Rp 320 juta per unit.

BACA  Bambang Soesatyo Curhat Galau di Instagram, Netizen: Bawa Santai Aja Bang

4. Letak

Program DP 1% Jokowi tak hanya ada di Jakarta, melainkan juga di Cikarang, Tangerang Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau.

Sedangkan rumah DP 0 persen hanya ada di Jakarta, tepatnya di Jakarta Timur.

5. Cicilan

Rumah DP 1% cicilannya berkisar di bawah Rp 1 juta per bulannya, rata-rata Rp 700 ribu hingga 900 ribu per bulan.

Sementara Anies menyatakan belum dapat memberi tahu secara detail besar dan lama cicilannya.

Menurut dia, mekanisme pembelian, termasuk skema pembayaran cicilan, akan dibuat oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

"Nanti akan dibuatkan skema oleh BLUD. Yang cicilannya 7 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan lain-lain akan dibuatkan di situ. Jadi tidak seragam. Justru dengan cara begitu maka warga bisa mencicil sesuai dengan kemampuan," ungkap dia.

Meski begitu, keduanya sama-sama dicicil dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan FLPP. (TribunWow/Dian Naren)