Pemulangan Warga Rohingya ke Myanmar Mulai Dilakukan, tetapi Kekhawatiran Masih Menghantui
Kekhawatiran meningkat menjelang rencana Myanmar untuk memulangkan ratusan ribu warga Rohingya yang mengungsi di Bangladesh.
Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Kekhawatiran meningkat menjelang rencana Myanmar untuk memulangkan ratusan ribu warga Rohingya yang mengungsi di Bangladesh.
Dilansir dari CNN, pemulangan ini diperkirakan telah dimulai pada Selasa (16/1/2017) lalu.
Kedua negara tersebut berencana mengembalikan lebih dari 650 ribu pengungsi yang ada di Bangladesh ke Negara Bagian Rakhine, Myanmar dalam waktu berangsur-angsur dua tahun.
Hal ini diumumkan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Bangladesh.
Namun, langkah tersebut ternyata dikritik oleh kelompok hak asasi manusia Amnesty International.
Mereka menyebut langkah tersebut sebagai langkah yang prematur.
Langkah ini djuga bisa menjadi sesuatu yang mengerikan bagi banyak orang Rohingya.
"Dengan kenangan akan pemerkosaan, pembunuhan, dan penyiksaan masih segar di benak para pengungsi Rohingya, rencana untuk kembali ke Myanmar merupakan sesuatu yang sangat dini," James Gomez, Direktur Regional Asia Tenggara dan Pasifik Wilayah Amnesty International, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
PBB, yang telah menyebut pembersihan etnis yang berdarah, mengatakan bahwa badan pengungsi tersebut tidak terkait erat dengan proses pemulangan dan mendesak kedua negara untuk memastikan bahwa sebagian besar pengungsi Muslim Rohingya kembali dengan sukarela.
Global New Light Myanmar mengatakan pada hari Rabu bahwa Bangladesh telah menyediakan daftar lebih dari 1.000 pengungsi yang telah diverifikasi sebagai warga Myanmar yang kemungkinan akan berada dalam kelompok pertama yang kembali. (*)