Patah di Tiga Bagian, Mahasiswi Ini Kondisinya Paling Parah saat Selasar Gedung BEI Ambruk
Deka (20), mahasiswi Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, menjadi korban dengan luka terparah.
Editor: Elga Maulina Putri
TRIBUNWOW.COM - Deka (20), mahasiswi Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, menjadi korban dengan luka terparah robohnya lantai mezanin gedung Bura Efek Indonesia (BEI) yang dirujuk ke RSAL Mintohardjo.
Saat itu, mahasiswi cantik ini bersama korban lainnya sudah sampai di lantai mezanin guna mengikuti seminar.
Namun tiba-tiba lantai itu roboh yang menyebabkan ia jatuh dan mengalami patah tulang rusuk, pinggul, dan keretakan di siku kiri.
"Patah di tiga bagian, nggak bisa digerakin sekarang," ujar Deka saat ditemui Warta Kota di ruang perawatan RSAL Mintohardjo, Senin malam.
Orangtua Deka yang tinggal di Palembang langsung terbang menuju Jakarta untuk melihat kondisi anaknya.
"Orangtua sudah dihubungi, lagi jalan ke sini dari Palembang," ujarnya semalam.
• Wanita Ini Awalnya Kaget Dilamar Bocah 7 Tahun, tapi saat Balik Badan Langsung Menangis!
Lantaran masih dalam keadaan tertekan, Deka menolak untuk menceritakan kronologis kejadian saat lantai mezanin itu ambruk.
Namun ia menjelaskan patah tulang disebabkan karena terjatuh dan tertimpa teman-temannya. "Luka (patah) karena kejatuhan (teman-teman), nggak mau dibayangin," tuturnya.
Kondisi Deka yang terluka parah dibenarkan Kepala Departemen Penyakit Dalam RSAL Mintohardjo Kolonel dr Eko PAW.
"Ya, Deka paling parah. Karena patah di tulang siku, tertekan di tulang belakang, patah kaki, tapi kakinya masih bisa bergerak, fraktur acetabulum, patah juga di tulang kemaluan," ujarnya.
Ia menjelaskan Deka terluka parah karena terjatuh dalam posisi berdiri. "Kemungkinan terjatuh posisinya berdiri. Lalu jatuhnya terduduk kena pantatnya dulu atau berdiri (posisi kuda-kuda), soalnya ininya (tulang panggul) patah," kata Eko.
• Jawaban Mahfud MD Saat Ditanya Keadaan Negara Oleh WNI di Nagoya Jepang: Ada yang Brutal
Eko menambahkan dari 17 pasien, terdapat 4 orang yang harus menjalani proses operasi tadi malam, namun proses operasi Deka masih akan menunggu hasil observasi sehingga tidak bisa dilakukan semalam.
"Jadi penanganannya kita observasi dulu karena dia mengeluh nyeri di perut. Kalau kita lihat aman, nggak ada pendarahan atau udara bebas di perut baru kita operasi. Khusus buat Deka kita observasi dulu, lainnya malam ini (semalam--Red) kita operasi," katanya.

Operasi segera
Kepala RSAL Mintohardjo, dr Kolonel Laut Wiweka menjelaskan banyak dari pasien yang mengalami luka yang bervariasi, terutama pasien atas nama Deka (20), Desvahera (20), Karmeta (20), dan Indah (20). Mereka adalah mahasiswi semester 5 Universitas Bina Darma Palembang.
"Sebetulnya pasien mengalami multiple injury, trauma di berbagai tempat, yang kami lihat tadi rekaman kejadiannya bahwa mereka jatuh, tidak bisa dinilai bagian mana dulu (yang jatuh) benturan. Tapi paling banyak di daerah tangan kemudian kaki, pinggul, dan tulang belakang," ungkapnya.
Berbagai dokter spesialis telah disiapkan pihaknya mulai dari dokter ahli ortopedi untuk menangani patah tulang, dokter ahli saraf, dokter ahli digestif yang menangani trauma di bagian perut dan konsultan intensive care.
• Terekam Suasana Haru Keluarga Arab Saudi saat Antarkan TKW Indonesia yang Sudah Mengabdi 33 Tahun
Ibu hamil
Sementara itu sebanyak tujuh korban dibawa ke RS Pusat Pertamina (RSPP). Kepala Bisnis Management RSPP Agus W Susetyo mengatakan terdapat 7 korban yang masuk di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSPP yaitu 4 laki-laki dan 3 perempuan.
"Dari ketujuh pasien itu, satu orang ibu hamil dan satu mahasiswa yang sedang kunjungan belajar di tempat tersebut (BEI)," ujar Agus saat ditemui di RSPP Jakarta Selatan, Senin (15/1).
Sebanyak 5 orang menjalani rawat inap, sedangkan satu pasien sudah diperbolehkan pulang dan seorang lagi masih dalam observasi di IGD agar bisa pulang dan melakukan rawat jalan.
Agus menjelaskan ada beberapa pasien yang luka akibat benturan, ada juga yang hanya psikis saja.
"Yang cuma kaget itu ada dua orang. Tapi yang lainnya ada luka lecet, patah tulang, dan luka akibat benturan di kepala," ujar Agus.
Beberapa penanganan segera dilakukan pihak RS seperti melakukan penjahitan, dan perawatan medis lanjutan.
"Lamanya rawat inap itu tergantung kasusnya, kalau yang patah tulang kemungkinan bisa tiga hari," ujar Agus.
Sedangkan menurut dr.Trijati yang menangani korban, skala lukanya ringan sampai sedang.
"Yang hamil bernama Nova. Dia tidak langsung kena reruntuhan. Kejadiannya tepat di depan pasien, karena dia lagi hamil jadi syok, sesak napas, dan kontraksi," ujar dr Trijati.
"Sudah dilakukan periksaan dan janinnya stabil, pasiennya juga baik-baik saja, namun kita sarankan observasi paling tidak 1 sampai 2 malam," sambungnya.
• Beredar Kabar Freeport Main PHK, Fahri Hamzah: Apa Perlu Saya Turun Tangan Pagi-pagi Pak Kyai?
UGD sepi
Sementara itu pada Senin malam, sebanyak tiga dari 20 korban yang dilarikan ke UGD RS Jakarta akibat ambruknya lantai mezanin BEI sudah diperbolehkan pulang.
Dari pantauan Warta Kota, tertulis di papan pengumuman tiga korban yang diperbolehkan pulang yaitu Ira, Arian Pradana, dan Nurhafiza.
Petugas keamanan RS Jakarta, Sucipto mengatakan sudah tidak ada korban di ruang UGD. "Sudah enggak ada (di UGD), udah dipindah ke ruang rawat semua," ujar Sucipto saat ditemui di ruang UGD RS Jakarta, Senin (15/1).
Suasana di UGD pun terpantau sepi, hanya terlihat satu petugas keamanan dan beberapa perawat penjaga. Sucipto juga mengatakan beberapa korban sudah diberi penanganan operasi akibat patah tulang.
Namun Ia tidak mengetahui dengan pasti berapa korban yang dioperasi dan nama-namanya. "Ada yang dioperasi, tapi saya kurang tahu berapa yang dioperasi," sambung Sucipto.
Boleh pulang
Beberapa korban robohnya mezanin di Gedung BEI yang dirawat di RS Siloam Semanggi sudah diperbolehkan pulang. Namun 7 orang harus menjalani operasi. Kepala Pengembangan Bisnis RS Siloam Semanggi Triana Tambunan mengatakan, ada lima orang yang diperbolehkan pulang.
Triana menambahkan, korban yang boleh pulang tersebut adalah mahasiswa dan juga karyawan. Adapun korban yang boleh pulang itu hanya mengalami luka ringan sehingga tidak memerlukan rawat inap.
Dalam update terakhir, Triana mengatakan kalau RS Siloam Semanggi menerima 28 orang korban mezanin roboh di Gedung BEI. "Jadi sekarang 23 korban akan dirawat inap di RS Siloam," ujar dia di Ruang UGD RS Siloam Semanggi, Senin (15/1).
Triana mengatakan ada 7 dari 23 korban yang didiagnosa mengalami patah tulang dan harus mendapatkan operasi.
"Frakturnya itu ada di paha, pinggul, tangan, dan kaki. Satu orang sudah berhasil dioperasi dan sudah dirawat di Ruang HCU. Sisanya akan segera dilakukan penanganan," ujar Triana.
Berdasarkan data yang diterima Warta Kota dari BPBD DKI Jakarta jumlah nama korban di RS Siloam Semanggi berjumlah 32 orang. Sementara pihak RS mengaku hanya menerima 28 pasien. Diduga ada data nama korban yang ganda.
• Mahasiswi Menangis Uangnya di Bagasi Lion Air Raib hingga Pelatih Islandia Takjub Lihat Stadion GBK
Gubernur jenguk
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjenguk korban di RS Siloam Semanggi, Senin (15/1) sore. "Sebagian korban tadi patah tulang, kaki, tangan dan ada juga yang tulang punggungnya retak, sebagian harus dioperasi," jelas Anies.
Selain patah tulang, lanjut Anies, beberapa korban tersebut juga masih terlihat mengalami syok atas peristiwa yang terjadi pada Senin siang itu.
"Meski demikian, saya juga ingin sampaikan di sini, sebagian yang di dalam itu kondisinya tidak sendu, melainkan senyum dan tenang," imbuh Anies.
Anies menjenguk korban yang dirawat di lantai 23 dan juga menengok korban di Ruang Unit Gawat Darurat (UGD). "Tadi saya sampaikan ke para korban untuk fokus saja pada penyembuhan. Tidak usah memikirkan soal pembiayaan karena sudah dijamin oleh pihak rumah sakit dan pengelola gedung," kata Anies.(m14/m16/abs/suf/Kompas.com)
Berita ini telah tayang di Warta Kota dengan judul "Mahasiswi Cantik ini Kondisinya Paling Parah Saat Lantai Ambruk"