Pilkada Serentak 2018
La Nyalla Sebut Prabowo Minta Mahar Rp 40 Miliar, Begini Tanggapan Menohok Gerindra
Publik digegerkan dengan pernyataan La Nyalla yang menyebut-nyebut adanya mahar politik dalam Pilkada.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Publik digegerkan dengan pernyataan La Nyalla Mahmud Mattaitti yang menyebut-nyebut adanya mahar politik dalam Pilkada.
Dilansir Tribunnews.com, La Nyalla mengungkapkan jika pada Pilkada Jatim 2018, Prabowo meminta uang Rp 40 miliar sebagai mahar.
Akan tetapi, La Nyalla tidak memenuhi permintaan tersebut.
Ia kemudian menganggap Prabowo marah sehingga membatalkan pengusungannya.
"Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan tanggal 20 Desember 2017, kalau tidak bisa saya tidak akan direkomendasi," beber La Nyalla.
"Yang minta Bapak Prabowo kok," imbuhnya.
Baca: Mantan Sumbang Lagu Saat Pernikahan, Pengantin Laki-laki Tiba-tiba Memeluk, Selanjutnya . . .
"Saya dipanggil kosong delapan (Prabowo) kok dimaki-maki. Prabowo itu siapa? Saya bukan pegawainya dia, kok dia maki-maki saya," ungkap La Nyalla.
Pernyataan La Nyalla tentu langsung membuat publik geger.
Hingga akhirnya Partai Gerindra, basis Prabowo pun angkat bicara.
Melalui akun Twitternya yang diunggah pada Kamis (11/1/2018), Partai Gerindra memberikan balasan yang menohok sekaligus menantang.
Baca: Fahri Hamzah: Setahu Saya Pak Jokowi Gak Pernah Janji Memberantas Korupsi
Berikut sederet Twitt Partai Gerindra mengenai pernyataan La Nyalla.
@Gerindra: Jika yang dimaksud adalah hanya tentang mahar, silakan tanyakan ke pada pak @jokowi, @basuki_btp, @aniesbaswedan, @sandiuno, @MayjenSudrajat, @RahmayadiEdy, dan lain-lain. Tanyakan apakah kami dan pak @prabowo meminta mahar kepada mereka. Silakan.
@Gerindra: Jika pihak La Nyalla melakukan upaya mencemarkan nama baik dari Partai yang dia mintai dukungan, berarti Partai Gerindra sudah mengambil keputusan yang tepat, karena niat La Nyalla hanya untuk menjatuhkan. Terimaksih.
Baca: Dialog Imajiner soal Penenggelaman Kapal, Sudjiwo Tedjo: Bu Susi Hormat Gak Sih Sama Pak Luhut?
@Gerindra: Bukan hanya La Nyalla kader @Gerindra yang gagal maju menjadi cagub pilihan pak @prabowo. Masih ada @FerryJuliantono dan @GusIrawanPsb. Dengan jiwa ksatria, pejuang politik @Gerindra menerima dan percaya akan keputusan partai dan pimpinan partai.
Baca: Kakek Jaman Now Lakukan Hal tak Biasa di Atas Gedung, Netizen: Deg-deg Ser
@Gerindra: Kita telah memberikan kesempatan & peluang kepada yg bersangkutan untuk mengikuti konstelasi pilkada Jatim. Akan tetapi, seperti yg kita semua ketahui yang bersangkutan tidak mampu membangun koalisi & mencari pasangan wakilnya.
@Gerindra: Karena secara realistis, @Gerindra tidak sanggup mengusung cagub di Jatim tanpa berkoalisi dengan partai lain.
@Gerindra: Tugas partai tersebut bukan hanya ditujukan kepada La Nyalla, akan tetapi cagub pilihan pak @prabowo lainnya. Contoh, @sudirmansaid, beliau dibebaskan untuk mencari koalisi hingga akhirnya mendapatkan pasangan wakilnya.
@Gerindra: Kita tahu juga, Mulyadi, ketua DPD @Gerindra Jabar, yang tidak mendapatkan rekom dari partai dan pak @prabowo, karena partai dan pak @prabowo lebih memilih pak @MayjenSudrajat. Dan pak @MayjenSudrajat pun mampu meraih koalisi.
Baca: Bos Yakuza Ditangkap di Thailand Setelah Kabur Selama 14 Tahun
@Gerindra: Kiranya kepada kader-kader tersebut, kami sangat mengapresiasi atas jiwa besar dan ksatria mereka dalam menerima keputusan partai dan pimpinan partai. Dan akan tetap berjuang bersama hingga titik darah penghabisan.
@Gerindra: Karena apa yang mereka lakukan sudahlah sesuai dengan ikrar kader partai @gerindra, ‘Tunduk dan patuh kepada ideologi dan disiplin partai serta menjaga kehormatan, martabat, dan kekompakan partai’.
@Gerindra: Jadi, publik bisa menilai sendiri, mana kader sejati dan pejuang politik @Gerindra. Dan mana yang tidak tulus berjuang bersama @Gerindra dan pak @prabowo, karena memanfaatkan politik hanya untuk tujuan ambisi kekuasaannya saja.
Baca juga: Tak Miliki ATM, Siswa SD Ini Lakukan Hal tak Terduga untuk Bantu Palestina, Netizen: Malu Rasanya
Bantahan-bantahan soal mahar politik partai Gerindra juga dibantah oleh beberapa tokoh politik, seperti Fadli Zon, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil hingga Anies Baswedan. (*)